"Jadi kamu bohong sama aku?" Rose menatap Jungkook yang duduk diseberang nya.
Pagi ini Jungkook mengajaknya sarapan berdua, namun antek antek Jungkook ikutan gabung jadinya ramai.
Dan saat ini juga, Mingyu dan yang lain membeberkan fakta kalau Irene adalah sepupu Jungkook. Dan Jungkook sendiri yang bekerjasama dengan Irene untuk melakukan hal yang terjadi di lapangan tempo lalu.
"Itu cuma rencana dia aja, Rose." Seru Minghao.
"Dia uring uringan gara gara lo gak nyamperin dia pas ditembak sama kak Irene." Bambam ikutan nimbrung setelah kembali memesan makanan.
"Gue udah yakin sih kalo rencananya gak bakalan berhasil." Sahut Mingyu.
"Gue juga!" Balas Yugyeom membuat keduanya tertawa terbahak-bahak.
"Gue sama Mingyu udah capek ngomporin, eh Rose malah balik duduk, kalo gue jadi Jungkook juga bakalan kesel." Sahut Yugyeom.
"Gue udah overthinking pas Jungkook masuk bakalan gebukin Rose saking kesalnya, tapi anak orang malah diajak-"
"Mppthh!!" Perkataan Bambam terhenti karena Jungkook membekap mulutnya.
"Dia ngapain?!" Mingyu dan Minghao berdiri dari duduknya, meminta penjelasan.
"Awas lo!" Bisik Jungkook pada Bambam sambil menatapnya tajam.
"Jungkook apain lo, Rose?" Tanya Mingyu.
Rose yang ditanya pun membuat pipinya seketika memerah, dia kembali mengingat ciumannya bersama Jungkook dan saat itulah Bambam datang. "Gak kenapa kenapa kok." Balas Rose sedikit gugup.
Mingyu berdecak sebal. "Gak asik lo berdua."
☁️
Sore ini adalah hari minggu, Rose tidak bekerja dan itu adalah kesempatan Jungkook untuk mengajak kekasih tercintanya untuk pergi berdua, alias kencan.
Jungkook memilih mengajak Rose ke Timezone dan memainkan beberapa permainan di sana.
Mereka sudah di sana selama 30 menit dan sekarang Rose ingin memainkan mesin capit yang berisi puluhan boneka lucu di dalamnya.
"Kamu mau yang mana? Aku bisa ambilin sekarang buat kamu." Jungkook menarik lengan hoodie miliknya hingga sebatas siku sambil melirik ke arah Rose.
"Kamu bisa main?" Tanya Rose karena Jungkook menawarkan diri untuk bermain, padahal tadi Rose yang mau main tapi Jungkook tidak memberikannya izin.
"Apa sih yang aku gak bisa?" Jungkook tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Yang beruang keliatan lucu." Rose merekomendasikan boneka beruang berwarna cokelat yang menurutnya sangat lucu.
"Gak usah yang beruang, aku ambilin kamu yang kelinci aja." Kata Jungkook sambil memainkan capitnya untuk mengambil sebuah boneka putih berkarakter kelinci.
Dan, gotcha!
Jungkook mendapatkannya, membuat Rose tersenyum girang.
Jungkook memberikannya pada Rose.
"Makasih." Rose mengambil boneka tersebut dengan senyuman.
"Kita mau kemana lagi?" Tanya Jungkook.
"Kita pulang aja." Seru Rose membuat Jungkook menggeleng. "Nanti dulu, aku masih mau sama kamu."
"Terus kita mau kemana?"
"Ke pelaminan."
"Jungkook!"
"Canda kok sayang." Jungkook terkekeh gemas sambil mengusap surai sang kekasih, kemudian mendekat untuk membisikkan sesuatu pada Rose.
"Tapi kalo udah lulus nanti, aku gak bercanda.""Maaf, kak. Bisa minggir dulu gak, kita mau main." Sepasang kekasih menyadarkan Jungkook dan Rose.
....
"Besok aku jemput kamu." Kata Jungkook setelah mengantar Rose sampai di depan rumahnya.
Rose mengangguk dan terkesiap ketika Jungkook memeluknya dengan erat.
"Kangen banget..." Bisik Jungkook membuat bulu kuduk Rose meremang.
"Kalo kita udah nikah nanti, aku kurung kamu di kamar tiap hari biar gak bisa kabur." Kekeh Jungkook tanpa melepas pelukannya.
Rose yang mendengar hal tersebut ikutan terkekeh.
Jungkook sweet banget, Kadang-kadang dia heran sejak kapan Jungkook bisa bersikap manis dan sebucin ini.
Dan walaupun begitu, Rose suka ketika Jungkook memperhatikan nya dan bersikap lembut padanya.
☁
Malam ini Jungkook pulang dengan perasaan senang, dia baru saja pulang setelah mengantar sang kekasih tercintanya.
Namun, langkah kakinya terhenti karena melihat sebuah mobil sedan hitam terparkir di depan halaman rumahnya.
"Kayaknya ada tamu..." Gumam Jungkook sambil berjalan masuk.
"Ma, aku pulang!" Suara Jungkook terdengar di penjuru ruangan.
"Jungkook."
Karena namanya dipanggil, Jungkook mengedarkan pandangannya ke arah sumber suara.
"Papa?" Jungkook cukup terkejut dengan kehadiran sang papa yang tiba-tiba ke rumahnya.
Fyi. Orang tua Jungkook sudah bercerai saat Jungkook masih SMP, kemudian papanya pergi ke Jepang dan menikah di sana sehingga memiliki seorang anak perempuan yang Jungkook tau namanya Somi.
Awalnya Jungkook tidak menyukai papanya setelah bercerai dengan sang mama, tapi semakin berjalannya waktu, Jungkook berpikir kalau papanya maupun mamanya sama sama salah karena tidak bisa mempertahankan keluarga, tapi Jungkook juga menghargai keputusan keduanya yang ingin berpisah.
Tidak ada yang namanya berpisah secara baik baik, namun apa mau di kata? Semua sudah terjadi hanya karena perbedaan pendapat.
Jika papa Jungkook sudah menikah lagi, tapi Jungkook justru tidak membiarkan sang mama untuk menikah kembali.
"Kamu udah pergi kemana? Kok pulang malem?" Tanya sang papa setelah menyeruput kopinya.
"Ada urusan." Jawab Jungkook sambil mendudukkan dirinya di samping sang mama.
'Mama kenapa?'
Gumam Jungkook melirik sang mama, karena tangannya di genggam erat. Bahkan raut wajah sang mama tampak khawatir."Tumben ke sini, ada apa?" Jungkook bertanya langsung tanpa basa basi.
Tuan Jeon tampak diam sejenak, kemudian tersenyum menatap sang anak.
"Setelah lulus sekolah, Papa mau jodohin kamu sama anak temen papa di Jepang."
####
Eh? Eh? Eh?
Bacanya yang pelan aja ya😆
Kasi lemon dulu 🍋🍋🍋🍋
Papai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] R & J
Teen Fiction[☁] Jungkook x Rosé Kisah bucinnya seorang Jeon Jungkook terhadap gadis pirang impiannya.