Ditengah keadaan ini, aku berdiri diantara Raden Bandung dan Putri Roro sementara Regina dengan takut memegangi tangan ku sampai ia gemetar penuh rasa takut. Di tengah kekacauan yang terjadi, langit kian dipenuhi oleh gemuruh dan petir yang menyambar kesana-kemari serta menciptakan kengerian yang berujung pada teriakan orang-orang. Aku berusaha menguatkan diriku serta berusaha untuk menahan Regina agar tidak takut dengan keadaan saat ini.
"Raden... kumohon, dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Putri Roro... janganlah bersikap seperti ini Raden" Ucap ku berusaha meyakini nya ditengah keriuh-an yang terjadi, namun aku yakin dengan kekacauan yang ada suaraku tidaklah terdengar begitu jelas.
Wajah Raden Bandung yang semula penuh ambisi untuk menarik paksa Putri Roro, kini berubah drastis menjadi penuh amarah yang terlihat akan segera meledak kapanpun saja. Sorot matanya begitu tajam hingga membuat siapapun yang melihatnya gemetar penuh rasa takut dan akan memutuskan untuk meninggalkan-nya seorang diri sampai ia benar-benar tenang. Namun, aku memilih untuk bertahan dan berusaha untuk meyakini keadaan ini bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Percuma saja, anda bicara dengan nya menggunakan bahasa Indonesia... Raden tak mengerti bahasa Indonesia!" Timpal Putri Roro dengan suara yang seakan merendahkan kemampuan Raden Bandung.
Namun, disaat bersamaan aku sadar bahwa apapun yang dikatakan oleh Putri Roro benar adanya bahwa Raden Bandung tak bisa berbahasa Indonesia tapi, ia terlihat paham dengan omongan yang sedang kami bicarakan. Putri Roro hanya tertawa kecil melihat kebodohan dari Raden yang hendak mempersunting-nya untuk menjadi seorang Istri. Wajah Putri Roro turut berubah menjadi lebih geram dari pada sebelumnya, bahkan saat ia melihat mahkota miliknya masih berada di tangan Raden Bandung.
"Putri, tapi ia terlihat memahami apa yang sedang kita bicarakan... bagaimana anda yakin, bahwa Raden tak bisa berbahasa Indonesia?" Tanya Regina seraya memperhatikan raut wajah Putri Roro dan Raden Bandung yang kini keduanya terlihat sama-sama berpikir.
"Raden Bandung memang memahami bahasa Indonesia, namun ia tak bisa mengucapkan nya secara lisan... tidak seperti saya" Jawab Putri Roro dengan ketus.
"Beraninya anda menghina saya, Putri... anda pikir hanya anda yang bisa berbahasa Indonesia?! memangnya anda pikir saya bukan Bangsawan yang mendapatkan pendidikan?!" Bentak Raden Bandung seraya menghindari petir yang hendak menyambarnya.
Kami ber-tiga yang mendengarnya berbicara dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih, bahkan se-fasih Putri Roro. Aku segera bertukar pandang dengan Regina yang kini kami sadar bahwa akan jauh lebih mudah membujuk Raden Bandung untuk mendengarkan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa. Namun, kesenangan itu tak berlangsung lama. Kemurkaan Prabu Boko diatas angkasa kian memuncak dan semakin lama semakin mengerikan. Anginkencang mulai berhembus hingga menerbangkan jubah batik yang aku kenakan hingga menciptakan pandangan laksana seorang penyihir nan perkasa.
"Bagaimana bisa? anda memang tidak bisa berbahasa Indonesia! ini mustahil!" Teriak Putri Roro dengan suara keras tak percaya dengan apa yang terjadi dan yang ia dengar barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
👑PRAMBANAN👑
Romance👑BUKU KE 1 DARI PRAMBANAN TRILOGI👑 🎖️Spotlight Bulanan di Romansa Indonesia pada bulan Agustus 2024 kategori "Dangerous Love" atau "Cinta yang Berbahaya"🎖️ Kekacauan terjadi ditengah pertunjukkan drama di salah satu situs bersejarah di Indonesia...