President Kim's wife

Bagian 21

김회장의부인
-*-

Untuk dibawah umur diharapkan jangan membaca part terakhirnya karena ada adegan +21, kalian bisa melewatinya.

🩺💉🩺

Ceklek

Oh Yu Jin membuka pintu sebuah kamar lalu menengok kebelakang di mana eonni¹-nya berada.

"Yuk masuk!" Ajak Yu Jin mempersilakan Hyun Joo masuk duluan sekaligus pemilih sah kamar tersebut.

Tanpa berucap, Hyun Joo mengayunkan kakinya untuk memasuki kamar itu, begitu baru tiga langkah ia menghentikan langkahnya. Hyun Joo mengamati kamar yang hampir sembilan belas tahun di tinggalkanya, ternyata kamar itu masih sama tidak ada yang berubah dan Hyun Joo sangat merindukan kamar itu.

Yu Jin ikut masuk sembari menutup pintu kamar, gadis tujuh belas tahun itu mengayunkan kakinya mendekati tirai dan membuka tirai itu agar cahaya matahari bisa masuk.

Yu Jin membalikkan badannya menatap eonni-nya yang masih menantung ditempat. Gadis tujuh belas tahun itu mengerti sama apa yang sudah melanda eonni-nya.

"Hyun Joo Eonni!" Panggil Yu Jin setengah teriak, sengaja menyadarkan Hyun Joo yang sedang melamun.

Hyun Joo melirik Yu Jin masih dengan tatapan kosongnya.

"Setiap hari Eomma² selalu menjaga dan merawat kamar ini..." kasih tahu Yu Jin langsung bercerita bagaimana Yumi begitu menjaga ke utuhan kamar itu.

"Jinjja³?"

"Ye⁴!" Yu Jin mengayunkan kakinya mendekati Hyun Joo lalu meraih tangan eonni-nya seraya ditarik danengajak wanita tiga puluh tahun itu untuk duduk dipinggir springbed. "Setiap hati Eomma selalu bercerita mengenai sosok Eonni ke aku..." imbuhnya dan dengan antusias, gadis tujuh belas tahun itu bercerita panjang lebar mengenai eomeoni⁵ yang selalu merindukan dan mendambakan anak sulungnya untuk bisa kembali lagi ke tengah-tengah keluarga Oh.

Mendengar cerita mengenai penderitaan eomeoni-nya yang harus kehilangannya, Hyun Joo merasakan kedua bola matanya memanas dan tanpa sadar berkaca-kaca hingga lolos begitu saja tanpa diperintah sang empu. Hyun Joo merasakan ada yang sesak di tengah dadanya.

Yu Jin yang menyadari eonni-nya menangis, gadis itu melingkarkan tangannya dan menyered eonni-nya ke dalam dekatan. Yu Jin tahu kalau wanita yang sedang dipeluknya sedang rapuh karena ulahnya.

"Eonni jangan nangis?" Pinta Yu Jin mencoba menenangkan perasaan Hyun Joo. Dia takut bila kedua orang tuanya lihat Hyun Joo menangis menjadi salah paham, dikira dirinya yang sudah menangisi sang eonni.

Hyun Joo menurut, ia segera mengusap kasar cairan bening yang sudah membasahi pipinya.

"Yu Jin-ah!"

"Ye?"

"Kamsahamnida⁶, kamu sudah hadir ditengah-tengah keluarga ini!" Ucap Hyun Joo terlihat tulus.

"Eonni jangan berterima kasih ke aku..."

"Ani⁷!" Itu bukan suara Hyun Joo melainkan orang yang yang berdiri di ambang pintu kamar yang sudah terbuka.

Mereka berdua sontak menenggokkan kepala mereka ke arah sumber suara. "Eomma!" Panggil keduanya begitu kompak.

Yumi melangkahkan kakinya mendekati kedua putrinya lalu duduk ditengah-tengah antara Hyun Joo dan Yu Jin. Wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya menarik dan menyeted kedua putrinya, Yumi memeluk erat kedua putrinya penuh kebahagian yang meluap serta tidak bisa dijabarkan oleh sebuah kata-kata.