lu harus merasakan apa yang gue rasa

115 8 0
                                    

Keesokan harinya.

Amora sengaja bolos untuk pergi menuju kampus Naeva. Amora ingin melihat cara Naeva membully adeknya Jenggala secara langsung.

"Nae!" panggil Amora sembari memegang bahu Naeva.

"Lah,ngapain lu kesini?" tanya Naeva keheranan.

"Mau lihat secara langsung lu bully dia lah!apalagi? "titah Amora sembari mengangkat alisnya sebelah.

"Dasar lu,ga ada puas puasnya kalau gue kasih liat lewat video doang, " ujar Naeva tersenyum lebar.

"Mana itu anak?" tanya Amora the do point.

"Ada!yok ikut gue!" titah Naeva sembari menarik tangan Amora.

Amora dan Naeva berjalan menuju kelas dimana Keisha berada. Keisha sudah memiliki firasat tidak enak saat Naeva memanggilnya.

"Sini lu!temen gue mau kenalan nih," ujar Naeva dengan senyum liciknya.

"A-ada apa?" tanya Keisha dengan nada takut.

"Ikut kita! " suruh Naeva sembari menarik paksa tangan Keisha.

"Halo,lu masih ingat gue?kita pernah ketemu loh sebelumnya," titah Amora dengan senyum liciknya.

"Engga ka,aku ga ingat, " sahut Keisha dengan tertunduk.

"Gapapa sih, kalau lu ga inget gue!tapi gue ga akan lupa dengan perlakuan abang lu! " ucap Amora dengan penuh amarah sembari menjambak rambut Keisha.

"Aaaaakkhh! S-sakit! "

Keisha meringis kesakitan sembari menangis. Kemarahan Amora semakin menggebu-gebu, Amora mendorong tubuh Keisha hingga terpental ke dinding.

"Lu mau tau?kenapa lu menjadi seperti ini? " tanya Amora sembari memegang kuat dagu Keisha.

"Kenapa?apa salah ku ke kalian?" tanya Keisha sembari menangis.

"LU EMANG GA SALAH APA-APA,TAPI KELAKUAN ABANG LU LAH YANG MENYEBABKAN LU SEPERTI INI!"

"ABANG LU PELAKU UTAMA PEMBULLYAN SAHABAT GUE!DAN ABANG LU YANG MENYEBABKAN SAHABAT GUE MENINGGAL! "

"KEBAHAGIAAN GUE DI REBUT OLEH ABANG LU!DAN GUE AKAN MEMBUAT DIA MERASAKAN APA YANG GUE RASA!"

Amora terus membully Keisha habis-habisan, sedangkan Naeva hanya diam saja. Naeva membiarkan Amora meluapkan semua amarahnya kepada Keisha.

Amora menarik Keisha ke tengah-tengah banyak orang untuk memalukan Keisha.

"Halo guys!kalian tau ga?di sini adalah adek dari seorang pembully loh! " titah Amora sembari mengelilingi Keisha sembari bertepuk tangan.

Keisha langsung berlari menjauhi kerumunan sembari menangis. Perasaannya benar-benar campur aduk. Keisha sangat kecewa dengan abang yang selama ini selalu dia anggap baik ternyata adalah pelaku pembullyan bahkan membuat korban bunuh diri. Dan sekarang dia yang harus menerima dendam dari sahabat korban.

"Good Mora! " puji Naeva tersenyum miring.

"Selamat Jenggala,sekarang adek lu akan membenci lu! " titah Amora sembari tersenyum miring.

"Sekarang gimana?sudah puas? " tanya Naeva sembari mengangkat alisnya sebelah.

"Tidak!gue belum puas! " titah Amora tersenyum miring.

"Mau ngapain lagi lu sekarang?" tanya Naeva datar.

"Pelaku pembully Sintia bukan hanya Jenggala!gue akan puas saat semua pelaku tersiksa! " tutur Amora dengan senyum liciknya.

"Serah lu, kalau lu butuh bantuan,kontek gue aja ya! " sahut Naeva tersenyum ringan.

"Yaudah gue pergi dulu ya!" pamit Amora kepada Naeva.

Amora sudah berada di perjalanan. Sebenarnya Amora masih bisa masuk kelas jam kedua, tapi Amora sangat malas bertemu Zidan.

"Ke kampus ga ya? " batin Amora bimbang.

"Ke kampus aja deh,nanti kalau om Bryan liat gue ga ada di kampus, pasti bakal di laporin ke Arga, "

Semua mata tertuju ke arah Amora saat Amora membuka pintu.

"Sorry, telat!" tutur Amora datar dan lewat begitu saja di hadapan Zidan.

"Darimana kamu?kenapa jam pertama tidak masuk? " tanya Zidan datar.

"Kepo amat sih lu! " cetus Amora sembari menaruh tasnya di meja.

"Bukan saya kepo,tapi ini kamu termasuk bolos loh!dan saya butuh alasan kamu, " tutur Zidan sembari menatap Amora datar.

"Gue ada urusan!" sahut Amora singkat.

Lagi-lagi Zidan harus bersabar menghadapi tingkah Amora.

2 jam berlalu. Zidan sudah keluar dari kelas karena kelas sudah selesai.

"Lu kemana sih tadi? " tanya Varo sembari berjalan beriringan dengan Amora.

"Ada urusan doang, " sahut Amora bohong.

"Ohh, kirain lu sakit, " ujar Varo datar.

"Engga!" sahut Amora singkat.

"Habis ini lu mau kemana?" tanya Varo sembari menatap Amora.

"Palingan nongkrong sama abang sepupu gue," sahut Amora sembari menatap balik ke arah Varo.

Amora sudah sampai di rumahnya. Di sisi lain Keisha berjalan dengan lesu sambil menangis di trotoar.Langkah Keisha terhenti di tepi jembatan.

"Maaf bang,aku ga sanggup!aku pamit, " tutur Keisha sembari menangis.

Sebelum Keisha memutuskan untuk bunuh diri. Keisha menuliskan surat untuk Jenggala yang berisi.

Setelah menuliskan surat itu Keisha langsung loncat dari atas jembatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menuliskan surat itu Keisha langsung loncat dari atas jembatan. Orang-orang yang lewat di sana seketika langsung terkejut saat melihat ada seorang gadis meloncat dari jembatan.

"Ya ampun,kenapa dengan gadis itu? " tanya salah satu orang yang melihat Keisha loncat.

"Tolong kabarin keluarganya!biar saya yang menelfon tim SAR supaya mencari gadis itu, semoga gadis itu masih selamat, " titah seorang bapa-bapa.

Salah satu bapa-bapa mengambil hp milik Keisha di tas yang sengaja dia tinggalkan bersama surat yang telah dia tulis tadi.
********
Di telfon
********
"Halo, apa ini keluarga dari gadis ini?"

"Iya pa,adek saya kenapa? "

"Adek kamu melakukan tindakan bunuh diri di jembatan, sekarang tim SAR sudah mencari keberadaan adek kamu, "

"APA? BUNUH DIRI?"

"segara datang kesini ya!"

"Ya, "
********
Hp Jenggala langsung terjatuh ke lantai saat Jenggala mendengar kabar itu.Jenggala yang masih dalam keadaan syok langsung pergi menuju jembatan.

              HAPPY READING GUYS

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA 🔥

    Btw,kasian juga ya,sama Keisha:)

Amora(revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang