Kring ....
Airin terbangun saat mendengar suara alarm yang berbunyi. Hari sudah pagi, pagi ini ia terbangun tanpa ada Reyhan di sampingnya tapi ada Adel yang saat ini ada di sampingnya.
Airin tersenyum, tangannya mengusap lembut pipi gembul gadis cantik itu. Sudah lama ia tidak tidur bersama Adel. Dulu, sebelum menikah, sesekali ia mengajak Adel tidur bersamanya di apartemen miliknya. Jika ingin tidur bersama Adel, Airin izin kepada sang bunda ingin menginap di rumah Tasya atau Nadine, tentu saja Zoya mengizinkannya. Ia terpaksa meminjam nama sahabatnya demi bisa tidur bersama Adel.
Suara adzan subuh sudah terdengar, Airin langsung bangkit dari ranjang lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah berwudhu dan lainnya, Airin segera melaksanakan shalat subuh. Pagi ini ia tidak telat bangun, meski sudah ada alarm kadang ia bisa telat bangun dan tidak mendengar suara alarm.
Selesai shalat, Airin kembali berbaring di samping Adel. Ia tidak pernah bosan memandangi wajah menggemaskan gadis kecil yang ada di sampingnya. Tangannya tidak bisa diam, ia mengusap pipi Adel, mencubit pipinya, kadang menciuminya. Karena itu, mengusik tidur gadis bermata hazel itu. Adel menggeliat sambil merentangkan tangannya.
"Aigo ... Gemes banget sih." Airin terkekeh melihatnya, bukannya berhenti wanita itu terus mengganggu Adel.
"Ummm ..." Mata Adel perlahan terbuka, lama terdiam mengumpulkan kesadarannya, ia tersenyum saat melihat siapa yang ada di depannya.
"Pagi, Sayang ..."
"Bubu?!" Adel naik ke atas tubuh Airin dan berbaring di atas tubuhnya.
"Adel masih ngantuk, hm?" tanya Airin sambil mengusap kepala Adel yang ada di dadanya.
"He'em, Bubu nggu Adel!" jawabnya.
"Bubu ganggu Adel? Eheheh ... Maaf ya, Sayang." Airin menepuk-nepuk pantat Adel membuat Adel ingin kembali tertidur. "Nanti kita sarapan di luar saja ya? Kita makan bubur ayam bareng." Mendengar kata bubur membuat mata Adel terbuka lebar.
"Bubul?"
Airin terkekeh geli. "Dengar bubur langsung segar matanya. Dasar, suka banget sama bubur." Airin mencubit pipi Adel. "Setelah sarapan, kita jalan-jalan ... Bubu mau ngajak Adel jalan-jalan!"
"Asik .. Lanlan!" Adel tersenyum sumringah.
Masih tersisa empat hari waktu cutinya, Senin nanti ia akan kembali masuk ke kantor. Sisa waktu cuti, akan Airin gunakan untuk bersama Adel. Ia berharap semoga Reyhan pulangnya lama, agar Adel bisa bersamanya.
"Sayangnya bubu mau mandi sekarang?"
Adel menggelengkan kepalanya. "Ngin, Bu ... Adel ndak mau." Airin terkekeh mendengarnya, ia sama seperti Adel, sama-sama malas mandi karena cuaca pagi ini dingin.
"Ya udah, kita di kasur saja dulu, bubu juga malas mandi," ucap Airin menarik selimut, menutupi tubuh mereka.
Tidak terasa matahari sudah mulai bersinar terang. Airin langsung mengajak Adel mandi bersamanya setelah itu mereka akan keluar dan jalan-jalan.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Airin menggendong Adel menuju lantai bawah. Sebelum mereka pergi, ia ingin membuatkan susu hangat untuk Adel terlebih dahulu.
Airin mendudukkan Adel di kursi meja makan, selagi menunggu bubunya membuatkan susu, Adel menatap layar iPad yang menampilkan video dari channel YouTube Cocomelon. Gadis kecil itu sangat suka menonton video-video dari channel itu.
"Adel mau roti?" tawar Airin yang dibalas gelengan kecil, bahkan ia tidak mengalihkan pandangannya dari layar iPad membuat Airin terkekeh gemas.
"Nah, sekarang minum susu dulu." Airin menyodorkan botol susu Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Singkat? (END)
Teen Fiction16+ Tidak pernah Airin bayangkan sebelumnya menikah dengan pria yang tidak ia cintai. Karena satu kesalahan yang membuat orang tuanya kecewa, Airin dipaksa menikah dengan pria pilihan sang bunda. Airin dipaksa ikhlas menerima takdirnya yang harus m...