05.

1.2K 132 2
                                    

•••

Satu keluarga lengkap tengah duduk di meja makan menikmati hidangan makan malam. Anggota paling muda tiba tiba saja meninggalkan meja makan tanpa alasan.

Ayahnya mengerutkan kening heran. "Ada apa dengan anak itu?"

Gawin menyahut. "Mungkin pergi ke toilet."

"Menurutku dia pergi ke kamarnya untuk mendengarkan radio, sekarang hari apa?" Tanya Bright seraya menyuapkan satu sendok nasi ke mulutnya.

"Sabtu." Gawin menjawab.

"Tepat sekali, aku yakin sekarang dia berada di kamar sembari mendengarkan radio."

Ayahnya lagi-lagi mengerutkan keningnya. "Aneh sekali anak itu, biasanya anak-anak seusianya lebih memilih menonton drama, dia malah mendengarkan radio? Antik sekali anak itu."

Semua yang tengah berada di meja makan tertawa, salah satu anggota keluarganya memang sedikit berbeda.

"Dia sangat mengidolakan penyiar radio itu ayah, aku kurang tahu nama penyiar itu, tapi setahuku isinya membahas tentang cinta, kasih sayang, seperti itulah," jelas Bright.

"Anak itu sudah dewasa ternyata," ayahnya menambahkan.

"Benar ayah, dia sudah menyukai seorang gadis, itu sebabnya ia akan belajar tentang cinta." Bright tertawa.

Seketika gelak tawa di meja makan itu terhenti saat tiba tiba Gawin mengeluarkan suaranya.

"Bagaimana jika salah satu anak kalian ternyata menyukai pria dan bukannya wanita?" Tanya Gawin ragu, saat ini ia memang tak menyukai siapa pun, tapi ia merasa dirinya tidak terlalu tertarik pada lawan jenis.

Bright beranjak dari tempat duduknya kemudian memeluk saudaranya ini. "Hey mengapa menjadi serius seperti ini? Oh ayolah, bukan hanya salah satu."

Gawin menghela napasnya kemudian memiringkan kepalanya heran, "Maksudmu?"

Bright kembali ke tempat duduknya, "Lihatlah, Ma anakmu yang satu ini, dia lebih mengenal temannya di Aussie di banding saudaranya sendiri."

Ibunya terkekeh. "Anak anakku itu memang sangat aneh, dan aku tidak bisa merenggut kebahagiaan anak anakku, benar?"

"Cinta, kebahagiaan, kenyamanan, hanya kalian yang bisa mencarinya bukan kami, dan jika kami merenggutnya tidak adil bagi kalian," tambah Ren.

"Jika Bright waktu itu tidak mengaku dia menyukai Pria, mungkin ayah akan sangat terkejut mendengar pengakuan kau juga Gawin." Ayahnya menyahut.

"Ngomong-ngomong, siapa yang kau suka? Pemilik kafe itu ?" Goda Bright.

Ayahnya kembali bersuara. "Pemilik Kafe? Wah Wah."

Gawin tertawa lega kemudian menggeleng. "Bukan," jawabnya.

•••

Sementara anggota keluarga paling muda kini sedang duduk di meja belajar nya sembari mendengarkan radio yang menjadi alasan kepergiannya dari meja makan.

Khao tidak terlalu begitu menyukai radio, itu sangat kuno menurutnya, remaja mana di masa sekarang yang mendengarkan radio, bahkan teknologi sudah canggih mereka bisa mendengarkan musik atau podcast melalui ponsel pintar.

Tapi beberapa bulan yang lalu, Khao menemukan radio itu di gudang rumah milik pamannya. Awalnya ia tak berminat untuk membawa radio itu bersamanya, tapi pamannya bilang ia akan membuang semua barang barang di gudang itu, dan radio yang sangat antik itu jika di buang sama saja dia membuang uang, tapi ia sudah tidak memerlukannya sekarang. Pamannya menyerahkan Radio itu untuk Khao, terserah Khao akan di apakan radio itu, entah akan ia jual atau ia simpan. Khao berpikir untuk menjualnya dan menyimpan uangnya, sebelumnya Khao iseng menyalakan radio antik tapi usang itu. Tepat di hari yang sama dan jam yang sama, Khao tertarik mendengarkan radio, tidak buruk juga mendengarkan radio apalagi pembahasannya lebih modern. Itu alasannya Khao tertarik mendengarkan radio.

MILKSHAKE |FKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang