Bagian 11

28 6 2
                                    

김회장의부인
-*-

Sebuah gedung bertingkat tinggi nan luas dengan pintu berbahan dasar kaca, tampak orang-orang berjas hilir mudik. Ya, itu adalah perusahaannya Kim Yeong Sik dan sang presider perusahaan sedang berada di ruangannya yang terdapat di lantai enam.

Tok... tok... tok...

Ceklek

Suara pintu ruangan sang presider di ketuk dari arah luar setelah beberapa menit kemudian pintu tersebut terbuka. Yeong Sik yang sedang fokus sama berkas dihadapannyapun sontak mengangkat seraya memutar kepalanya menoleh ke pintu ruangannya.

"Sillyehabnida¹, Presider Kim maaf mengganggu," ucap sekretaris barunya Kim Yeong Sik setelah Baek Areum keluar dengan tanpa ada keterangan atau penjelasan setelah kejadian di apartement-nya, mungkin wanita itu sakit hati sama penuturan Yeong Sik.

Tetapi Yeong Sik tidak mempermasalahkan hal itu, tidak ada untung atau rugi untuknya lagian Baek Areum datang ke kantornya bukan kehendaknya melainkan kehendak halmeoni²-nya Yeong Sik.

Yeong Sik menyipitkan kedua matanya di kala tubuh sekretaris barunya itu terhuyung kebelang dan sempat terjatuh ke lantai. Tampaklah seorang wanita dengan rambutnya sudah beruban sepenuhnya dan wajahnya terlihat mulai keriput. Memasuki ruangannya Yeong Sik dengan angkuh, sombong dan berwibawa.

Yeong Sik yang sudah menduga kehadiran halmeoni-nya ke kantor dari beberapa minggu lalu bersikap santai dan tenang.

"Kenapa kamu memecat Baek Areum?" Yeong Sik langsung di suguhi pertanyaan dari wanita enam puluh lima tahun itu, nada suaranya terdengar mengintimidasi.

"Siapa yang memecatnya?" Dengan sikap kalem nan datarnya, Yeong Sik malah balik bertanya tanpa menatap lawan bicaranya.

Sontak halmeoni-nya mengepalkan kedua tangan disisi tubuhnya dengan erat. "Yeong Sik!" Seru halmeoni menyalangkan matanya yang tersorot ke cucuknya.

Dengan sikap yang masih sama Yeong Sik memutar kepalanya menoleh ke halmeoni-nya.

"Dia ngadu apalagi ke halmeoni?" Yeong Sik melontarkan pertanyaan untuk kedua kalinya setelah berhasil membangkitkan emosi sang halmeoni.

"Yeong Sik!" Seru halmeoni membentak sang cucuk, ia benar-benar merasa tidak di hormati sama cucuk tertua keluarga Kim. "Apa ini didikan wanita jalang tak tahu diri..."

Ekspresi wajah Yeong sik langsung berubah seketika dikala halmeoni-nya menghina, menyalahkan bahkan mencaci maki eomeoni³-nya yang sudah meninggal sekitar sembilan belas tahunan yang lalu. Sedari dirinya berumur lima tahun, Yeong Sik sudah tahu bila halmeoni-nya tidak pernah menyukai sosok eomeoni-nya. Setiap kali halmeoni berkunjung ke rumah, beliau pasti akan menghina, mencaci maki bahkan memandang rendah martabat eomeoni yang terbilang orang miskin. Halmeoni selalu pilihan dalam status sosial seseorang.

"Halmeoni!" Seru Yeong Sik bernada tinggi membuat halmeoni-nya tersentak kaget, nyaris saja serangan jantung. "Halmeoni boleh saja menghina, mencaci maki bahkan merendahkanku, tetapi tidak untuk menghina Eomma⁴..." imbuhnya sempat memperingati bahkan mengancam halmeoni untuk tidak mengatain yang bukan-bukan mengenai eomeoni-nya.

"Anak kurang ajar!" Halmeoni tidak terima sama sikap Yeong Sik terhadapnya.

Yeong Sih terdiam, ia tertegun dan mengakui keterlakukannya terhadap halmeoni-nya. "Mianhae⁵?" Lirih Yeong Sik melembut berbanding terbalik dari beberapa detik yang lalu.

President Kim's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang