[☁️] s e m b i l a n b e l a s

946 92 3
                                    

"Kalo kamu nekat ketemu pacar kamu itu lagi, papa bakal bawa kamu ke Jepang dan melanjutkan sekolah kamu di sana."

Itulah yang dikatakan oleh papa Jungkook setelah berhasil membawa sang anak pulang ke rumah sang mantan isteri.

Pria paruh baya itu marah karena melihat Jungkook yang berkumpul dengan teman temannya bersama Rose yang notabene-nya adalah kekasih Jungkook.

Bahkan papa Jungkook kembali ke Korea untuk mengurus kepindahan Jungkook menuju Jepang.

Sehingga pagi ini, papa Jungkook dan mama Larissa bertengkar hebat prihal kepindahan Jungkook yang terburu-buru tersebut.

Jungkook yang mendengar keributan tersebut dari dalam kamarnya mengerang hebat.

Dia ingat melampiaskan amarahnya dengan merusak semua barang yang ada, tapi dia ingat perkataan Rose padanya.

"Semarah apapun kamu, jangan sampe lepas kendali lagi, selesein semuanya dengan kepala dingin..."
"Jangan bikin aku khawatir."

Mengingat ucapan tulus sang pujaan hati membuat Jungkook menahan diri.

Papanya sangat keterlaluan, dia bahkan membawanya pulang dengan paksa dari rumah Bambam malam itu dengan di bawa oleh bodyguard yang sudah di bayar oleh sang ayah.

Padahal dia sudah berjanji akan mengantar sang kekasih pulang setelah acara tersebut selesai.

Jungkook menghela napasnya kasar.

"Sialan!" Umpat nya.

Kemudian dia berjalan menuju pintu kamarnya yang terkunci dengan sengaja oleh sang papa.

"Buka!!"

"Buka pintunya!!!"

Jungkook menggedor pintu tersebut walaupun sia sia.

Papanya bahkan mengatakan kalau seminggu ke depan Jungkook tidak akan pergi sekolah dan sang papa akan mengurus kepindahannya secepat mungkin.

Jungkook menolak keras.

Tapi, bahkan sampai sekarang dia belum bisa keluar dari kamar tersebut walaupun dia sudah berteriak dari tadi malam.

Dia tidak bisa tidur dengan tenang.

"Jungkook masih sekolah, kau tidak bisa membawanya pergi begitu saja."
"Dia akan tetap bersamaku disini! Karena dia adalah anakku!!" Larissa berteriak pada sang mantan suami, menolak keras keputusan mendadak tersebut.

"Ini semua kesalahan mu, kau tidak melarang Jungkook untuk keluar bersama kekasihnya itu!"
"Bukankah aku sudah memberitahu mu agar Jungkook tidak berpacaran lagi dengannya karena dia akan dijodohkan?!!"

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang pada pipi si pria.

"Kau tidak bisa melarang anakmu mencintai seorang!! Bahkan setelah kau mengatakan kalau dia akan dijodohkan, dia mengurung dirinya di dalam kamar selama dua hari tanpa makan!!"
"Kau membuatnya menderita!!!! Dan kau masih menyebut dirimu seorang ayah?!!" Larissa kini menangis mengingat bagaimana keadaan Jungkook setelah tau dirinya akan dijodohkan.

"Dia masih belum terlalu dewasa, jika dia sudah tau nanti, dia akan paham apa yang terbaik untuknya dan perlahan dia akan menerima perjodohan ini."

"Sampai kapanpun, aku tidak akan membiarkan Jungkook pergi bersamamu!"
"Jika kau membawanya tanpa persetujuan ku, maka kau dan Jungkook akan melihat kematian ku sesegera mungkin sebelum berangkat ke Jepang."

"Mama!!"

Keduanya menoleh bersamaan ke arah tangga.

"J-Jungkook..." Larissa menatap sang anak terkejut, begitu juga dengan sang papa.

[✔] R & JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang