🌨️ JEMIMA BAGIAN 16 🌨️

82 9 0
                                    

JEMIMA BAGIAN 16
Salah paham berujung gagal kencan

Jemima merebahkan dirinya di kasur kesayangannya itu, setelah berdebat dengan Raja yang ujung-ujungnya kemauan dan titah kakak sulungnya itu harus dituruti, bagaimanapun caranya, tapi ini sangat memalukan, ayolah! Jemima itu udah bukan anak kecil ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemima merebahkan dirinya di kasur kesayangannya itu, setelah berdebat dengan Raja yang ujung-ujungnya kemauan dan titah kakak sulungnya itu harus dituruti, bagaimanapun caranya, tapi ini sangat memalukan, ayolah! Jemima itu udah bukan anak kecil yang gampang diculik orang, tapi percuma saja Raja tidak akan mengabulkan keinginan Jemima

Bagaimana cara meyakinkan Raja kalau diacara nanti dia bakal bisa jaga diri tanpa kawalan anak buah kakaknya itu

Ia berfikir... Mungkin jika dari pihak panitia yang menjamin, Raja akan luluh, apa Jemima harus meminta bantuan Dikta, tapi setelah kejadian kemarin Dikta belum datang secara resmi untuk meminta maaf, tapi ya sudahlah--

Jemima mencari contact Dikta diponselnya, ia lupa jika tidak memiliki, tapikan ia bisa meminta ke Karen, setelah mendapat nomor Dikta dari Karen, Jemima langsung tanpa pikir panjang menelfon Dikta

"Hallo"

"Mima?"

Jemima mengernyitkan dahinya, prasaan ini kali pertama mereka berkomunikasi kembali setelah sekian lama dan tentu saja Jemima sudah bolak balik ganti nomor telepon

"Kok tau ini aku?"

"Ada apa? It's been a long time kita bisa bicara lewat telepon gini lagi, aku ngerasa berdebar"

Jemima berdecak pelan, Dikta pikir cuma dirinya yang berdebar, Jemima juga tapi of course gadis itu pintar menyembunyikannya

"Aku butuh bantuan mas"

"Kamu lagi ada masalah?"

Dapat Jemima dengar suara Dikta yang menyiratkan kekhawatiran, apa Jemima boleh berharap

"Ya, masalah yang sangat besar"

"Kalau gitu aku samperin sekarang ya, kamu dimana? Kamu lagi nggak dalam bahaya kan?"

"No..no, nggak mas. I have some problem yang nggak membahayakan kok, tapi memalukan, bisa kita ketemu langsung aja besok?"

"Aku menyesal mengatakan ini, tapi besok setelah pulang sekolah ada rapat OSIS, tapi bisa aku cancel, demi kamu"

"Nggak perlu mas, lagian besok aku juga ada ekskul, mungkin kita bisa ketemu setelah itu"

"Tentu, besok aku anter pulang sekalian ya, bilang sama cowok kamu"

"My boyfriend?"

"Ya... Yang selalu berangkat bareng kamu itu"

"No, he's not. Dia sahabat aku"

"Senang mendengarnya"

"Kalau gitu aku matiin ya mas,"

"Kamu sudah mau tidur?"

MISI JEMIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang