Heeseung langsung lari kencang turun melalui tangga ke lantai dibawahnya, fyi saja dia itu pelari ulung. Jadi dirinya langsung memencet tombol lift dan membuat lift yang digunakan Sunoo nantinya akan terbuka di lantai tersebut.
Nafas Heeseung putus putus saking capeknya, namun saat bunyi pintu lift terbuka dirinya langsung berposisi tegap.
Sunoo berdiri kaku menatap Heeseung dan mulai menangis ketakutan, dia sadar bahwa hidupnya akan berakhir malam ini juga.
Heeseung jambak rambut Sunoo dan seret anak itu untuk ikuti langkahnya kembali ke apartemen mereka, Sunoo menangis kencang dan meminta dilepaskan tapi Heeseung tak peduli sedikitpun.
Pintu apartemen mereka terbuka dengan kasar dan badan Sunoo terbanting ke lemari samping tempat sepatu
"Akhh...sakit" Sunoo memegangi sikunya yang terkena pinggiran lemari.
"Ga usah lebay, itu ga sakit. Hukuman lu nanti baru bisa dibilang sakit." Heeseung membisik ditelinga Sunoo dan tarik lengannya untuk masuk ke dalam kamar Heeseung.
"Sekarang, mau lu akting sampe nangis darah pun gw ga akan pernah bersimpati lagi."
Heeseung dorong badan Sunoo ke atas kasur lalu Heeseung lepas ikat pinggang yang sedang dia pakai, menghantamkan kepala ikat pinggang itu ke pinggang Sunoo yang dibalas jeritan kesakitan.
"Heeseung jangan! Maaf! Ampun!" Sunoo menjerit ketakutan dan Heeseung bahagia kesetanan melihat mahluk yang tak mampu melawannya ini kesakitan meminta ampun.
"Mau lu sekeras apapun ke gw, lu ga akan pernah menang dari gw Noo. Takdir lu tuh emang dibawah gw."
Heeseung layangkan lagi cambukan sabuknya kemudian dilanjut dengan tendangan dan pukulan disekujur tubuh Sunoo, dirinya hanya mampu meringkuk dan mencoba melindungi perutnya.
Sunoo benci ini, benci fakta bahwa dia masih memiliki insting untuk melindungi sesuatu yang ada didalam perutnya.
"Heeseung! Bayinya! Inget ada bayinyaa hiks..."
Heeseung reflek berhenti memukuli Sunoo saat mendengar kata bayi, dirinya seperti tersadar bahwa telah melakukan kesalahan lagi.
"Kenapa lu jahat ke gw? Kalau lu sebenci itu sama gw tinggal hiks...balikin aja gw ke orang tua hiks... gw"
Tak ada jawaban, Heeseung hanya diam membisu menatap tunangannya yang meringkuk menangis tersedu sedu.
"Gw berharap lu hiks...bisa sebaik Jay, gw berharap lu bersikap sebaik dia hiks waktu bareng sama gw...kenapa gw harus kejebak sama lo hiks...kita pasti bakal baik baik aja dan bahagia kalau seandainya lu bisa hiks bersikap baik!"
"Bacot! Pelacur bangsat! Seenak apa emangnya Jay ngegenjot lu sampe lu berani banding bandingin dia sama gw hah?!" Heeseung tarik rambut Sunoo sampai anak itu terjatuh dari ranjang lalu Heeseung tendang dadanya.
"Uhhukk!!" Dada Sunoo terasa berat dan sesak, Heeseung menendangnya tidak main main.
"Bunuh gw, bunuh gw sekarang, gw udah ga mau hidup lagi, gw ga mau liat muka lo lagi, gw ga mau berurusan sama lo lagi" Suaranya datar dan tatap matanya kosong, Sunoo sudah tertelan rasa putus asa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Si Bisu Final (heesun) End
FanfictionKelanjutan dari cerita cintanya si bisu. Heeseung yang tega melukai perasaan Sunoo dengan terus melanjutkan hubungannya bersama sang gadis pujaannya, disaat dirinya dan Sunoo sudah berstatus sebagai tunangan. Hampir menyerah tapi sepertinya dunia ta...