Sunoo masuk kedalam kamarnya sendiri lalu mengunci pintunya rapat rapat, punggungnya bersandar pada pintu dan perlahan merosot ke lantai.Lagi lagi dia hanya bisa menangis, tangannya membekap mulutnya sendiri agar tak ada isakan yg terdengar keluar. Dia tak mau Heeseung marah karena mendengar tangisannya.
Sekitar 15 menit Sunoo diam diposisi itu, lalu dia beranjak untuk ke kamar mandi. Sunoo menutup lubangan air pada wastafel nya dan menyalakan air dengan deras, Sunoo diam menatap pantulan dirinya sendiri yg terlihat mengenaskan itu.
Wajahnya dihiasi beberapa lebam bekas tonjokan dan tamparan dari Heeseung, ujung bibirnya robek dan ada darah yg mengering disekitarnya.
Matanya turun memperhatikan bekas kemerahan di lehernya, tercetak tangan Heeseung yg sempat mencekiknya sampai hampir pingsan karena kesal dengan ulah Sunoo yg menggigit lidah lelaki itu saat memaksakan ciuman basah padanya.
Tak lupa ada belasan taburan kissmark yg bahkan beberapa diantaranya berwarna keunguan dan berdarah, Heeseung sudah seperti vampir saja menghisapi dan menggigiti lehernya.
Dengan tiba-tiba Sunoo tenggelamkan wajahnya pada genangan air di wastafel yg sudah banjir itu, membuka mulutnya seperti berteriak kencang tapi tak ada yg terdengar.
Dirasa nafasnya sudah diujung tanduk Sunoo pun angkat wajahnya untuk meraup oksigen lagi. Lalu nanti dia akan ulangin aksinya hingga dia merasa puas.
.
.
.Heeseung sedang menyemprotkan parfum kesukaannya ke pakaiannya, dia sudah rapi dan siap keluar untuk mencari makan lalu nongkrong dengan teman temannya.
Heeseung tadi sudah mengirim pesan ke grup pergenk an nya, mengatakan bahwa dia akan mentraktir mereka minuman karena dia merasa agak badmood hari ini.
Heeseung bergegas keluar dari kamarnya dan berdiri didepan pintu kamar Sunoo
"Gw bakal keluar, kalo pas gw balik dan lo ga ada di rumah awas aja. Gw jual lo jadi pelacur ke om om mesum."
Tanpa menunggu jawaban dari yg diajak bicara, Heeseung langsung melesat pergi keluar rumah.
Sedangkan Sunoo berdiri terdiam menatapi pintu kamarnya, dia dengar suara pintu depan yg sudah tertutup menandakan bahwa Heeseung sudah pergi.
Sunoo segera keluarkan ranselnya dan masukan 3 pasang pakaian dan barang yg sekiranya penting lainnya, dia takkan bawa banyak barang karena itu akan merepotkan nanti.
Dengan celana panjang bahan kain dan turtleneck putih polos dilapisi kardigan warna cream, Sunoo pergi kedepan untuk memakai sepatunya dan pergi meninggalkan rumah sialan itu.
.
.
.Sunoo dorong pintu kaca sebuah mini market dengan pelan, dia langsung langkahkan kakinya ke arah rak onigiri dan kimbab, di ambil masing-masing 1 lalu segera ke kasir untuk membayar.
Dia pergi duduk kesalah satu bangku taman dekat minimarket tadi, berniat memakan kimbab sebagai makan malamnya sekaligus memikirkan akan pergi kemana dia untuk tidur malam ini.
Tak mungkin untuk pulang ke rumahnya sendiri karena orang tuanya hanya akan menghubungi Heeseung untuk menjemputnya pergi lagi.
Saking seriusnya berpikir Sunoo sampai tersedak makanannya dan bodohnya si gemas ini lupa membeli air minum, tapi ada sodoran air mineral didepan wajahnya disaat dia sedang terbatuk hampir mati.
Langsung diraupnya botol air itu dan diminumnya dengan rakus, beberapa detik setelah tenggorokannya terasa lega ia tatap orang yg berdiri diam disamping bangkunya, orang yg telah menyelamatkan nyawanya.
"Kenapa harus dia yang muncul dari jutaan orang di muka bumi ini, sialan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Si Bisu Final (heesun) End
FanfictionKelanjutan dari cerita cintanya si bisu. Heeseung yang tega melukai perasaan Sunoo dengan terus melanjutkan hubungannya bersama sang gadis pujaannya, disaat dirinya dan Sunoo sudah berstatus sebagai tunangan. Hampir menyerah tapi sepertinya dunia ta...