Part 5: Godaan Pagi Hari

1.7K 187 9
                                    

Yang baca sudah lumayan banyak, yang vote? Hihi ayo kasih vote nya kakak🤗 yang sudah terima kasih

Selamat membaca!







Pagi hari yang sangat cerah, suara-suara burung mulai bersahutan di luar sana. Cahaya matahari menerobos masuk lewat celah jendela membangunkan Airin yang sedang tertidur. Saat membuka matanya, ia sudah disuguhi pemandangan yang sangat menyegarkan mata, beberapa detik kemudian ia sadar pemandangan apa yang tengah ia lihat.

"Argh!" teriak Airin melihat Reyhan telanjang dada memperlihatkan sixpack yang begitu menggoda iman.

Reyhan terkekeh melihat respon Airin, ia merasa lucu melihat gadis itu berteriak dan langsung menutup matanya dengan kedua tangan. Namun anehnya Airin memberi celah pada jari-jarinya, sehingga gadis itu masih bisa melihatnya, walaupun wajahnya tertutup penuh dengan tangan.

Reyhan mendekatinya masih tidak memakai baju. "Ngintip, hm? Nakal kamu ya!" ucapnya membuat Airin panas dingin karena bisa melihat dari jarak dekat.

"Pakai baju, Mas! Jangan pamer perut deh, kalau aku khilaf gimana? bisa-bisa Mas gak perjaka lagi."

Tanpa disangka Reyhan memeluknya dan meletakkan wajahnya di dada bidang pria itu. Airin berusaha melepaskan dirinya, sedangkan Reyhan terkekeh. Lalu Airin menggigit dadanya, membuat Reyhan melepaskan pelukannya.

"Kok digigit sih!" Reyhan mengusap dadanya bekas digigit Airin.

"Aku sarapan roti sobek! makanya jangan macam-macam. Kalau gini ceritanya aku bisa beneran khilaf, Mas! Argh ..." Airin menjambak rambutnya. "Mau pegang, Mas!"

"Enak saja, gak boleh!" Reyhan langsung menjauh.

"Ayolah, Mas sih pamer. Aku gak bisa diginiin! Aku mau pegang."

"Nanti kamu beneran khilaf, aku gak tanggung jawab."

"Yaelah, pegang sebentar saja, elus-elus dikit."

"Cepat mandi!"

Airin mengerucutkan bibirnya. "Malas, ngapain mandi? Libur gini mandi juga libur."

"Jorok." Reyhan memakai bajunya.

"Aku biar gak mandi tetap wangi kok, gak bau. Hemat air, Mas," ucap Airin memeluk bantal guling sambil mengamati aktivitas Reyhan.

"Aku gak bakalan jatuh miskin hanya gara-gara bayar air. Kamu gak perlu berhemat air," jawab Reyhan sedang merapikan rambutnya.

"Di sini ada ruang gym gak, Mas?"

"Ada, di lantai paling atas. Kamar nomor tiga. Aku mau keluar, ketemu teman."

"Teman apa teman? Mau ketemu pacar Mas ya? Ah iya, Mas punya pacar?"

Reyhan terdiam sejenak lalu menatap Airin. "Aku tidak punya pacar."

"Baguslah. Ya udah pergi saja sana. Aku juga mau pergi, tapi nanti. Mau olahraga dulu."

"Mau kemana?"

"Kepo. Mas gak sarapan? Maaf ya, kebiasaan waktu masih sendiri, kalau weekend bangun telat."

"Perasaan gak cuma weekend deh kamu bangun telat."

"Gak usah dibahas. Sana pergi."

"Malah ngusir. Aku pergi dulu," ucap Reyhan lalu keluar dari kamar mereka.

Airin beranjak dari ranjang melangkah ke kamar mandi. Setelah cuci muka ia ingin olahraga dulu, walau rasa malas lebih mendominasi di dirinya, ia rajin olahraga. Karena itulah ia memiliki badan yang sangat ideal, berat badan yang pas dan ia juga memiliki abs di perutnya namun, tidak seperti milik Reyhan.

Pernikahan Singkat? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang