22.

720 44 6
                                    

Setelah menemani Hyunsuk membeli eskrim dan mengantarkan si kecil pulang kerumahnya. Jihoon langsung tancap gas pulang kerumahnya,menantikan apa yg akan ia dapat setelah ini. Pukulan tongkat golf lagi? Atau sekarang udah beralih menjadi tongkat baseball.

“yg kemaren belum sembuh,masak iya harus dihukum lagi.” monolog Jihoon sambil terus melajukan motornya.

Selang beberapa menit akhirnya Jihoon sampai dirumah. Ia melihat sang adik dengan wajah cemasnya yg duduk di sofa. Beserta ibu tirinya dan ayahnya yg sedang menunggu kedatangan Jihoon.

“dek,kamu masuk kekamar, ayah mau ngomong sama Abang kamu.” ujar sang ayah.

“iyaa ayah.” Soyeon langsung naik tangga sejenak ia melirik kekakaknya yg sedang ditatap tajam oleh ayah kandungnya itu.

Jihoon menatap adiknya dan mengangguk pelan ia mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik Saja.

“ikut ayah keruangan sekarang.” ujar sang ayah mutlak tak akan pernah bisa Jihoon bantah.

Benar saja. Lagi-lagi Jihoon dihukum karna ulah yg tak ia lakukan. Ayahnya pikir Jihoon pergi ke club' malam bersama teman-temannya. Ayahnya takut Jihoon akan membawa citra buruk bagi perusahaannya yg sedang dalam masa promosi untuk kenaikan popularitas.

“sepertinya ayah harus beli tongkat baru. Untuk menghukummu.” ujar sang ayah sambil menarik nafas dalam-dalam setelah memukul Jihoon penuh tenaga.

“ayah mau sampai kapan kayak gini?? Jihoon ini juga anak ayah. Kenapa ayah gak adil sama jihoon?” tanya Jihoon.

“karna ayah benci senyum kamu. Kamu mirip sekali dengan bunda kamu itu. Ayah gak suka.” ujar sang ayah.

“hahahhahaha dasar ayah bodoh. Jihoon ini anak ayah. Darah daging ayah,dasar pembohong ayah gak ingin Jihoon ada disini. Ayah cuman mau Soyeon,tapi Jihoon gak akan biarin Soyeon akan selamanya sama ayah. Hahahaha bodohnya aku percaya sama kata-kata ayah,kangen sama jihoon?? Cuih! Najis. Ayah mau kami kembali agar ayah bisa dapat semua harta warisan kakek? Dan karna ayah sudah tua,ayah mau mewariskannya ke Soyeon? Silahkan. Tapi Jihoon gak akan biarin Soyeon berubah jadi iblis kayak ayah.” ujar Jihoon panjang lebar.

“pergi kamu dari ruangan ayah!!” perintah sang ayah.

Setelah Jihoon memasang kembali pakaiannya,ia langsung keluar dari ruangan tersebut. Dan melihat ada seorang wanita yg sedang menatapnya remeh. Yap dialah seo Yoona.

“enak banget teriakan kamu tadi. Bunda suka.” ujar sang bunda tiri.

“bunda gak lupakan lusa,uangnya harus ada.” ujar Jihoon dengan senyuman miringnya.

“bocah sialan!!” geram Yoona.

Jihoon berjalan menaiki tangga. Ia harus beres-beres secepat mungkin karna ada janji makan malam bersama Hyunsuk tersayang.

Saat masuk kamar ternyata sudah ada Soyeon yg mondar mandir gak jelas dikamarnya.

“ngapain??!” tanya Jihoon.

“abang gak papa? Sakit gak?” tanya Soyeon panik.

“sakit lah. Di pukul habis-habisan gue sama ayah lo.” ujar Jihoon meringis kesakitan.

“ayah Lo juga yaa anjing.” sarkas Soyeon sambil mengambil kotak obat dan mengobat luka memar di punggung Jihoon.

“udah belum?? Gue ada janji nih sama kakak ipar lo.” ujar Jihoon.

“sabar Dugong. Btw kakak ipar siapa? Emang lu udah laku??” tanya Soyeon bingung.

“gue jadian dong sama sukkie.” ujar Jihoon dengan senyuman Pepsodent.

Yes you! (hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang