Author pov."Aku kecewa. Hufff.." wanita jakung berdiri tepat di depan Jennie, menatapnya dengan penuh kekecewaan.
"K-kecewa kenapa honey? Aku tidak membuat kesalahan" Jennie tergagap menatap wanita itu yang tak lain ialah Lisa, istrinya.
"Perlukah aku ingatkan Jennie?" Lisa menatap sendu mata kucing itu.
"H-honey ak--"
"Kenapa begitu tega dengan putri kita? Lili tidak salah apa-apa, ini murni sebuah kecelakaan. Sebagai seorang Dadda sudah menjadi tugas ku untuk menjaga dan melindungi kalian berdua. Yang ku lakukan itu sudah benar, aku mengorbankan nyawa ku untuk menyelamatkan buah hati kita, orang tua mana yang tega jika anaknya mengalami kecelakaan? Tidak ada kan?, Mereka juga akan bereaksi sama sepertiku. Jennie, padahal kau sudah berjanji padaku untuk menjaga dan merawat putri kita, tapi kenapa kau tidak melaksanakannya? Kau Mommy nya, Lili adalah putri kandungmu dan darah daging mu. Uang bukan segalanya, Lili juga butuh dekapan hangat mu dan kasih sayang dari mu. Sungguh sikap mu seperti ini sangat mengecewakan ku" Lisa menghela nafas lirih.
Jennie terdiam, nafasnya tercekat mendengar perkataan istrinya.
"Haruskah aku membawa Lili bersamaku?"
Mendengar itu Jennie menggeleng kuat dan menangis setelahnya.
"Andwee, jangan honey hiksss.. aku tidak mau berpisah dengan Lili andwe jangan bawa Lili-ku hiksss.." Jenna menangis lirih.
"Tapi kau tidak menjaganya dengan baik" lirih Lisa.
"Maafkan aku honey hikss maafkan aku please, aku mohon padamu, aku akan berubah dan memulainya lagi dari awal. Hiksss aku salah honey aku mengakui kesalahan ku, hiks tolong maafkan aku please.." Jennie memohon menggosok tangannya di depan Lisa.
"Kau tau, Lili selalu curhat padaku. Anak cantik-ku itu sering bercerita bahwa dia sangat menyayangi mu dan sangat sangat mencintaimu. Lili sangat berharap kau berubah, dia anak yang baik dan begitu polos mengatakan bahwa dia hanya menghukum mu karena kau terus membuatnya bersedih akan tingkah laku mu. Lili membutuhkan sosok mu Jennie, kasih sayang mu dan cintamu untuknya. Itu sebabnya dia sering bersikap manja dan menyebalkan di matamu"
Jennie yang mendengar itu semakin terisak, bahunya bahkan bergetar membayang sikap manja dan sikap menyebalkan dari putrinya.
"Hiksss.." Jennie menangis pilu.
"Jennie-yaa, berdamai lah dari masa lalu, jangan menyalahkan Lili atas kematian ku. Mulai sekarang rawatlah Lili dengan sepenuh hatimu, hilangkan rasa benci dari hatimu" Lisa mengulurkan tangannya mengusap kepala Jennie.
Jennie mendongak dengan matanya yang penuh air mata.
"Honeyyy" Jennie memeluk Lisa dan menangis lebih keras lagi.
"Sssh gwenchana" Lisa mencium puncak kepala Jennie.
"Berjanjilah honey" Lisa tersenyum menyodorkan jari kelingkingnya.
"Mmph- hik hiks janji honey" Jennie seperti anak kecil berusia lima tahun saat menautkan jarinya.
Lisa memandangi wajah Jennie, matanya berkaca-kaca, ia mengusap pipi Jennie lalu memajukan wajahnya mencium bibir istrinya.
Chup
Jennie memejamkan matanya begitu bibir yang di rindu rindukannya itu menempel di bibirnya.
Lisa menyudahi ciumannya, ia memeluk Jennie dan mengecup lembut keningnya.
Chup
"Sharange Nini~" Lisa meniup wajah Jennie dan setelah itu dia menghilang dengan cahaya yang menerangi Jennie.
"Nadoo sharange honey~" Jennie menangis dengan mata terpejam.
"Hiksss Lisa-yaa.." lirih Jennie memegangi dadanya.
Perlahan Jennie membuka matanya, dia menangis terisak-isak begitu mengingat semua perlakuan buruknya pada Lili.
"Betapa bodohnya aku menjadi seorang ibu, hikss aku ibu yang payah!" Jennie memukul-mukul dadanya.
"Hiksss Lili anak Mommy.. mianhe baby mianhe.." Jennie menangis lirih menutupi wajahnya.
"Mommy akan mmph- memperbaiki semuanya baby, hik hikss Mommy janji nak Mommy janji.."
-
"Engghh.." Lili membuka mata dan mengerjap-ngerjapkan matanya.
Melihat kesamping dan alangkah terkejutnya melihat Jennie tidur di sisinya.
"M-mommy?"
"I miss you so much baby" Jennie tersenyum lemah membelai wajah halus Lili.
Lili ingin berbicara lagi tapi terhenti saat melihat benda kenyal Jennie keluar dari sarangnya.
"Apa ini?!"
"Uyyu" dengan santainya Jennie berkata.
"What!"
•••
tbc
16/03/23
Hemm😊
Vote komen lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili and Mommy✓
Fanfiction"karena kau! karena menyelematkan mu orang yang kucintai mati sialan!" "Mommy~" "jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu! aku tidak sudi!" "tidak mau, Lili tetap memanggil Mommy karena Mommy J adalah Mommy Lili" - "yaak Lili! jangan pernah mem...