21 || Demam

6.3K 370 123
                                    

Halooo👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo👋

🐻🐻🐻🐻

🐻🐻🐻🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻🐻🐻🐻

~ H A P P Y R E A D I N G ~

🐻🐻🐻🐻

||21-Demam||

🐻🐻🐻🐻

"Gala bener suka sama Bianca?" tanya Gama pada Gala yang kini sedang merunduk sembari saling menautkan jari-jarinya.

Anak kecil yang berusia hampir 7 tahun itu mengangguk. Membuat Gama menghembuskan nafasnya berat. Susah memang kalau sudah mengikuti sifat darinya.

Gama tertawa pelan sembari mengelus puncak rambut putranya. "Jangan dulu, ya? Gala masih kecil. Harus banyak belajar dulu," nasihatnya.

Gala mendongak. "Apa itu namanya ... Ayah nggak kasih ketu?" tanya Gala membuat kening Gama mengerut. Sebentar, ada yang aneh, nih! Apa itu ketu?

"Ketu, apaan?" tanya Gama balik.

"Ketu itu yang izin-izin itu. Gal lupa namanya Ayah, tapi seingat Gal namanya itu ketu," balas anak kecil itu.

Gama nampak berpikir. Detik berikutnya ia baru menyadari.

Siall, yang dimaksud restu?? Bangsatt!!!

🐻🐻🐻🐻

Kila duduk di ranjang anak gadisnya. Perempuan itu sedari tadi tak berhenti untuk khawatir. Pasalnya, tiba-tiba saja suhu tubuh Kyala naik.

"Kamu demam banget, sayang." Kila mengompres dahi putrinya, berharap demamnya akan turun.

Sementara Kyala masih memejamkan mata. Suhu badannya memang panas, namun ia merasa sangat dingin. Bahkan untuk membuka mata saja, rasanya susah.

GAMAKILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang