epilog

1.7K 115 18
                                    

"seokjin hyung hentikan!!!" Teriak yoongi saat hyung nya mulai menggelitik tubuhnya. 

"Aku tidak akan berhenti sebelum puas saeng," Gelak tawa terdengar dari bibir indah seokjin. Yoona dan namjoon tersenyum melihat tingkah laku putra kembarnya ini. Mereka berharap semua ini akan selamanya mereka lihat.

"Jinie, apa kau tak kasihan dengan adikmu?" Ucap seseorang. Seorang pria paruh baya berjalan menghampiri seokjin dan juga yoongi.

"Appa, menggoda nya adalah hal menyenangkan dalam hidup ku," Kata seokjin. Yoongi hanya menunjukkan ekspresi wajah datarnya sudah jengah dengan tingkah laku kembarannya.

Yoona menghampiri suami dan putra kembarnya. Mereka berdua mengobrol tentang keseharian mereka hingga hal hal lucu. Terdengar jelas dari gelak tawa dari mereka semua.

Hari ini keluarga Kim pergi untuk piknik di Ahir pekan. Banyak momen yang mereka ambil hari ini, keluarga mereka terlihat sangat harmonis walau masalalu keluarga mereka tidak terlalu bagus. Mereka semua terus berharap kalau keluarga mereka akan terus bahagia seperti sekarang ini.

Setelah puas menikmati liburan mereka di Minggu ini, namjoon mengajak istri dan anaknya untuk makan terlebih dahulu sebelum mereka kembali kerumah.

Sesampainya mereka dirumah. Mereka semua pergi ke kamar mereka masing masing untuk membersihkan diri. Terkecuali namjoon, dan juga seokjin.
Mereka berdua duduk di ruang tengah hanya untuk sedikit bersantai sebelum pergi ke kamar mereka.  Namjoon dan seokjin berbincang ringan mengenai pendidikan yang akan di tempuh oleh seokjin. Seokjin bilang, dia ingin kuliah di kedokteran agar bisa menjadi dokter hebat dan bisa membantu semua orang. Setelah puas mengobrol, namjoon dan seokjin kembali ke kamar mereka masing masing.

Setelah selesai membersihkan diri. Seokjin merebahkan tubuhnya di samping kembaran. "Tidak mengantuk, saeng?" Tanya seokjin dan di balas gelengan kepala dari yoongi. Yoongi tersenyum sangat manis saat menatap seokjin. Seokjin selalu menyukai senyum adiknya. Seokjin membalas senyuman sang adik lalu memeluk erat. Mereka saling berpelukan hingga mata mereka terpejam dan menjelajahi alam mimpi.

Seokjin membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan cahaya yang masuk melewati sela sela kamarnya. Diliriknya ranjang kosong tempat adiknya biasa tidur. Seokjin fikir, adiknya sudah turun terlebih dahulu dan menunggu nya di meja makan. Seokjin keluar dari kamarnya berlari kecil menuruni tangga sambil memangil nama adiknya. Seokjin sedah beberapa kali memanggil sang adik namun tidak mendapatkan sahutan dari adiknya.

Yoona berlari menghampiri seokjin lalu memeluk tubuh itu. "Seokjin ah, apa seokjin rindu yoongi? Kapan kapan kita pergi ke pemakaman yoongi, nee?" Kata yoona dengan air mata mengalir di pipinya.

Seokjin melepaskan diri nya dari pelukan  eommanya. Dia menggeleng ribut saat eomma nya bilang, 'akan mengajaknya untuk ke pemakaman yoongi?' padahal adiknya Masi hidup, tapi kenapa eommanya bilang seperti itu padanya?

"Eomma yoongi masih hidup! Kemarin kita liburan bersama! Apa eomma lupa?"

Plak..

Tanpa sadar, tangan putih yoona manampar pelan pipi seokjin. ia hanya ingin menyadarkan anak nya, bahwa yoongi memang sudah tidak bersama dengan mereka lagi.

"Seokjin sadar! Yoongi sudah tidak bersama kita lagi. Yoongi sudah tenang," Kata yoona dengan suara bergetar.

Seokjin hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apa pun. Dia baru tersadar bahwa kembaran telah pergi ke rumah tuhan beberapa bulan yang lalu. Seokjin masih belum bisa mengiklaskan  kepergian sodara kembarnya.

"Jadi waktu yang kita lewati kemarin hanya mimpi? Tapi semua tampak seperti nyata," Gumamnya masih tidak percaya.

Setelah nya seokjin Mendokan kepalanya, bibirnya sedikit tersenyum sebelum mengatakan sesuatu. "gomawo Yoon, sudah datang ke mimpi Hyung dan menobati rasa rindu Hyung padamu."

TWINS YOONJIN   (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang