Lili pov.Saat ini Lili sedang duduk di trotoar jalan, pulang sekolah tadi Lili langsung pergi tanpa menunggu jemputan dari siapapun itu.
Lili malu pulang ke rumah nenek dan kakek, Lili takut menjadi beban di sana. Ingin pulang ke rumah tapi Lili masih kesal karena Mommy terus memarahi dan mencueki Lili. Huh, Lili memutuskan untuk pergi saja dan tidak tau arah mana yang Lili tuju.
Kalau ke rumah halmonie song Lili segan, disana ada Lia dan Appa nya.
Ke rumah Grandpa dan Grandma? Aaah itu sama saja Lili menjadi beban untuk mereka.
"Huhh, kemana lagi Lili akan pulang?" Lili menunduk, sedih karena tidak tau harus kemana lagi.
"Dadda~" Lili menitikkan air mata, hanya di tempat Dadda satu-satunya jalan arah pulang Lili.
Tik.. tik
"Hujan" Lili mendongak, hujan turun begitu cepat dan sangat deras membasahi seragam Lili.
Ctarrr!
"Aaaaakkk!" Petir, Lili paling takut dengan petir.
Lili berlari untuk mencari tempat teduh.
Author pov.
Lili terus berlari dengan menutup telinganya.
Duarr!
Ctratrr!
"Hiksss Mommy.." Lili menangis ketakutan, ia gemetaran mendengar suara petir dan guntur.
Lili melihat pohon dan tanpa pikir panjang pergi kesana untuk berteduh.
"Hiks hikss.. dingin Mommy mmph- hiksss.." Lili berjongkok menangis gemetaran.
Ctarrr!
Lagi dan lagi suara petir itu membuat Lili ketakutan setengah mati.
"Mommy Lili takut hiks tolong Lili~" lirih Lili.
"Dadda, Lili takut~" Lili menutup mata dan telinganya. Ia terus bergumam menyebut nama Jennie dan Lisa.
"Hiksss d-dingin, mmph Lili kedinginan Mommy hiksss.." Lili menggigil meremas lengannya.
Brrakk
"Aaaakk!" Ranting pohon itu jatuh, ukurannya sedang dan itu mengenai kaki Lili.
"Huwaaaa sakit.. kaki Lili tertimpa ranting pohon, sakit hiksss.." Lili menyingkirkan ranting itu dari kakinya, ia meringis karena kakinya langsung membiru.
"Hiksss sakit.." Lili berdiri dan berjalan dengan tertatih-tatih.
"Aah sakit sssh, hiksss kepala Lili juga pusing" suara Lili serak, wajahnya pucat dan matanya sayu.
"Huh huh Lili lelah Mommy huh Lili kedinginan mmphh" Lili melemah dan seperdetik kemudian tubuhnya ambruk di jalan.
"Mommy~" gumam Lili dan pingsan setelahnya.
Di seberang sana ada dua pria bertato yang melihat Lili pingsan, keduanya mendekat dengan seringai jahat di wajah mereka.
"Kita akan menjualnya" kata pria berambut gondrong.
"Dan sebelum itu aku ingin memainkannya lebih dulu" seringai pria berambut pirang menjilat bibirnya.
"Dia cantik"
"Kajja kita bawa ke gudang"
"Kajja"
-
"Lili hilang bos" Dua kata itu berhasil membuat keluarga Kim dan Manoban panik dan khawatir.
"Cari cucuku!" Teriak Jongsuk dengan marah.
"Ya bos" beberapa bodyguard langsung pergi mencari Lili.
"Y-yeabo uri Lili, Lili cucu nenek hikss" Jieun gemetar ingin jatuh kalau Jongsuk tidak menangkap nya.
"Kita akan mencarinya cagi, ssh tangankan dirimu" Jongsuk menenangkan Jieun.
"Fuck!" Jisoo langsung berlari keluar dari rumah.
"Eonnie aku ikut" Rosé mengikuti Lili.
"Yeabo, Lili cucu kita" Taeyeon meremas lengan baju suaminya.
"Tenang dulu yeabo, aku akan mengarahkan anak buah ku mencari cucu kita" Donghae mengusap-usap punggung Taeyeon.
Jennie? Ia gemetaran, mengigit bibir bawahnya dan meremas blazer nya.
"Jennie?" Taeyeon mendekati Jennie.
Jennie mendongak dengan mata berkaca-kaca.
"A-aku harus mencari putriku mom" Jennie segera berlari tanpa memperdulikan panggilan dari Taeyeon.
•••
Jisoo
Taeyeon
Donghae
tbc06/02/23
Ga tau apa-apa sumpah✌️🙂✌️
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili and Mommy✓
Fanfiction"karena kau! karena menyelematkan mu orang yang kucintai mati sialan!" "Mommy~" "jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu! aku tidak sudi!" "tidak mau, Lili tetap memanggil Mommy karena Mommy J adalah Mommy Lili" - "yaak Lili! jangan pernah mem...