end

2.1K 140 72
                                        

Yoona tengah sibuk berkutat dengan peralatan masak nya. Setelah selesai masak, Yoona menyiapkan makanan nya di meja makan. Seokjin yang mencium aroma masakan pun segera bangkit dari tempat tidur nya lalu bergegas turun ke bawah. Seokjin menghampiri Yoona yang tengah sibuk menata makanan di meja makan. "Wah aroma nya membuat ku lapar,"ucap seokjin sambil memegangi perutnya.

"Dasar kau ini," ucap Yoona dan menepuk pelan pundak seokjin.

Yoona mengambil nasi dan beberapa lauk dan menaruhnya di atas piring seokjin.

"Gomawo eomma," ucap seokjin senang. Seokjin menikmati makanan yang eommanya masak, sungguh ia sangat senang setiap kali memakan masakan ibunya.

"Pelan pelan jin, nanti tersedak," Yoona memperingati seokjin agar memakan makanan dengan pelan.

"Itu tidak akan terjadi eomma," lalu tak lama setelah itu. 

uhuk ... Uhuk...

Seokjin mengambil air minum yang berada di sebelah lalu meminumnya sampai habis.

"Apa eomma bilang," ucap Yoona khawatir.

"Mianhae eomma," sesalnya.

Yoongi keluar dari kamarnya dan berjalan turun menuju ke ruang makan. "Pagi eomma, pagi jin," sapa yoongi pada Yoona dan juga seokjin.

"Pagi juga yoon," sapa yoona dan juga Seokjin secara bersamaan.

Yoongi duduk disebelah yoona. Yoona mengambil kan nasi dan juga beberapa lauk ke piring yoongi.

"Yoon ayo makan. Biar kau bisa meminum obat mu nanti."

"Nee", balas yoongi dan mulai memakan makanan nya. Setelah selesai makan, yoongi dan seokjin pergi keruang tengah untuk menonton televisi.



Yoona sangat gelisa, sudah pukul 21:00kst. Namun suaminya belum juga pulang.  Seokjin dan juga yoongi. Mereka sudah dikamar mereka sejak setengah jam lalu. 

Yoona berusaha menghubungi Namjoon tapi handphone suami nya itu tidak aktif. Itu menambah kekhawatiran yoona. Yoona mendudukkan dirinya di sofa. Sambil memijat pelan kepala nya. Tidak berselang lama dari yoona mengistirahatkan tubuh nya. Dia mendengar suara bel. Yoona membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

Setelah dibukakan pintu oleh yoona, namjoon masuk ke dalam rumah. Di tangan namjoon sudah ada kue ulang tahun. "Apa anak anak sudah tidur?" Tanya namjoon pada istrinya dan di balas anggukan oleh yoona.

"Dua jam lagi tepat 00:00. Sebentar lagi putra kita akan bertambah umur. Aku harap mereka berdua akan terus bersama kita," ucap namjoon sambil mengusap air mata yang lolos dari matanya.

"Aku harap juga begitu, tapi aku takut yeobo. Bagaimana jika yoongi menyerah?" Fikiran buruk terus menghantui yoona beberapa hari ini. Bukan hanya yoona saja, tapi namjoon juga di hantui fikiran negatif Ahir Ahir ini.

Sepasang suami istri itu masuk ke dalam kamar anaknya dengan sangat pelan. Namjoon menghidupkan lilin yang berada di atas kue. Sementara yoona sibuk menyalakan lampu kamar anaknya.

"Saengil chuka hamnida... Uri adeul." 

Seokjin dan juga yoongi membuka mata mereka. Mereka berdua melihat kedua orang tuanya tengah berdiri di samping ranjang mereka sambil memegang sebuah kue ulang tahun. Namjoon menyuruh anak anak nya untuk membuat sebuah permohonan sebelum meniup lilin.

"Aku harap kita semua akan terus berkumpul," Kata seokjin.

"Aku harap eomma, appa dan jin hyung selalu bahagia," Kata yoongi.

Mereka berdua bersama sama meniup lilin yang berada di atas kue itu. Bahagia? Tentu. Yoongi sangat bahagia, karna untuk pertama kalinya setelah dua belas tahun, ahirnya yoongi bisa merayakan ulang tahunnya bersama keluarganya lagi. 


TWINS YOONJIN   (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang