☁️ JEMIMA BAGIAN 24 ☁️

73 8 1
                                    

JEMIMA BAGIAN 24
Perkara lumut

Kegiatan terakhir dari outbound adalah arum jeram, meskipun basah kuyup mereka senang dengan kegiatan kali ini, karena mereka tidak merasa bosan dan yang ada hanya canda tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan terakhir dari outbound adalah arum jeram, meskipun basah kuyup mereka senang dengan kegiatan kali ini, karena mereka tidak merasa bosan dan yang ada hanya canda tawa.

Saat yang lain sudah berjalan kembali ke tempat camp, Jemima bersama Alisya dan Haura masih ingin lebih lama dipinggir sungai karena tempatnya sejuk, dan juga senior-senior dan beberapa anak seangkatan masih berada disana.

Namun saat ingin balik ke camp tiba-tiba ada gadis bernama Angel--yang katanya siswi paling cantik seangkatan mereka jatuh dan kakinya kesleo. Jadilah mereka menghampiri Angel yang mengaduh kesakitan "kamu gapapa dek?" Tanya Celine

"Sakit banget kak"

"Bopong aja guys, nanti kita panggil tukang urut" ucap salah satu tim EO wanita

"Mau saya gendong aja?" Tanya salah satu tim EO namun Angel menggelengkan kepalanya tanda tidak mau

"Sama gue aja" tawar Kevin namun Angel juga menolak

"Atau mau kita bopong" tawar Karen dan Tia, mereka fikir mungkin Angel tidak ingin dengan laki-laki namun gadis itu masih saja menggelengkan kepalanya

"Kalau kamu gak digendong, kamu mau disini sampai kapan?" Tanya Dikta yang sedikit kesal dengan Angel

Angel menunduk takut karena tatapan tajam Dikta "biar saya yang gendong" ujar Dikta, dan Angel hanya menganggukan kepalanya

Jemima mendengus sebal, udah ketebak banget kalau si Angel minta gendong mas Dikta, ditawarin yang lain nggak mau, sama mas Dikta mau-- batin Jemima

"Je kita balik juga yuk" ajak Alisya

"Kita jalan duluan aja, Je. Atau nanti mata dan hati lo sakit kalau jalan dibelakang mereka" ajak Haura yang menyadari kecemburuan Jemima

Jemima dan teman-temannya berjalan duluan, Catur yang melihat gadis itu berjalan pergi dari area sungai mulai mengikutinya takut jika mereka bertiga nyasar karena jalan kembali ke tempat camp lumayan jauh

"Je jalannya jangan gitu, banyak lumut nanti jatuh" peringat Alisya kepada Jemima yang sedari tadi jalannya dihentak-hentakan, ya karena Jemima lagi kesal aja

Belum semenit Alisya bilang gitu, eh si Jemima udah kepleset, yang Alisya ingin tertawakan adalah sandal selop Jemima yang udah naik ke kaki atas-- nyangkut di bagian pergelangan kaki gadis itu (kalian tau gak sih, kalau pakai selop terus kepleset sendalnya masuk sampe mata kaki ke atas)

"Aduh"

Catur yang berjarak sedikit jauh dari ketiga gadis itu berlari saat Jemima jatuh "Je... Kamu gapapa?" Catur khawatir karena Jemima jatuh di area banyak bebatuan, takut gadis itu terbentur

"Aduh sakit mas"

Jemima mulai menangis karena sakit dan malu "sendalnya kenapa gini, hiks!"

"Aduh gimana gak bisa keluar, hiks!" Rengek Jemima saat berusaha menarik sandalnya keluar

"Je biar saya keluarin, diem ya" Catur mulai menarik pelan sandal selop Jemima yang nyangkut

Plop

"Huwaaa... Udah bisa keluar, dasar sandal sialan, hiks"

Alisya dan Haura memandang malas Jemima, ya gini jadinya kalau dibilangin masih bebal "bisa jalan gak lo, Je?"

"Bisa tapi pantat aku sakit hiks... Sakit banget" Jemima masih saja menangis karena takut ada apa-apa dengan pantat teposnya

Karen yang berjalan dibelakang bersama dengan yang lain langsung ikut panik karena melihat Jemima sedang tiduran di atas tanah "Woi Jeje lo kenapa woi" teriak Karen dan ia langsung berjalan cepat menuju Jemima

"Astaga lo kenapa Je?" Tanya Karen panik melihat Jemima yang mengaduh sambil menangis

"Astaga dedek gemes gue!" Teriak Kevin yang baru muncul dari tikungan karena ia menunggu Dikta yang berjalan pelan karena menggendong Angel

Kevin berlari menuju Jemima yang sudah dikerubungi teman-temannya "Je, lo gapapa?"

"Ya sakit bego, sampe nangis gitu" balas Karen

"Gendong aja gih" saran Karen

"Gue aja, gue kuat gendong dedek" sahut Kevin

"Saya saja, badan saya lebih kuat dan fit"

Mereka berdua berebut menggendong Jemima hingga Dikta sampai disana "ada apa nih, rame banget?" Tanya Dikta dengan nafas tersengal

Kevin dan yang lain membuka jalan untuk Dikta agar bisa melihat Jemima yang tergeletak dibawah sambil nangis sesenggukan

"Astaga, Mima" Dikta spontan menurunkan Angel dari gendongannya, dan bergegas mendekati Jemima yang masih nangis sesenggukan

"Hey, ini aku... Stop nangis ya" Dikta meraih tangan mungil yang sedari tadi menutupi wajah cantik itu "aku gendong ya, kita balik ke camp"

Tanpa menunggu persetujuan Jemima, Dikta langsung menggendong gadis itu, gak tanggung-tanggung digendongnya Jemima seperti koala dan ia mulai berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih melongo

"Shttt... Udah diem, kamu tidur gih"

"Takut" cicit Jemima

"Takut kenapa?"

"Takut pantatnya kenapa-kenapa sakit"

"Besok kita ke dokter ya kalau udah sampai rumah" bujuk Dikta dan Jemima hanya mengangguk lalu memeluk leher Dikta dan memejamkan matanya

"DIKTA WOI DIKTA!"

"Udah gila tuh anak, bisa-bisanya gendong model gitu"

Teriakan yang lain tidak digubris sama sekali oleh Dikta, lelaki itu malah berjalan mendahului yang lain, bukannya tadi udah tersendat-sendat nafasnya kenapa sekarang jadi semangat gitu-- batin yang lain.

Saat sampai di camp, Dikta menurunkan Jemima di tenda gadis itu, disana sudah ada Bagas dan teman-temannya yang sedang memasak

"Astaga, Je. Lo kenapa?" Tanya Bagas dan yang lain meninggalkan masakan mereka untuk menghampiri Jemima

"Jatuh" jawab Jemima, entah sudah berapa kali ia mendengarkan kata 'astaga' dari semua orang

"Kalau gitu aku balik ke tenda ya, kamu mandi terus istirahat aja" pamit Dikta

"Makasih mas"

"Udah tugas aku"

Bagas berdecak "cih! Tugas apaan"

"Lo gapapa Je?" Tanya Fero

"Lo kacau banget, Je" sahut Ben

Bagas yang melihat kondisi Jemima merasa bersalah, harusnya ia menunggu Jemima yang masih ingin menikmati pemandangan disana "Ambil baju gih, gue gendong ke kamar mandi" suruh Bagas.

Bagas yang melihat kondisi Jemima merasa bersalah, harusnya ia menunggu Jemima yang masih ingin menikmati pemandangan disana "Ambil baju gih, gue gendong ke kamar mandi" suruh Bagas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISI JEMIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang