11 || Kantor Polisi

7.1K 519 114
                                    

Halooo👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo👋

⚠️Komen di setiap paragraf⚠️

🐻🐻🐻🐻

🐻🐻🐻🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻🐻🐻🐻

~ H A P P Y R E A D I N G ~

🐻🐻🐻🐻

||11-Kantor Polisi||

🐻🐻🐻🐻

19.45 PM

Entah sudah berapa kali Kila mencoba untuk menelepon Gama, namun sekali saja pria itu tidak menjawabnya.

Perempuan yang rambutnya dikuncir kuda itu menggigit ujung jari telunjuknya. Rasa cemas mulai muncul dalam hatinya. Kila takut terjadi sesuatu dengan suaminya.

Perempuan dengan raut wajah gelisah itu duduk di sofa depan TV. Jari-jari tangannya mulai mengetikkan sesuatu di layar ponsel miliknya.

"Sekarang malah ceklis satu," gumamnya khawatir. Kila kembali berdiri dan melangkahkan kaki untuk ke kamar anak-anaknya.

Semoga saja dengan ia bersama anak-anaknya, rasa khawatirnya terhadap Gama sedikit menghilang. Perempuan itu juga berharap bahwa suaminya dalam keadaan baik-baik saja dan akan pulang dengan selamat.

Baru juga Kila akan memutar knop pintu kamar anak-anaknya. Perempuan itu dikagetkan dengan suara pecahan yang keras.

Kila menoleh ke samping. Tepatnya di bawah sana. Sebuah figura foto sudah terjatuh dan pecah begitu saja tanpa adanya orang yang menyenggol.

Langkahnya yang pelan mendekat ke arah figura tersebut. Kemudian Kila berjongkok dan membalik figura dengan warna dominan putih itu.

Deg!

Perempuan itu menatap sebuah foto yang ada di dalam figura itu. Di sana, seorang pria dengan pakaian kemeja dan jasnya tengah tersenyum sembari membawa piala penghargaan.

GAMAKILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang