28.

605 51 8
                                    

Keesokan hari di kampus,Hyunsuk terlihat seperti mayat hidup mata yang sedikit menghitam bibir yang pucat dan rambut yang berantakan. Sebenarnya Hyunsuk tidak ingin kekampus sekarang. Karna ada ujian dadakan hari ini jadi terpaksa Hyunsuk datang sekarang.

Teman sekelas yang melihat Hyunsuk heran,tak biasanya Hyunsuk seperti ini. Biasanya yang mereka lihat adalah Hyunsuk yang aktif dan selalu tersenyum. Karna hal itu tak ada satupun orang yang mau menyapa Hyunsuk kecuali Yoshi. Teman satu kampus,walaupun bukan sekelas.

Ia menghampiri Hyunsuk yang duduk sendirian di taman kampus sambil makan roti lapis dengan keadaan lemah,dan duduk di samping Hyunsuk tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

“kamu mau ngomong??” tanya Hyunsuk membuka suara tanpa melihat Yoshi yang ada disampingnya.

“enggak,kamu lanjut makan aja dulu.” ujar Yoshi dengan senyum manisnya.

Hyunsuk lagi-lagi diam,ia menikmati makan siangnya walaupun ia tak lapar. Itulah Hyunsuk kalau lagi sedih ia akan selalu makan makan dan makan sebelum makan roti lapis ia baru saja selesai makan ayam goreng yg ia pesan secara online. Bahkan kotak ayam itu masih basah.

Perlahan air mata Hyunsuk mulai menetes,tapi ia tetap melanjutkan makanan nya,sambil terus ngelap wajah yg kebanjiran air mata.

Yoshi yang melihat itu langsung memeluk hyunsuk dari samping,ia tau pasti ini ulah Jihoon lagi. Siapa lagi kalau bukan Jihoon penyebabnya.

“mau pulang bareng,nanti aku traktir eskrim sepuas kamu.” tawar Yoshi.

Hyunsuk mengangguk dan tetap memakan roti lapisnya. Hidungnya memerah,setelah menangis sebentar barusan.

___________

Sedangkan itu Jihoon sedang bersama yujin dirumah sakit, menemani yujin yang sedang periksa kandungannya.

“lihat,ini letak jantung anak anda. Mau mendengarnya??” ujar dokter itu sambil melihat layar monitor yang memperlihatkan janin milik yujin.

Dokter itu mendengarkan suara detak jantung bayi itu,membuat Jihoon semakin pusing,ia tak mau mendengar jantung anak itu.

“hentikan!!!!” teriak Jihoon ia sudah tak tahan lagi.

Dokter itu mematikan layar monitornya,dan berbicara empat mata dengan Jihoon.

“anda masih tidak menerima anak itu? Detak jantungnya lemah,ia rindu sosok ayahnya.” ujar sang dokter.

“iyaa saya tau,tapi saya sangat yakin anak itu bukan anak saya. Saya selalu ada didekat anak itu,bukan salah saya detak jantung anak itu lemah.” ujar Jihoon.

Dokter itu hanya diam,mungkin Jihoon benar. Anak itu bukan anaknya,tapi ia tak mau ikut campur urusan orang lain. Jadi dokter hanya memberikan resep susu yang bagus untuk ibu hamil dan bayi dalam perutnya.

Perlahan Jihoon berjalan keluar,ia memberikan resep itu kepada yujin. Lalu pergi meninggalkan yujin begitu saja.

“ji,tungguin. Kita belanja buat bayi kita yaa.” ujar yujin yang masih mengejar Jihoon.

“gue sibuk. Pergi sendiri aja!” ketus Jihoon.

_______

Malam harinya,Soyeon udah sangat emosi dengan tingkah laku ibu tirinya ini. Ia malah terang-terangan membawa selingkuhannya kerumah. Soyeon berlari kekamarnya dan mengirim semua Vidio sex wanita itu kepada ayahnya.

Jinan yang sedang berada dikantor syok bukan main,dadanya sakit,Jinan langsung pingsan ditempat. Para karyawan kantor langsung membawa Jinan kerumah sakit.

Jihoon yang mendapat kabar ayahnya masuk rumah sakit,langsung tancap gas ke rumah sakit disusul oleh Soyeon dan Yoona.

“ayah mana bang?!” tanya Soyeon yang panik saat sampai dirumah sakit.

Yes you! (hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang