⚠️Sequel ACL⚠️
Kehidupan Gamaliel Audreyksa Revander dan Syakila Jihani Asysidqi dimulai kembali saat mereka bertemu setelah enam tahun tak jumpa.
Keluarga kecil mereka semakin lengkap kala putra dan putrinya sudah tumbuh menjadi anak-anak yang pint...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo👋
Kalian absen sinii biar cepet uppp👉🏻
🐻🐻🐻🐻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐻🐻🐻🐻
~ H A P P Y R E A D I N G ~
🐻🐻🐻🐻
||26-Depresi?||
🐻🐻🐻🐻
Kila meletakkan ponselnya di atas nakas. Perempuan itu menggunakan piyama berwarna biru muda dengan rambut yang dicepol.
Raut wajah Kila nampak cemas. Bagaimana tidak? Sedaritadi dirinya mencoba untuk menghubungi suaminya, namun sama sekali tak ada kabar.
"Udah mau jam sepuluh malam, Gama tumben banget belum pulang," ucapnya sembari menggigit kuku jari telunjuknya.
Kila mengusap wajahnya. "Gama, kamu di mana, sih? Kamu ada rapat? Kenapa gak bilang ke aku??" cemasnya.
Perempuan itu kembali meraih ponselnya, lalu keluar dari kamar dan menuruni tangga. Kila memutuskan untuk pergi ke kamar anak-anaknya.
Sementara di sisi lain, Kedua orangtua Gama dan Akbar sudah berada di depan ruang rawat Gama. Ketiganya menoleh ke arah pintu saat Dokter yang menangani Gama keluar dari ruang rawat.
"Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" cetus Anjani langsung. Wanita paruh baya itu nampak khawatir. Tentu saja, Gama merupakan anak satu-satunya yang dia miliki. Anjani tidak pernah mau sesuatu terjadi kepada anak semata wayangnya.
"Kedua orangtua pasien?" tanya Dokter bernama Hanum. Kemudian Revan dan Anjani mengangguk.
"Mari ke ruangan saya." Dokter Hanum segera pergi dari depan ruangan rawat Gama, sementara kedua orangtua Gama mengikuti Dokter Hanum dari belakang.