Lili and Mommy 01

11.9K 833 29
                                    


Author pov.

Lili Jane Manoban, gadis cantik dari pasangan Jennie Ruby Jane Manoban dan Lalisa Manoban.

Lili terlahir sebagai gadis yang sangat cantik dan begitu menggemaskan. Ia begitu imut, manja, cengeng, dan sangat nakal. Sikap polosnya itu membuat orang-orang di sekitarnya kerap sekali merasa gemas padanya.

Gadis cantik itu sudah menginjak usia empat belas tahun, yang dimana saat ini ia memasuki tahun ajaran pertamanya di junior high school.

Lili bersekolah di LM. junior high school, sekolah yang didirikan oleh Jongsuk Manoban, kakeknya.

Lili tinggal dan di besarkan oleh Jennie, dan itu juga bibi song yang mengurusnya sadari ia masih kecil. Tugas Jennie hanya memberikan uang, keperluan dan kepentingan yang Lili butuhkan. Sedangkan kasih sayang tidak, itu karena Jennie membenci putrinya, ia mau membesarkan Lili karena itu sudah menjadi janjinya pada Lisa mendiang istrinya. Jika tidak Jennie akan membuang Lili ke panti asuhan.

Lisa Dadda nya Lili sudah tiada, itu karena pada saat umur Lili baru menginjak dua tahun, Lili kecil berlari keluar dari pagar rumah ingin mengambil bola karetnya yang memantul di tengah jalan.

Saat itu Lili tidak memperhatikan jalan, ia hanya gadis kecil yang polos berlarian dengan sesuka hatinya. Lisa yang saat itu melihat sang anak keluar dari pagar langsung mengejarnya, ia begitu panik saat melihat ada sebuah mobil melaju kencang kearah putrinya. Lisa mempercepat langkahnya, ia menitikkan air matanya dan setelah itu terjadilah aksi yang dimana Lisa mendorong Lili agar putri kecilnya itu selamat dari tabrakan maut. Dan sebagai gantinya mobil itu menghantam dirinya sampai tubuhnya terpental di jalan dan kepalanya terbentur mengeluarkan banyak darah.

Jennie menjerit histeris saat melihat Lisa tergeletak di pinggir jalan, ia terisak hebat dan menyalahkan Lili atas kecelakaan yang telah menimpah Lisa. Pada saat itu Lisa masih bisa bernafas, ia dengan lemah menggenggam tangan Jennie dan berkata 'tolong jaga dan rawat Lili untukku, aku sangat mencintai kalian berdua honey, i love you so much. Tepat setelah mengatakan itu Lisa menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan sang istri.

Dan mulai dari situ Jennie lari dari tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, ia membiarkan putri kecilnya di rawat dan di jaga oleh bibi song. Sungguh gadis kecil yang malang.

Bertahun-tahun berlalu sampai Lili sebesar sekarang ini Jennie belum mau memaafkan putrinya itu. Ia masih tidak terima atas kematian Lisa. Ia sangat mencintai mendiang istrinya itu.

Meskipun begitu Lili sangat menyayangi Mommy nya, ia tidak peduli jika Jennie membencinya, gadis cantik itu malah bersikap nakal dan berterus terang ingin terus mencari perhatian dan kasih sayang dari Mommy nya. Jennie tidak peduli, ia mengabaikannya dan bersikap cuek padanya.

Tapi perlu kalian ketahui, saat di tengah malam Jennie akan mengendap-endap masuk kedalam kamar Lili, ia memandangi wajah putrinya secara diam-diam guna melepaskan rasa rindu terhadap Lisa. Dan setelah puas memandangi wajah Lili, Jennie akan mencium bibir tebalnya dan berlalu pergi setelahnya.

Begitu pagi menjelang Jennie akan kembali bersikap cuek dan bersikap acuh tak acuh. Itulah Jennie, isi kepalanya mungkin menolak kehadiran Lili, tapi hatinya berkata lain, hatinya selalu menginginkan Lili dan ingin lebih dekat lagi dengan putri cantiknya itu.

Dan sekarang mari kita saksikan saja keseharian gadis manja yang nakal itu.

-

"Halmeoni! Mommy di mana!" Pekik Lili saat tidak menemukan Jennie di dalam kamar.

"Ah itu, nyonya pergi lari pagi Lili" kata bibi song yang sudah Lili anggap sebagai neneknya sendiri.

"Kenapa halmeoni tidak membangunkan Lili? Aaaaah waeeee.. Lili mau ikut Mommy halmeoni, Lili mau Mommy hik hik" Lili merengek, membaringkan tubuhnya di lantai dan mengepak-ngepakkan kakinya.

"Lili sangat susah di bangunkan, halmeoni juga tidak tega untuk membangunkan Lili, tidur Lili terlalu lelap" bibi song berjongkok lalu menarik lembut tangan Lili.

"Tidak mau, Lili tidak mau bangkit! Lili mau Mommy pokoknya" Lili dengan keras kepalanya menarik tangannya.

"Nanti sebentar lagi nyonya akan pulang, ayo sekarang Lili mandi dulu" ajak bibi song.

"Tidak mau! Lili akan mandi kalau Mommy ada di sini!" Lili merajuk, mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya.

"Nanti nyonya akan marah kalau Lili belum mandi juga. Ayo nak, Lili mandi dulu hemm" lembut bibi song membujuk Lili.

Lili mengerucutkan bibirnya, ia tidak suka jika Jennie memarahinya.

"Hisshh yasudah, Lili mau uyyu dulu baru Lili mau mandi" Lili bangkit dan berjalan kearah ruang tengah.

"Gelas nee?" Bibi song tersenyum saat melihat wajah tidak menyenangkan dari Lili.

"Tidak! Lili lebih suka pake botol susu, halmeoni!" Lili mendelik.

"Kkkhh nee nee" halmeoni mengangguk kemudian pergi ke dapur.

Ceklek

Tepat setelah bibi song pergi ke dapur Jennie pulang dengan keringat membanjiri tubuhnya.

"Mommy!" Girang Lili segera berlari menghampiri Jennie.

"Ck" Jennie memutar matanya, ia terus berjalan tanpa memperdulikan Lili.

"Xixixii Mommy pulang, tadi Lili cari-cari tidak ada. Hihihi taunya Mommy sedang lari pagi ya" Lili memeluk tubuh berkeringat Jennie.

"Lari untuk melupakan kehadiran mu. Awas" datar Jennie mendorong Lili.

Lili sudah terbiasa mendengar perkataan menyakitkan dari Jennie, ia sudah menganggap itu sebagai makanan sehari-harinya. Tapi tetap saja ia akan cengeng kalau Jennie memarahinya.

"Lili merindukan Mommy" Lili cemberut tidak mau melepaskan pelukannya.

"Ck, lepaskan" Jennie masih berusaha melepaskan Lili.

"Enggg no Mommy" Lili menggeleng lalu meringsek di leher Jennie.

"Lepas sebelum aku bersikap kasar" ancam Jennie.

"I miss you Mommy" Lili mengerucutkan bibirnya dan semakin menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Jennie.

"Kau belum mandi kan? Bau" Jennie melepaskan pelukan Lili secara paksa.

"Lili baru bangun mom" Lili memainkan jari-jarinya.

"Dasar anak pemalas, sana kau mandi!" Jennie menatap Lili dengan tajam.

Lili terperanjat saat Jennie berteriak memarahinya.

"Hmmph-" Lili mencebikkan bibirnya.

"Menangis terus kerajaanmu. Cengeng!" Setelah itu Jennie melangkahkan kakinya ke arah kamarnya.

Lili menunduk, air matanya jatuh dan ia mengigit bibirnya menahan isak tangisnya.

"Hikss Mommy~" Lili terisak kecil meremas ujung piyamanya.


•••

Tbc

25/02/23

Utututu kacian Lili🥺

Hallo setelah sekian lama aku balik lagi 🤗

Yang pengen Lili balita sorry ya, tunggu dulu kalo aku udah dapat ide😌👌

Cuss ramein gaess!

Vote komen lanjut.

Lili and Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang