Part 10: Bali

1.3K 161 20
                                    

Kalau ada typo kasih tau ya🙏🙏
.
.
.
Sebelum lanjut baca tekan tombol bintang dulu 📌
.
.
.
Selamat membaca....

Airin dan Reyhan baru sampai di Bali dan sekarang mereka sudah berada villa milik keluarga Atmaja. Hanya tiga hari waktu mereka berada di Bali, Reyhan tidak bisa terlalu lama meninggalkan pekerjaannya, begitu juga dengan Airin. Apalagi ia masih staf baru, meskipun tempatnya bekerja adalah perusahaan milik suaminya, tetap saja ia merasa tidak nyaman.

Villa yang mereka tempati sangat dekat dengan pantai dan itulah tempat yang pertama ingin Airin kunjungi. Namun, sebelum ke pantai, Airin dan Reyhan beristirahat sejenak melepas rasa lelah karena perjalanan panjang.

"Di villa ini ada hantunya gak sih, Mas?" tanya Airin menatap langit-langit kamar. Mereka tengah berbaring di atas ranjang.

"Sepertinya ada," jawab Reyhan.

"Aku pengen liat hantu, selama ini gak pernah liat gimana sih bentuknya hantu itu? Mas pernah lihat gak?"

"Pernah, sekarang aku lagi melihatnya." Tubuh Airin menegang saat Reyhan mengatakan itu.

"B-beneran, Mas? Di mana?!"

"Di depanku, nah sekarang dia menatapku. Tatapan matanya menyiratkan bahwa dia ketakutan. Nah, matanya semakin tajam menatapku."

Pak

Airin memukul Reyhan dengan bantal yang tadi ia gunakan. "Maksud, Mas? Hantunya itu aku gitu?! Haisssh ... Enak saja, cantik gini dibilang hantu." Reyhan tertawa, ia sangat suka melihat wajah kesal istrinya itu.

"Sok-sokan mau liat hantu, aku bilang gitu saja kamu sudah takut hahaha ..."

"Ketawa saja sampai puas!" Airin membalikan badannya, membelakangi Reyhan. "Gak sabar pengen pakai bikini," gumamnya.

"Bikini itu tetap kamu bawa?!" tanya Reyhan.

"Iyalah, masa ditinggal."

"Ck, kan sudah ku bilang, jangan bawa tuh baju."

"Memangnya kenapa? Aku sudah biasa kok pakai yang kek gituan kalau ke pantai."

"Aku gak mau tubuh kamu diliat pria lain."

Airin mengulum bibir bawahnya menahan senyumnya. "Mas suami posesif juga ya?" gumamnya masih bisa didengar Reyhan. "Tapi aku mau pakai bikini!"

"Pakai di sini saja, aku tidak melarang."

Airin membalikan badannya, kembali posisi seperti tadi. "Kita ini lagi dimana? Pantai? Ck, ngapain pakai bikini di kamar, enakan kamu liat tubuhku yang seksoi ini."

Reyhan memutar bola matanya. "Seksoi apaan? Tubuh kurus kerempeng gitu."

"Aku memang kurus ya, tapi gak kerempeng! Itu terlalu kurus, tubuhku sudah sangat pas." Airin mendelik tajam sambil mencebikkan bibirnya. "Banyak wanita yang menginginkan badannya sepertiku, bentuk tubuh yang ideal."

"Iyain saja lah, biar kamu senang." Mendengar ucapan Reyhan, Airin langsung mencubit pinggang pria itu.

Hanya satu jam waktu yang diperlukan untuk beristirahat, pasangan suami istri itu sudah berada di pantai. Karena Reyhan tidak memperbolehkannya memakai bikini, dengan terpaksa ia memakai hotpants dengan baju kaos oversize. Padahal wanita itu sudah membawa tiga lembar bikini yang rencananya ia pakai saat di pantai. Namun, rencana itu gagal, suaminya tidak memperbolehkannya.

Airin duduk di kursi santai dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Sedangkan Reyhan ikut duduk di sebelahnya, memperhatikan para pengunjung dan para turis asing yang berlibur.

Pernikahan Singkat? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang