Lili and Mommy 06

7.2K 742 57
                                    


Author pov.

"Hikss hiks Mommy jahat" Lili terus menangis saat ia memakai pakaiannya.

"Lili hanya ingin bermain, apa hik salahnya hikss.." lirih Lili memasukkan baju lengan panjang itu di tubuhnya.

"Hikss h-achoo ssrrr" Lili bersin dan ia menggosok hidungnya yang tampak memerah.

"Hidung Lili tersumbat Dadda, hikss kepala Lili juga pusing" adu Lili dengan suara seraknya.

Ceklek

Lili menoleh, bibirnya semakin mencebik melihat bibi song membawa susu hangat untuknya.

"Halmonie.." Lili berlari dan memeluk tubuh bibi song.

"Hiksss halmonie.. Lili kesal! Lili kesal karena Mommy terus memarahi Lili. Hikss Lili hanya ingin bermain halmonie~" adu Lisa terisak-isak di leher bibi song.

"Ayo duduk dulu" bibi song menuntun Lili duduk di tepi kasur.

Bibi song meletakkan botol susu itu di atas nakas, lalu ia menangkup wajah Lili dan menyeka air matanya dengan lembut.

"Lili tidak salah, hanya saja waktu bermain Lili yang salah. Main boleh, tapi Lili harus mengingat waktu dan mengabari orang rumah jika Lili sedang bermain. Lili tidak memberikan kabar pada nyonya ataupun halmonie, Lili membuat nyonya dan halmonie begitu khawatir dan panik. Lili tau tidak, nyonya begitu mengkhawatirkan keberadaan Lili tadi, bahkan nyonya sempat gemetaran karena mengira Lili di culik.  Dan untungnya Lili pulang, tepat saat nyonya dan halmonie ingin mencari Lili"

"Nak, sungguh Mommy Lili sangat khawatir saat Lili tidak memberikan kabar apapun. Terlebih sekarang hujan lebat, itu membuat nyonya semakin panik dan takut kalau terjadi apa-apa dengan Lili. Nyonya marah karena dia takut kehilangan Lili, meskipun ucapannya selalu menyakitkan tapi percayalah, di hati nyonya yang paling dalam dia sangat mencintai Lili dan sangat sangat menyayangi Lili. Hanya saja, nyonya belum mau menerima kenyataan bahwa Dadda Lili telah tiada, nyonya terlalu menyimpan bayang-bayang Dadda Lili di pikirannya. Maka dari itu, Lili jangan membenci nyonya nee, akan tiba saatnya Lili di sayang dan di cintai oleh nyonya dengan sepenuh hatinya. Jangan patah semangat Lili, teruslah mendekati nyonya sampai nyonya sadar bahwa putrinya sangat membutuhkan sosoknya. Fighting Lili Manoban!" Bibi song mencium kening Lili.

Lili mendengarkan perkataan bibi song dengan baik, ia menghapus air matanya lalu mengangguk-angguk dan mulai tersenyum.

"Eum, Lili akan berusaha halmonie" Lili menenggelamkan wajahnya di leher bibi song.

"Terimakasih karena halmonie selalu ada di samping Lili, Lili menyayangi halmonie" kata Llili dengan tulus.

"Halmonie juga menyayangi Lili" bibi song tersenyum mengusap-usap punggung Lili.

"Eumm, howaam Lili mengantuk halmonie" Lili menguap.

"Tidurlah, ini susu untuk bayi besar halmonie" bibi song memberikan botol susu di tangan Lili.

"Xixixii terimakasih halmonie" suara lucu Lili membuat bibi song terkekeh.

"Emm. Tidur nee" bibi song mengusap-usap kepala Lili.

"Eum" angguk Lili dan memejamkan mata sambil menghisap botol susunya.

"Good girl" bibi song mencium kening Lili dan setelah itu berlalu keluar dari kamar Lili.

-

"M-mommy ssshh hikss hiks kepala Lili pusing" Lili merengek, ia terbangun pukul satu pagi karena merasa tidak enak badan.

"Hikss Lili demam, Mommy.. huwaaaa Lili sakit!" Pekik Lili melemparkan botol susunya di lantai.

Brak

Botol susu itu retak tidak bisa di gunakan lagi.

"Mommy Mommy Mommy, hiksss huwaaaa Lili pusing Mommy hiks badan Lili juga panas. Uwaaa Mommy hiksss.." tangis Lili mengepak-ngepakkan kakinya di atas kasur.

Ceklek

"Yaak! Kenapa kau bising sekali? Ini sudah jam satu pagi" Jennie dengan wajah garangnya menatap Lili.

"Mommy~" Lili merentangkan tangannya seakan dia bayi yang ingin di gendong oleh ibunya.

"Ck, wae?" Jennie melipat kedua tangannya.

"Hiksss sakit, Lili demam. Mau Mommy~" lirih Lili menatap Jennie dengan mata sayu nya.

Wajah Jennie berubah menjadi khawatir, ia mengigit bibirnya dan meremas jemarinya.

"Mmm aku akan memanggil bibi song" Jennie hendak pergi tapi Lili menghentikannya.

"No Mommy, i want you here. Please Mommy, please.." Lili memohon menyatukan kedua tangannya.

Jennie sebenarnya tidak tega melihat Lili sakit, tapi ia masih terlalu kaku untuk berdekatan dengan putrinya itu.

"I want Mommy" lirih Lili.

"Ck, jangan manja. Bibi song akan kesini sebentar lagi. Dan jangan membuat keributan lagi, kerjaan ku di kantor masih banyak yang menumpuk, aku ingin tidur dengan tenang" Jennie menghela nafas berat setelah mengeluarkan kata barusan, padahal hatinya mengatakan agar merawat putri cantiknya itu dengan baik.

Lili menunduk sedih, hatinya tercubit saat Jennie lebih mementingkan perkejaan daripada dirinya putrinya sendiri.

Jadi Lili hanya diam dan membiarkan Jennie keluar tanpa menahan-nahannya lagi.

"Sakit sekali mmph- huh" Lili menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.

"Lili hanya membutuh pelukan dari Mommy" Lili menyeka air matanya yang terus-terusan keluar dari pelupuk matanya.

"Dadda, bawa saja Lili bersama Dadda. Disini Lili sangat kesakitan sehingga Lili sulit bernafas. Please Dadda.." Lili memohon menatap keatas.

"Please" Lili menutup wajahnya karena merasa tidak sanggup lagi menahan isakan tangisnya.

"Hiksss.." Lili kembali terisak-isak sambil menutupi wajah cantiknya.

•••

tbc

01/03/23

Liliii🥺😭

Vote komen lanjut.

Lili and Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang