Author pov.Di kediaman Manoban, semua keluarga Kim berkumpul di ruang tamu. Raut wajah mereka cemas dan khawatir karena belum mendapatkan kabar dari Lili.
Apalagi Jennie, ia sempat menangis karena merasa gagal jadi seorang ibu.
"Bagaimana ini Mommy, Lili belum ketemu" Jennie gemetaran meremas baju Taeyeon.
"Tenang Jennie, kita juga sudah melapor ke polisi. Lili pasti ketemu" Taeyeon mengusap-usap punggung Jennie.
"Tidak bisa Mommy, aku tidak bisa tenang jika Lili belum ketemu! B-bagaimana bagaimana jika Lili di jual dan yang lebih parahnya lagi organ tubuhnya di ambil dan jual! Aku bisa gila mom!" Pekik Jennie menarik rambutnya.
"Jangan mengatakan hal itu Jennie!" Teriak Jisoo marah.
"Hiksss aku t-takut eonnie, a-aku sangat hiksss takut~" lirih Jennie.
"Eonnie, aku tau eonnie panik, tapi bisakah tenang sebentar? Kita tidak akan bisa berpikir jernih kalau kita tidak tenang. Kami juga sama eonnie, sangat panik sekarang, tapi kita harus bisa tenang dan berpikir jernih agar kita semua bisa menemukan keberadaan Lili. Tenang eonnie, berteriak tidak akan menemukan Lili" Rosé mengusap punggung Jennie.
Jennie menutup wajahnya, terisak kecil dan terus menggumamkan nama Lili.
"Hikss Lili anak Mommy~"
-
"Lili, ini minum dulu susu mu" Irene memberikan botol susu itu ke tangan Lili.
Lili menunduk malu, tidak menyangka Irene mengetahui bahwa ia masih minum susu dalam botolnya.
"Kkkhh tidak usah malu Lili, minum saja" Irene tersenyum mengusap pipi Lili.
"A-ah nee aunty" Lili dengan malu-malu mengambil botol susu itu.
Ceklek
"Lili, kajja kita menonton film Frozen di ruang tengah" Yeri masuk dan otomatis Lili menyembunyikan botol susunya di bawah selimut.
"Ah emm Yeri saja" kata Lili.
"Aaahh ayolah Lili, aku ingin menonton bersamamu" Yeri memeluk lengan Lili.
"Yerim, biarkan Lili istirahat. Ayo menonton bersama Eomma saja" kata Irene.
"Tidak mau" Yeri memeluk Lili.
"Please Lili, eumm" Yeri memelas.
"Kkkhh arasseo" angguk Lili.
"Yeayy! Kajja" Yeri menyibak selimut Lili dan dia otomatis melihat botol susu itu.
Lili mengigit bibirnya, ia ketahuan pikirnya.
"Eoh? Lili masih pake botol susu?" Yeri menatap Lili.
Lili mengangguk kecil dan mengerucutkan bibirnya.
"Aah gwenchana, aku tidak akan meledek Lili. Ayo menonton" Yeri mengambil botol susu itu dan memberikannya pada Lili.
"Mmm gomawo Yeri" Lili tersenyum menerima botol susunya.
"Sama-sama. Kajja" Yeri menggandeng tangan Lili membawanya keluar kamar.
"Aigoo anak itu benar-benar" Irene menggeleng.
Irene berdiri, merapikan kasur Yeri dan setelah itu keluar dari kamar.
-
"Lili, jangan di paksakan kalau masih sakit. Lili bisa libur" Irene menatap Lili.
"Lili kuat aunty, Lili ini Ironman" Lili tersenyum sambil memakai rok nya.
"Lili-"
"Lili bersama Yeri aunty, jangan khawatir okey" Lili mengambil dasinya lalu memberikannya pada Irene.
"Tolong pakaian aunty, emm Lili tidak bisa. Selama ini halmonie song yang memakaikannya" raut wajah Lili menjadi sedih mengingat Jennie yang belum pernah memakaikan dasi untuknya.
"Hei jangan bersedih, aunty akan memakaikannya untuk Lili. Kemari lah Lili imut-ku" Irene tersenyum, mengusap pundak Lili lalu memakaikannya dasi.
"Gomawo aunty" Lili memeluk Irene.
"Bukan masalah, aunty senang melakukannya. Jangan sedih, aunty disini bersama Lili" Irene mengusap lembut punggung Lili.
"Eumm" angguk Lili memejamkan mata menikmati pelukan hangat Irene.
"Miss you Mommy" batin Lili.
•••
tbc
08/03/23
Lili cepat pulang, Mommy J nangis nyariin Lili.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili and Mommy✓
Fanfiction"karena kau! karena menyelematkan mu orang yang kucintai mati sialan!" "Mommy~" "jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu! aku tidak sudi!" "tidak mau, Lili tetap memanggil Mommy karena Mommy J adalah Mommy Lili" - "yaak Lili! jangan pernah mem...