☁️ JEMIMA BAGIAN 20 ☁️

74 7 0
                                    

JEMIMA BAGIAN 20
Apapun untuk Jemima

Dikta dengan hati-hati melajukan motornya menuju rumah Jemima, setelah makan hingga kenyang, gadis itu mengeluh ngantuk dan merengek ingin pulang karena rindu dengan kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikta dengan hati-hati melajukan motornya menuju rumah Jemima, setelah makan hingga kenyang, gadis itu mengeluh ngantuk dan merengek ingin pulang karena rindu dengan kasurnya.

Bahkan sekarang bisa Dikta rasakan punggungnya sedang menahan beban berat, rupanya gadis itu tertidur, Dikta harus mengemudi dengan pelan agar Jemima tidak jatuh, lihat saja gadis itu sudah sepenuhnya hilang kesadaran, bisa gawat kalau tiba-tiba tautan tangan yang melingkari pinggang Dikta terlepas, kemungkinan besar Jemima akan tiduran di aspal.

Dikta lega saat memasuki area perumahan Jemima, bagaimana tidak lega, lelaki itu sedari tadi was-was takut anak orang jatuh, ia menghentikan motornya tepat didepan gerbang rumah Jemima "Mima" Dikta mencoba membangunkan Jemima, namun elusan Dikta pada tangan yang membelit pinggangnya malah membuat sipemilik tangan tak ingin bangun karena terlalu nyaman mendekap kehangatan

"Mima" Dikta mencoba memanggil sekali lagi, tapi tetap saja tidak ada sahutan dari Jemima, bahkan lenguhan karena terusik pun tidak terdengar

Tsabita yang sedang bersantai dibalkon atas melihat ada sepasang muda mudi yang berhenti didepan gerbang rumahnya, ia menyipitkan mata mencoba memperjelas siapa pasangan muda mudi itu, saat dirasa sudah menangkap dengan jelas objek didepan sana, Tsabita buru-buru turun, firasatnya mengatakan jika itu putrinya

Krek-- bunyi gerbang terbuka

"Astaga!"

"Selamat sore, Tan"

"Kamu Dikta kan?"

"Iya tan"

"Ini Jemima kenapa?"

"Ketiduran dia Tan, habis makan bareng Dikta tadi"

Astaga, kelakuan Jemima tidak pernah berubah, Tsabita mengeluh. Putrinya itu seperti kucing peliharaan Elang yang kerjaannya habis makan ya tidur

"Je! Jeje!" Teriak Tsabita ditelinga Jemima

"Eh ya tuhan!" Kaget Jemima, jantungnya sampai berdebar saking kagetnya-- kalian tau kan gimana kalau tidur terus dikagetin

Jemima mendelik kesal kepada orang yang meneriakinya yang tak lain adalah maminya sendiri "Gak ngenakin aja sih, mi"

"Kasihan Dikta nahan badan kamu yang beratnya minta ampun"

Jemima berdecak "harusnya gak usah bagunin Jeje, biarin mas Dikta yang gendong ke kamar"

"Gak usah manja, ajak Dikta masuk sekalian" Tsabita meninggalkan mereka berdua karena dirasa Jemima sudah bangun

"Mas, masuk dulu yuk, habis ini mas Raja pulang. Kan kamu mau bantu ngebujuk"

Dikta mengiyakan saja, lalu ia memarkirkan motonya di carport rumah Jemima, ia mengikuti Jemima yang sudah memasuki rumah

"Kamu duduk dulu ya mas, aku ambilin minum"

MISI JEMIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang