Lili and Mommy 10

8.3K 815 58
                                    

Jennie pov.

Karena Lili tidak mau pulang ke rumah aku memutuskan menginap di rumah mertuaku.

Aku harus membawa Lili pulang bagaimanapun caranya, aku tidak ingin ia berlama-lama disini. Bukannya kenapa, tapi aku merasa kesepian jika Lili tidak ada di rumah. Aku juga cemburu jika Lili lebih dekat dengan mertuaku dan juga Rosé.

Itu sebabnya aku jarang membawa Lili berkunjung ke rumah orang tuaku ataupun ke rumah mertuaku. Orang tuaku dan eonnie ku lebih menyayangi Lili dari pada aku, dan karena itu aku tidak membiarkan Lili terlalu dekat dengan mereka.

Aku takut jika Lili di rebut oleh mereka, dan sebagai ibu yang melahirkannya tentu aku tidak akan membiarkan itu terjadi!. Meskipun aku masih membenci Lili, aku tidak akan pernah mau membagi Lili dengan siapapun itu tanpa terkecuali orang tuaku dan mertuaku. Katakanlah aku egois, tapi Lili putriku, darah daging ku dan aku berhak atasnya.

"Engghh Mommy.." aku tersadar dari lamunanku, lalu menatap Lili yang sedikit terganggu dengan suara-suara burung.

Aah ini sudah pagi, aku harus melepaskan hisapan Lili dari puting ku, jika tidak aku akan ketahuan!

Aku menarik payudaraku dengan perlahan, mengigit bibirku ketik Lili menghisap puting ku dengan kencan.

"Aasshh" aku harus cepat, Eomma pasti akan kesini untuk membangun Lili.

Setelah kurasa kuluman Lili memelan aku langsung menarik payudaraku dan kembali memasukkannya kedalam bar ku.

"Huh" aku menghela nafas legah.

"Sangat cantik" aku mengelus lembut wajah Lili.

"Emmphh.. Mommy" Lili terus mengigau memanggil namaku. Anak ini, dia jelas merindukan ku, tapi dia gengsi mengatakannya dan malah merajuk padaku. Ckckck.

"I love you and i hate you too" aku mencium bibir Lili dan setelah itu keluar dari kamarnya.

-

Author pov.

"Good pagi yeorobun.." Lili dengan wajah cerahnya menyapa orang yang ada di meja makan.

"Pagi Lili" Jieun dan Jongsuk tersenyum.

"Morning baby, kemari duduk di samping aunty" Rosé tersenyum menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya.

Jennie yang melihat itu langsung berdehem, ia cemburu sekarang.

"Ekhm, di sampingku saja" Jennie melirik Lili.

Rosé tidak mempermasalahkannya, itu terserah Lili jika ingin duduk di mana saja, pikirnya.

Sebenarnya Lili ingin sekali duduk di samping Jennie, ia sangat merindukan Mommy nya itu. Tapi pemikiran itu langsung di tepis oleh Lili, segera ia mendekati Rosé dan duduk di sampingnya.

Jennie mendesah kecewa, menggigit bibir bawahnya guna menahan air mata keluar dan juga menghilangkan rasa panas yang menjalar di hatinya.

"Pagi aunty oci" nada riang yang dikeluarkan Lili membuat orang yang ada di meja makan tersenyum kecuali Jennie yang tengah menahan sesak di hatinya.

Chup

Oh ditambah ciuman yang di berikan Lili untuk Rosé semakin membuatnya cemburu dan panas.

"Pagi baby" Rosé membalas mengecup pipi Lili.

"Sial!" Jennie mengumpat dalam hati, hatinya benar-benar terasa panas menyaksikan adegan itu.

"Semuanya sudah disini, dan sekarang ayo kita mulai makan saja" kata Jongsuk.

"Nee Appa"

"Otte kakek. Hihihi"

"Kiyowoo" Jongsuk tersenyum dan memberikan ciuman terbangnya untuk Lili.

Hap

Lili menangkapnya dan dengan iseng melemparkannya ke udara.

"Yaaah Lili-yaa.." Jongsuk mendesah kecewa.

"Xixixi kakek jelek. Wleek" ledek Lili dan setelah itu ia memakan sarapan paginya.

"Aisshh anak nakal" Jongsuk mendengus.

"Sudah yeabo, makanlah" Jieun dengan lembut menyuapi Jongsuk.

Jennie? Selera makannya hilang setelah menyaksikan keakraban Lili dengan Rosé dan mertuanya.

"Huhh" Jennie menghela nafas berat dan mengaduk-aduk makanannya.

-

"Tunggu" Jennie menahan lengan Lili yang hendak masuk kedalam sekolah.

Lili mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya apa yang ingin di katakan oleh Mommy nya itu.

"Pulang nanti aku akan menjemputmu" kata Jennie.

"Tidak usah" kata tanpa menatap Jennie.

"Aku ingin. Sekalian kita pulang ke rumah" Lili langsung berdecak mendengarnya, ternyata ada gajah di balik tudung, pikir Lili.

"Tidak mau" tolak Lili dan melepaskan tangan Jennie dari lengannya.

"Kenapa membantah terus? Kau ingin jadi anak durhaka eoh?" Jennie melipat kedua tangannya dengan kesal.

"Tidak taulah" Lili cemberut dan ikut melipat kedua tangannya.

"Jangan menyusahkan nenek dan kakek mu, mereka sudah tua untuk mengurusi mu. Pulang denganku, jangan menjadi beban di sana" kata Jennie menyakitkan bagi Lili, ia merasa sakit hati di katai beban.

"Jahat! Mommy jahat mengatai Lili beban!" Pekik Lili lalu berlari memasuki sekolah.

"B-bukan itu maksudku, hanya- hanya aissh kenapa dia tidak mengerti juga? Aku hanya ingin dia pulang kerumah. Aisshh dasar mulut sialan" Jennie menyalahkan bibirnya.

Sedangkan Lili, ia saat ini berada di toilet, menangis sambil menutupi mulutnya. Lili tidak ingin suara tangisnya terdengar oleh murid lain.

"Hiksss apa benar Lili menyusahkan? Dan hik apa Lili juga beban nenek dan kakek? Hiksss.." Lili terisak-isak, rupanya ia juga beranggapan kalau ia menjadi beban untuk nenek dan kakeknya.

•••

jinjja kiyowoo🐣

jinjja kiyowoo🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

05/03/23

Panas? Kipas Jen wkwkw 😂. Lili🥺

Vote komen lanjut. 

Lili and Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang