01.

4.2K 246 14
                                    

•••

"Meja nomor 03 dekat jendela." Seorang pria dengan tubuh tinggi memberikan nampan berisikan pesanan pada pria yang lain.

Perth–pria itu mengambil pesanan dan memberikannya pada pelanggan di meja nomor tiga sesuai yang di perintahkan.

"Banyak sekali pelanggan hari ini, kau sangat sibuk sepertinya," ujar pria dengan tinggi yang hampir sama dengan di pemilik kafe.

Pemilik kafe itu menoleh. "Oh ayolah, duduk di tempatmu dan buat pesanan," dia terkekeh.

Bright–melihat sekejap menu yang terpampang di sana. "Satu milkshake seperti biasa untuk dibawa pulang."

"Varian strawberry?" Tanya First–pemilik kafe some day itu.

Bright mengangguk. "Tepat sekali."

Pemilik kafe itu terkekeh kecil. "Sebentar, Kak, tolong satu milkshake strawberry," titahnya pada salah satu pegawai disana.

"Apa yang kau tertawakan?" Bright sempat mendengar kekehan First tadi.

First menggeleng."Tidak, aku hanya heran saja, siapa sangka orang sepertimu menyukai milkshake rasa strawberry."

"Salahkah memiliki kesukaan seperti itu?"

"Tidak."

"Lagipula itu bukan untukku, ini untuk adikku. Tadinya aku akan menjemput Gawin di bandara, hanya saja pesawatnya mendarat satu jam lebih lambat, jadi aku putuskan untuk mampir ke kafe mu sebelum pulang ke rumah," jelasnya.

Gawin merupakan saudara tiri Bright, ayah Bright meninggal dunia 6 tahun lalu kemudian ibu Bright menikah dengan ayahnya Gawin 3 tahun setelah kematian ayah Bright. Meskipun saudara tiri tapi ia sangat menyayangi nya seperti saudara kandung, selisih umur mereka hanya berbeda 5 bulan saja.

"Gawin sudah pulang?" Tanya First mengundang senyum jahil dari lawan bicaranya.

"Aku hanya bertanya, jangan berikan senyuman itu padaku!" Protes First, dia tahu betul yang ada di pikiran pria itu.

Senyum Bright kini berubah menjadi tawaan. "Bilang saja kau merindukannya. Kau tenang saja, nanti jika dia sudah sampai di sini aku akan membawanya ke sini."

First menyukai Gawin sejak pertemuan pertama mereka 5 bulan yang lalu. Entahlah hanya pertemuan pertama tapi First bisa langsung mempunyai rasa pada saudara Bright ini.

"Aku hanya bertanya apa itu salah? Bukannya dia pulang satu bulan lagi?" First bertanya dengan malu-malu.

"Bahkan kau mengingat jadwal dia pulang, kau benar benar sudah move-on dari Rey ternyata." Bright belum puas mengejeknya.

"Tidak usah membahas yang sudah-sudah!"

Bright kembali tertawa melihat wajah kesal lawan bicaranya. "Ngomong-ngomong soal Rey, apa kau tahu adikku mirip dengan mantanmu?"

"Milkshake mu sudah siap, bayar dan jika urusanmu sudah selesai tinggalkan tempat ini," katanya kesal.

"Baiklah, ini uangnya dan nanti sore aku akan kembali membawa Gawin dan Adikku ke sini, untuk mengobati rindumu dan mengenang masa lalu mu," kata Bright.

"Akan ku pukul kau Bright."

Sudah cukup untuk hari ini, wajah First sudah merah, Bright tidak akan mengejeknya lagi. "Baiklah, terimakasih."

"Hmm."

"Bersiaplah bertemu Gawin nanti," bisik Bright sebagai kalimat penutup godaannya.

"Silahkan pergi dari sini!" Usir pemilik kafe yang sudah benar-benar kesal dan menahan malunya.

MILKSHAKE |FKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang