President Kim's wife

Bagian 18

김회장의부인
-*-

Plakkk

Semua orang di ruang tunggu yang terdapat di sebuah rumah sakit tersontak kaget kala melihat seseorang menampar wajah tampan milik Kim Yeong Sik secara tiba-tiba. Yeong Sik terdiam sesaat, rasa sakit di pipinya tidak sebanding sama rasa bersalahnya ke sang istri.

"Presider Oh Nam Jun!"

Baik Mi Sun, Joon Weon, Min Seo dan Dong Hwan tak kalah kaget lagi kala mengetahui siapa orang yang sudah menampar Yeong  Sik. Salah satu sosok yang berperan penting di perusahaan Kim, Oh Nam Jun adalah  salah satu rekan bisnis Joon Weon.

"Aku menyuruhmu dan memberimu kesempatan untuk mengaja dan melindungi anakku," Nam Jun langsung memarahi dan memaki Yeong Sik. "Segitu juga tidak becus," umpatannya dengan sorot geram dan hawa menakutkan.

"Mianhae¹?" Satu kata yang mewakili ucapan Yeong Sik. Presider muda itu menundukan kepalanya dan tidak berani menatap sang ayah pertua secara langsung.

"Mianhae? Gampang banget kamu bilang begitu..." umpat Nam Jun kembali memarahi Yeong Sik.

Yeong Sik makin tertunduk sama ucapan Nam Jun, rasa bersalahnya makin menguasai perasaannya.

"Tuan Oh adalah Ayah kandungnya Hyun Joo-ssi!"

Dong Hwan yang melihat raut wajah kebingungan Mi Sun, Min Seo dan Joon Weon akhirnya memutuskan untuk memberi tahu mereka mengenai siapa orang yang sudah di nikahi Yeong Sik.

Jelas sekali, mereka bertiga sangat-sangat terkejut ketika mendengarnya terutama Mi Sun yang sangat menentang pernikahan itu. Setahunya dari Baek Areum, Oh Hyun Joo adalah orang miskin yang tinggal di Gyeongsangnam-do  bersama halmeoni² angkatnya dan tidak tahu asal-usulnya. Seharusnya dari awal Mi Sun peka sama nama marga yang dipakai oleh Hyun Joo, tetapi wanita tua itu terlajur mempercayai ucapan Areum.

"Sudahlah Suamiku, ini adalah sebuah kecelakaan..." Yumi yang ikut bersama suaminya ke rumah sakit, berusaha meleraikan dan menenangkan emosi Nam Jun yang sudah muncul saat Yeong Sik memberi tahu kecelakaan itu melalui telepon.

"Ani³, aku sudah memberinya kesempatan dan apa nyatanya." Sanggah Nam Jun melirik Yumi yang berdiri disampingnya. "Dia menyia-nyiakan kesempatan yang aku berikan. Sudah cukup dulu kita kehilangan anak kita karena anak ini dan sekarang aku tidak mau kehilangannya lagi..."

Yumi bungkam sama penuturan suaminya, ia sempat kehabisan kata-kata. Tepatnya ucapan suaminya sangat benar banget. Yumi bahkan sempat mengalami stres dan mengalami gangguan kejiwaan atas menghilangnya Hyun Joo saat itu.

Ceklek

Suara sebuah pintu mengalihkan intensi mereka semua. Baik Yeong Sik, Nam Jun dan Yumi segera mendekati dokter Taeyeong sekaligus rekan medisnya Hyun Joo yang baru keluar dari dalam ruangan di mana Hyun Joo di rawat.

Tubuh Taeyeong sempat menegang, kaget. Bukannya ia schok sama sikap mereka melainkan kehadiran mereka, siapa mereka berdua dan mengapa mereka berada di depan ruangannya Hyun Joo. Setahunya, Hyun Joo tinggal seorang diri di Seoul dulu sebelum menjadi istrinya sang presider.

"Sekarang pasien sangat membutuhkan donor darah ka..." Taeyeong sudah terbiasa sama tindakan para keluarga pasien seraya melirik Yeong Sik selaku suaminya Hyun Joo.

Nam Jun mengulurkan tangannya secara tidak terduga. "Ambil aja darahku, golongan darah Hyun Joo sama denganku, aku Appa-nya!"

Taeyeong melebarkan kedua matanya karena schok mendengar pernyataan pria paruh baya yang terlihat masih tanpan itu. Ia tidak tahu pria itu adalah ayahnya Hyun Joo dan Hyun Joo pun tidak pernah bercerita mengenai orang tuanya.