18

1.8K 134 113
                                    

Hari hari cepat berlalu. Mereka semua tengah sibuk latihan dan juga membantu panitia untuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan saat acara perpisahan sekolah nanti. Waktu mereka tinggal Tinggal 3 hari lagi untuk menyempurnakan penampilan mereka. Jimin dan hoseok sudah beberapa hari ini tidak pernah berkumpul lagi bersama yoongi dan seokjin. Karena mereka di sibukan dengan latihan menari yang akan mereka bawakan di acara perpisahan nanti. Seokjin dan juga yoongi juga sibuk memaksimal kan latihan mereka. Sebelum menampilkan nya ke atas panggung nanti.

"Eomma... Aku sudah tidak sabar lagi untuk merayakan waktu perpisahan sekolah, dan juga bertemu dengan adikku," kata Seokjin pada ibunya.

"Eomma juga tidak sabar untuk bertemu dengan adikmu lagi. Nanti kalau kita bertemu dengan adikmu. Kita bawa pulang, untuk tinggal bersama kita. Eomma ingin menepati janji eomma padanya sebelum kepergian kita dulu."

Didalam sebuah kamar. Seorang namja tengah berdiri di depan wastafel sambil terus memuntahkan isi perutnya. Bukan makanan yang ia muntah kan, tetapi darah.  Yoongi mencengkeram kuat dadanya dikala rasa sakit yang ia rasakan dua kali lebih sakit dari sebelumnya. Yoongi mengambil obatnya lalu turun kedapur untuk mengambil air. Setelah mengambil air minum, yoongi mengeluarkan botol obat dari saku celananya. Ia mengambil beberapa butir obat dari dalam botol itu untuk segera ia minum. Belum sempat yoongi memasukkan obat itu ke mulutnya, tiba tiba saja tangannya di tarik seseorang. Orang itu merebut obat yang  berada di tangan yoongi lalu membuang nya ke tempat sampah. Tidak lupa dengan botol obat yoongi yang sudah di pegang oleh orang itu.

"Obat apa ini?!" Tanya orang itu dengan nada tinggi.

"Itu hanya vitamin appa. Tolong kembalikan pada ku, aku mohon." Yoongi terus memohon pada ayahnya untuk mengembalikan botol obat milik nya. Karna ia harus segera meminum obat itu, untuk mengurangi rasa sakit yang menghantam nya sekarang.

"Aku tidak pernah menyediakan vitamin seperti ini dirumah ku! Lebih baik kau jujur, obat apa ini?!"

"Aku tidak bisa memberi tau mu soal obat itu, appa. Tapi aku benar benar membutuhkan nya sekarang. Aku mohon hiks..."

"Apa kau mulai jadi pencandu? Jawab aku,  yoongi!!"

"Aniyo, yoongi bukan seorang pecandu seperti apa yang appa katakan."

Perdebatan terus terjadi dan sudah berlangsung cukup lama. Namjoon terus memaksa yoongi untuk jujur mengenai obat itu. Tapi yoongi hanya bilang kalau obatnya itu hanya sebuah vitamin, tidak lebih. Namjoon sudah semakin geram karna yoongi tidak mau berkata jujur padanya. Namjoon membuka botol obat itu, lalu membuang isinya kedalam tempat sampah. Setelah membuang obat itu, namjoon melempar botol kosong tempat obat itu ke sembarang arah. Namjoon berjalan pergi dari dari dapur untuk pergi kemarnya.

Setelah kepergian namjoon. Yoongi pun menangis sambil memukuli pelan dadanya yang terasa sesak dan juga sakit.



-

-

Hari yang di tunggu akhir telah tiba. Para orang tua murid dan seluruh siswa, siswi sekolah itu semuanya tengah berkumpul di lapangan tempat acara perpisahan berlangsung. Beberapa siswa yang bertugas untuk melakukan pertunjukan untuk perpisahan, kini sedang sibuk merapikan pakaian mereka serta mencoba untuk tidak terlihat tegang saat tampil nanti.

Beberapa siswa lainnya tengah tampil di panggung yang sudah mereka persiapkan sebelumnya. Mereka menampilkan beberapa pertunjukan di atas panggung itu.

Seokjin, Jimin, hoseok, yoongi dan beberapa siswa lainnya masi berada di dalam ruang tunggu. Mereka masi menungu giliran mereka untuk tampil. Seokjin berjalan ke arah yoongi, lalu mendudukkan dirinya tepat disebelah yoongi. "Yoon apa kau gugup?" Tanya seokjin pada yoongi. Yoongi hanya menggeleng  menanggapi pertanyaan seokjin.

TWINS YOONJIN   (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang