10 || Gemas

7.8K 490 106
                                    

Haloo haloo👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo haloo👋

Absen pake emot "💟" yukk👉👉

🐻🐻🐻🐻

🐻🐻🐻🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻🐻🐻🐻

~ H A P P Y R E A D I N G ~

🐻🐻🐻🐻

||10-Gemas||

🐻🐻🐻🐻

Kila membantu putri kesayangannya untuk memakai seragam. Sementara Anjani membantu cucu laki-lakinya untuk memakai seragam.

"Buna, Ayah masih marah, ya?" tanya Gala di sela-sela memakai seragam sekolahnya.

"Iya, Ayah malah kalna botol minum itu, Buna?" sahut Kyala juga.

Anjani dan Kila hanya saling menatap. Keduanya lalu tersenyum dan mengatakan bahwa Ayah mereka sudah tidak marah lagi karena botol minum tersebut.

"Telus Ayah ke mana, Buna?" tanya Kyala lagi. Gadis kecil itu ingin memastikan kalau Ayahnya tidak marah lagi dengan mereka.

"Di sini," celetuk seseorang dari balik pintu kamar Gala dan Kyala. Dia adalah Gama.

Pria dengan penampilan yang rapi itu masuk ke dalam kamar anak-anaknya. "Ayah nggak marah lagi sama kalian," kata Gama seraya berjongkok di depan Gala dan Kyala yang sudah rapi dengan seragam sekolah mereka.

"Ayah, serius?" sahut Gala dengan garis bibir yang hendak mengukir senyum.

Gama mengangguk. Pria itu merentangkan kedua tangannya agar Gala dan Kyala bisa berhambur ke dalam pelukannya.

Gala dan Kyala dengan segera memeluk tubuh Ayahnya. Kedua anak kecil itu sangat senang saat mengetahui bahwa Ayahnya sudah tidak marah lagi karena botol minum itu.

"Kyal sayang Ayah," ucap Kyala membuat Gala yang berada di sampingnya ikut menyahut. "Gal juga sayang Ayah."

Kila melihat pemandangan di depannya. Sangat langka sekali. Namun ini membuat perempuan itu senang, bahkan sangat senang.

GAMAKILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang