14. Mendekati dengan pelan

34 7 0
                                    

[Attractive Person: Chapter 14]

[Attractive Person: Chapter 14]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•♡♡♡•~


Pagi hari ini, pembelajaran seperti biasa dimulai. Semua murid pun datang ke sekolah dengan semangat.

Alen kini juga sudah berada di depan sekolah. Dirinya berdiri di dekat taman untuk menunggu seseorang.

"Hahaha!! Netha lucu banget tadi malem."

"Kalian curang mainnya, masa aku di kasi bedak banyak banget!"

"Mirip kaya bayi di bedakin hahaha!!"

Terdengar pembicaraan seseorang yang menarik perhatian Alen.

'Itu dia mereka!'

Alen memperhatikan satu gadis diantara mereka. Senyum cantiknya semakin membuat Alen tertarik.

"Kapan bisa aku bisa memilikimu..." Gumamnya.

Sesaat setelah melihatnya, Alen pun berjalan masuk ke dalam gedung sekolah. Di dalam kelas ia melihat Anetha yang tengah membaca buku bersama di meja Arin. Tanpa lama ia pun menuju kursinya untuk belajar karena jam pertama mereka ada ulangan matematika. Sebenarnya tadi malam ia sudah belajar dan sekarang hanya mengingat saja.

"Selamat pagi semuanya!!"

Akhirnya jam pelajaran dimulai ketika guru Matematika datang.

"Pagi bu Rani!!" Jawab semua murid.

"Sesuai perjanjian, hari ini kita ulangan! Semuanya masukan simpan buku di tas lalu dikumpulkan di depan." Perintahnya.

"Yah bu, tunda lima menit bu"

"Tidak ada, kalian sudah diberi waktu seminggu jadi harusnya sudah belajar."

"Yah..." Sebagian siswa tampak frustasi.

"Ayo ayo cepat!"

Satu kelas pun mengumpulkan tas mereka didepan.

Guru itu pun mulai membagikan kertas ulangan yang setiap meja berbeda-beda.

"Susah banget bu..." Protes Ucup.

"Susah kalau kalian tidak belajar, sudah cepat kerjakan!"

Semuanya mulai mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Walaupun mereka terlihat mengeluh tapi setiap ulangan sekelas jarang mengikuti remedial.

Ditengah mengerjakan, Anetha menyadari tangan Alen yang terlihat kesulitan menulis. Gadis itu melihat jari-jari dan telapak tangan Alen yang di tempel plester. Ia menebak jika itu adalah luka kemarin di sungai. Rasanya ingin sekali meminta maaf tapi waktunya tidak tepat.

'Sekarang fokus ulangan dulu!'

.....

Akhirnya jam ulangan terlewat dengan lancar. Banyak yang mengeluh karena tidak bisa menjawab, ada juga yang puas dengan jawabannya.

Attractive Person (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang