Lili and Mommy 20

9K 762 41
                                    


Author pov.

"Mommy harus cepat sembuh" Lili dengan telaten menempelkan handuk basah di atas dahi Jennie.

Lili dan Jennie hanya berdua di rumah, Irene sudah pergi karena ada urusan pekerjaan yang harus di kerjakan nya. Tapi sebelum pergi tadi, Irene menyempatkan menyiapkan Jennie bubur dan obat pereda sakit kepala. Baik bukan?.

Jennie tersenyum hangat, ia menggenggam tangan Lili dan tak henti-hentinya bersyukur karena putrinya akhirnya kembali ke rumah.

Chup

Jennie mencium tangan Lili dan memeluknya setelahnya.

"Mommy akan cepat sembuh karena dokternya adalah dokter Lili Jane Manoban" kata Jennie dan Lili tersenyum.

"Baby" Jennie menepuk-nepuk sisinya bermaksud menyuruh Lili berbaring di sampingnya.

Lili menurut, membaringkan tubuhnya menghadap Jennie.

"Anak Mommy~" Jennie tersenyum mengelus pipi Lili. Lili hanya diam menatap wajah pucat Mommy nya.

Lili terus memperhatikan wajah Jennie sampai tangannya terulur menyingkirkan anak rambut yang menghalangi mata kucing Mommy nya itu.

"Mommy cantik" puji Lili.

"Baby jauh lebih cantik" balas Jennie dan merapatkan tubuhnya ke tubuh Lili.

Tubuh keduanya berdempetan sampai tidak ada jarak yang memisahkan mereka.

"Badan Mommy panas" Lili menatap sendu wajah Jennie.

"Gwenchana baby, panas hanya sekedar panas. Mommy sudah mulai membaik, jangan terlalu khawatir okey?" Jennie mencium hidung Lili.

"Huh. Eum" angguk Lili.

"Baby sudah makan?" Tanya Jennie sambil mengelus rambut Lili.

"Sudah Mommy"

"Makan apa?"

"Bulgoli Mommy, itu sangat enak" Lili berbinar.

"Mulai sekarang Mommy yang akan memasakkan makanan untuk baby. Dan nanti Mommy akan memasakkan bullgoli untuk baby, yang lebih enak dari bulgoli buatan Irene" Jennie cemburu karena Lili memuji masakan Irene. Dia juga ingin di puji oleh putrinya!

Lili mengerjap-ngerjapkan matanya, tidak menyangka setelah sekian lama akhirnya Mommy nya memasakkan makanan lagi untuknya.

"M-mommy serius?" Lili tergagap.

Melihat Lili yang tergagap Jennie seakan tau apa yang sedang di pikirkan putri cantiknya itu.

"Yes honey. Mommy sudah mengatakan kalau Mommy ingin memulai semuanya dari awal, bukan?" Lili mengangguk dengan wajah polosnya.

"Kkkhh lucu sekali. Sudah seharusnya Mommy menjalankan kewajiban Mommy sebagai seorang ibu" Jennie tersenyum lembut.

"Benarkah mom? Mommy akan memasak lagi untuk Lili?" Mata Lili berbinar dan ia menjadi bersemangat sekarang.

Jennie antara sedih dan senang mendengar kalimat Lili. Sedih karena tidak pernah memasak makanan untuk Lili, dan senang karena Lili antusias dengan masakannya.

"Hemm. Mianhe baby, Mommy minta maaf karena selama ini tidak pernah lagi memasak makanan untuk Lili. Mianhe hemm?" Lirih Jennie mencium tangan Lili.

"Gwenchana Mommy, dengan Mommy berubah itu sudah membuat Lili senang dan bahagia. Jangan sedih" Lili dengan lembut menangkup kedua pipi Jennie.

"Mommy ibu yang buruk" Jennie menunduk tidak berani menatap mata hazel putrinya.

"Semua orang mempunyai kesalahan, kita hanya perlu berubah dan memperbaikinya mom. Mommy ibu yang baik, hanya saja keadaan yang membuat Mommy berubah. Lili sangat menyayangi Mommy, jangan bersedih"Lili memeluk tubuh Jennie.

Lili and Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang