5. Kecelakaan kecil

81 9 0
                                    

[Attractive Person : Chapter 5]

[Attractive Person : Chapter 5]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•♡♡♡•~

Dari tempat duduknya, Alen terus memandangi seorang gadis disampingnya.

Mungkin di pandangan orang lain ia sedang membaca buku, namun sebenarnya ia tengah diam diam memandangi gadis dengan nama Anetha itu.

'Kenapa saat melihatnya perasaan aneh muncul?' pikiran itu terlintas di kepala Alen.

Craang!...

Tiba-tiba saja kaca di samping laki-laki itu pecah terkena sesuatu.

'Kacanya pecah!'

Melihat gadis di sampingnya tidak bergeming dan hanya memejamkan matanya, Alen dengan cepat melindungi wajahnya yang akan terkena pecahan kaca. Walaupun tangannya yang berakhir terluka, laki-laki itu tetap tidak peduli.

"Anak anak hati hati!" Teriak bu guru di depan.

Guru itu pun langsung berlari dan menghampiri tempat duduk Alen dan Anetha. "Kalian berdua terluka?" Tanyanya.

"Kamu... Ta-tangan kamu berdarah!" Teriak Anetha setelah melihat tangan kanan Alen mengeluarkan darah.

"Iya Alen, tangan kamu terluka. Cepat bawa ke UKS!" Bu guru pun panik sejenak lalu menyuruh seseorang untuk membawa Alen.

"Biar saya yang bawa bu."

"Baik kalau begitu ibu akan mengurus orang yang melempar bola sampai kacanya pecah!" Ucap guru itu sambil memegang bola ditangannya.

"Kalau begitu saya pergi dulu." Akhirnya Anetha yang menarik tangan kiri Alen dan membawanya ke UKS.

'Ya Tuhan, semoga lukanya ngga dalem.' dalam hati Anetha selalu berdoa.

Walaupun ia tidak melakukan kesalahan, namun laki-laki ini telah melindungi dirinya jadi ia merasa bersalah.

Di sepanjang koridor, mereka berdua tak berbincang sama sekali. Sesampainya di UKS baru mereka berbincang dengan Anetha yang membukanya duluan.

"Kamu duduk sini dulu..." Anetha mendorong Alen untuk duduk di kasur UKS, sedangkan dirinya pergi mengambil obat.

Tak lama kemudian ia kembali dengan kotak obat ditangannya. Sebelum mengobati tangan Alen, ia menekuk lengan baju laki-laki itu terlebih dahulu baru kemudian mulai mengobatinya.

"Aku bersihin pake rivanol dulu ya. Kalo perih bilang aja." Ucap Anetha sambil menaruh kapas yang sudah ia beri cairan rivanol di tangan Alen.

"Akh...!"

"Eh perih ya, maaf maaf." Karena tahu Alen kesakitan, Anetha pun menghentikan kerjanya. "Gimana kalau aku lanjut sambil ditiup?"

Alen pun mengangguk.

Attractive Person (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang