"Duh, ke mana, ya? Perasaan dari kemarin aku nggak beli apa apa deh," gumam Aretha sambil mengacak acak isi dompetnya.
Radit yang baru saja selesai mandi lantas heran melihat tingkah istrinya itu. "Kamu cari apa, Sayang?"
"Uang."
"Uang? Uang apa?"
"Uang aku, Sayang. Waktu kita pindah ke sini, kan kita mampir ATM, kan? Aku ambil uang. Satu juta. Tapi memang nggak aku pakai. Karena uang dari kamu juga masih ada. Aku taruh di dompet yang ini. Beberapa hari lalu, emang aku ngerasa kehilangan uang 200 ribuan, aku masih ingat banget. Kalau waktu itu aku ambil uang 1 juta, soalnya tiba tiba uang ku tinggal 800 ribu. Nah sekarang kenapa tinggal 100 ribu! Ih, kok bisa hilang sih? Siapa yang ambil, ya? Tuyul? Masa sih di sini ada tuyul?" tanya Aretha yang langsung di jawab oleh dirinya sendiri.
"Kamu yakin taruh uangnya di dompet yang itu, kan?"
"Yakin, Dit. Ini dompet yang sering aku bawa pergi pergi. Kalau di rumah, aku pakai dompet ini buat pergi ke warung belanja sayur. Nah, dompet yang buat ke warung itu khusus uang yang kamu kasih. Selama ini aku nggak pernah campur campur. Aneh banget sih!" gerutu Aretha.
Radit diam sambil memperhatikan sekitar. Dia pun paham kalau istrinya termasuk orang yang teliti dan tidak teledor. Aretha memang punya kebiasaan unik, membagi uang menjadi dua tempat. Dompet yang selalu ia taruh di dalam tas dan dompet yang ia bawa ke sana kemari. Entah ke warung, minimarket atau membayar iuran tetekbengek lainnya.
"Ya sudah. Nanti kita coba cari lagi, mungkin jatuh di mana atau terselip."
"Hem, iya deh." Aretha tampak lesu, bagaimana pun uang yang hilang tidaklah sedikit baginya. Sekalipun Radit akan tetap memberikan dia nafkah yang cukup. Tapi uang itu adalah tabungannya dulu saat masih lajang. Radit bahkan tidak akan menyentuhnya sama sekali.
"Jadi, kan, jalan jalannya?" tanya Radit.
Mereka berencana untuk jalan-jalan di sekitar Desa. Tujuannya tentu untuk menikmati suasana desa yang sejuk dan dingin. Apalagi hujan baru saja berhenti sejak kemarin. Sejak mereka tinggal di desa keduanya belum pernah jalan-jalan mengelilingi desa tersebut terutama Radit. Karena bagaimanapun juga Areta Sudah beberapa kali berjalan-jalan di sekitar Desa walaupun sekedar untuk datang ke warung Bu Darsih.
Karena besok Radit masih harus berangkat bekerja maka untuk kali ini mereka hanya jalan-jalan di sekitar Desa saja. Radit dan Areta sudah memakai sepatu. Mereka hendak lari pagi. Kebetulan desa tersebut memang tidak terlalu luas sehingga mereka berniat untuk mengelilinginya sebelum jam makan siang datang.
"Lewat sana dulu, ya," kata Radit menunjuk ke arah Aretha biasa pergi ke warung.
"Oke. Aku sering ke warung Bu Darsih lewat sini, Dit," ungkap Aretha.
"Oh ya? Berarti kamu udah hafal jalan ini, ya?"
"Yah, cuma sampai warung aja. Selebihnya nggak tahu. Hehehe."
"Nggak apa apa. Nanti kita berdua jadi tahu."
Seperti biasa, beberapa kali mereka berdua berpapasan dengan warga desa. Sekalipun suasana masih dingin, tetapi tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus bekerja. Bahkan di beberapa kebun teh yang tadi mereka lewati, sudah banyak orang yang mulai mengambil daun teh. Pemanenan daun teh yang benar dilakukan dengan cara memetik bagian pucuk daunnya. Pemetikan pucuk teh yang tepat dapat membuat produksi tanaman berkelanjutan. Waktu yang paling bagus untuk melakukan pemetikan teh adalah jam 5 hingga 9 pagi dan jam 10 hingga 12 siang. Selain udara yang sejuk dan belum terkontaminasi banyak zat jahat, pemetikan teh dilakukan pagi hari karena masih perlu proses yang panjang untuk menjadi teh siap minum. Setelah pemetikan teh, harus dilakukan proses seperti pelayuan, penggilingan, pengeringan dan pengepakan. Proses pelayuan pun tidak boleh sembarangan, karena proses ini dilakukan tepat setelah pemetikan, sehingga daun-daun teh yang sudah dipetik harus langsung dibawa ke tempat pelayuan agar tidak busuk di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Indigo (Aretha Dianah Aryani) Season 5
Humor[DILARANG SHARE, COPAS TANPA IZIN. APALAGI MEMPLAGIAT. SIAPA SAJA YANG MELIHAT CERITA INI DENGAN PENULIS NAMA LAIN, TOLONG HUBUNGI SAYA. TERIMA KASIH] Cerita ini dipindah ke aplikasi Fizzo dengan Judul Nisa, si Gadis Indigo Radit dan Aretha pindah...