25.

599 35 5
                                    

Kakek Park bertemu dengan soyeon. Ini bukan suatu kebetulan. Soyeon yang meminta kakeknya ini untuk bertemu dengannya.

“kakek ngapain berdiri disana?? Yuk duduk.” ajak Soyeon.

“kamu udah besar aja yaa. Kakek kangen Sama kamu.” ujar kakek Park sambil menuju kursinya.

“gimana? Ayah percaya sama kakek??” tanya Soyeon to the point.

Sebenarnya dia sama sekali tak percaya sama kakek Park ini. Tapi mau gimana lagi,abangnya sangat mempercayai beliau. Yaa karna kakek Park sayang banget sama bunda Chaeyeong. Dulunya bunda Chaeyeong dijodohkan sama ayah mereka. Jadi sebelum bunda Chaeyeong kenal dengan Jinan. Bunda Chaeyeong lebih dulu kenal dengan kakek Park.

“aku serius. Sebenarnya gak percaya sama kakek. Gak ada yang mau anaknya jatuh kek. Tapi kakek beda.” ujar Soyeon dengan tatapan mengintimidasinya.

“karna anak itu harus dikasih pelajaran. Dia terlalu serakah selama ini. Dia sangat jahat sama kalian. Kalian mau ngapain terserah kalian saja,itu hak kalian sama ayah kalian.” ujar kakek Park.

Soyeon hanya diam menatap kakek tua. Dengan tatapan yang tidak percaya sama sekali dengan apa yang diucapkan oleh kakeknya itu.

Soyeon berdiri dan mengambil tasnya,berjalan menjauh keluar tanpa sepatah katapun. Hingga ia berhenti sebentar tanpa berbalik dan berucap.

“anda kalo mau membantu kami. Saya sarankan anda untuk tidak ikut campur.” ujar Soyeon setelah itu ia pergi dengan sepatu sneakers limited edition nya.

Kakek Park hanya tersenyum. Ia menatap kepergian cucu tercintanya itu. Dan keluar dari cafe untuk pergi kembali kekediamannya.

__________

Sedangkan itu Jihoon setelah pulang sekolah ia mengantarkan Hyunsuk pulang terlebih dahulu,selama perjalanan mereka sama sekali tak berbicara. Bahkan kali ini Jihoon tidak meminta maaf.

“aku izin nanti mau ke rumah cio,soalnya besok acara perpisahan sekolah kita.” ujar Hyunsuk pelan.

“iyaa,kalo mau pulang telfon aku aja.” ujar Jihoon singkat.

Setelah membiarkan Hyunsuk masuk,Jihoon langsung pergi. Membawa motor besarnya kerumah. Dan langsung mengganti baju. Setelah mengganti baju Jihoon langsung pergi ke club.

Selama diperjalanan Jihoon terus kepikiran ucapan Jeongwoo daritadi pagi. Apa benar dia menuruti sifat ayahnya yg kasar. Tapi itu tidak mungkin ia sama sekali tak pernah kasar,menurutnya.

Sesampai di club' Jihoon langsung memesan sebotol wine. Jihoon menghabiskan sebotol minuman itu dalam beberapa teguk saja. Ia sangat stress sekarang,apa yg akan ia lakukan. Ia benci dirinya sendiri,ia takut Hyunsuk akan menjauh darinya karna sifatnya ini. Tapi Jihoon tidak pernah bisa mengendalikan dirinya saat marah. Hyunsuk itu bukan Soyeon,dia adalah seorang pria kecil yg rapuh. Tak seperti Soyeon yg sangat tangguh.

Byunggon yang kebetulan lewat tak sengaja melihat Jihoon yg sangat terlihat stress itu. ia berjalan menghampiri Jihoon yg masih menggenggam wine nya.

“stress amat Lo? Habis ditinggal Hyunsuk? Bagus deh kalo iyaa. Gue jadi bebas buat dekatin dia.” ucap Byunggon.

Jihoon menegakkan kepalanya dan menatap mata Byunggon nyalang Sekali. Dan langsung menggenggam Krah baju Byunggon.

“lo harus gue pukul lagi hah?! Jangan pernah dekatin dia lagi. Dia punya gue,cuman punya gue!! Bahkan langit pun gak akan bisa misahin kita.” ujar Jihoon keras.

Byunggon tertawa remeh mendengar ucapan Jihoon barusan. Ia tau semua kelakuan Jihoon kepada Hyunsuk.

“lo? Sama Hyunsuk selamanya? Seyakin itu kah?? Gue taruhan Hyunsuk gak akan tahan sama Lo sampai bulan depan. Siapapun akan pergi dari Lo kalo sikap Lo kayak gini. Kasar! Jahat! Tak punya hati.” ujar Byunggon sambil mendorong bahu Jihoon dengan telunjuknya.

Yes you! (hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang