•••
First dengan susah payah meneguk salivanya, kakinya sedikit gemetar, dan tangannya mulai berkeringat dingin. First menghampiri meja yang di duduki Bright dan saudara saudaranya kemudian meletakkan pesanan yang dipesan Bright tadi.
"Sudah lama kita tidak bertemu," celetuk Gawin.
First sedikit gugup mendengarnya. Tapi saat ini First berpikir kalimat itu bukan untuknya, jadi pemilik kafe itu memilih untuk terdiam dan tetap menunduk.
"Aku berbicara denganmu, ketika sedang di ajak bicara tolong lihat dan tatap matanya," kata Gawin lagi.
Sial, hari ini First dibuat malu oleh saudara Bright ini. "A-aku?" Tanyanya gugup.
Gawin mengangguk. "Tentu saja."
"Win, kau tahu, First ini sangat merindukanmu." Bright menyahut mengambil kesempatan untuk menggoda First. Hobi Bright, menggoda First.
"Sialan kau, Bright!" Bisik First pada Bright dengan penuh emosi.
"Benarkah? Aku kira selain keluargaku tak ada lagi yang merindukan kehadiran ku," Gawin menjawab.
Sial!
Dia harus mengatakan apa.
"Aku akan kembali bekerja, selamat menikmati." First berusaha pergi dari sana sebelum tingkah lakunya aneh-aneh.
"Ayo bergabung mengobrol di sini dengan kami, ini untuk pertama kalinya kita bertemu setelah lama kita tak bertemu. Kau terlihat lebih tampan dari terakhir kita bertemu," puji Gawin yang berhasil membuat First terbang ke awan.
Sementara Bright hanya terkekeh melihat tingkah First sekarang. Lagi pula Bright sangat mendukung hubungan antara Gawin dan First.
Kita melupakan si kecil Khao, saat ini Khao sibuk dengan makanan yang tersaji. Jika sudah menemukan makanan Khao akan melupakan segalanya.
"Duduk First, ayo bergabung," pinta Bright.
Dengan terpaksa tapi hatinya senang First mengangguk dan bergabung dengan mereka. Dari kejauhan sana Perth tak mau kehilangan momen yang sangat penting ini, ia mengambil gambar kakaknya bersama Gawin secara diam diam, ini bisa jadi bahan ejekan untuk kakaknya nanti.
"Sekali lagi aku akan perkenalkan ini adikku yang selalu aku ceritakan, First, namanya Khao." Perkenalan singkat dari Bright untuk saudara termudanya.
Sementara yang di perkenalkan masih sibuk dengan makanannya sampai tak mendengar apa yang Bright katakan.
"Khao," panggil Bright.
Khao menatap sang kakak dengan bingung, "Kenapa?" Tanyanya polos.
Gawin tertawa melihat tingkah lucu adiknya ini. Gawin merasa beruntung, ia memiliki Bright yang selalu menjaganya kapanpun, ia juga memilik Khao yang sangat menggemaskan, perpaduan yang benar benar sempurna.
"Khao, Kakak lupa umurmu sebentar lagi 9 tahun benar?" Kini giliran Gawin yang mengejek Khao.
Khao mengendus kesal. "Oh ayolah, Kak Gawin, kau mendapat predikat sebagai Kakak yang paling aku sayangi, aku tidak berharap ejekan itu keluar darimu."
"Dan tadi, Kak Bay bilang apa?" Tanya Khao.
"Tolong maklumi dia, sedang masa pertumbuhan," kata Bright.
First terkekeh, Khao sangat berbeda dengan adiknya yang menyebalkan. "Kau benar, Bright, dia Rey versi menggemaskan," tuturnya tanpa sadar.
"Apa aku bilang, adikku ini sangat mirip dengan mantan kekasihmu, bukan?" Tanya Bright sengaja, ia tahu First tak sadar dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE |FK
Fanfiction"Berhenti menjadi bayangan dalam hidupku jika memang kau tak bisa menerimaku" "..." bxb gausah di jelasin lagi ygy