Si tidak bisu 4

2.9K 282 2
                                    

Sunoo masih berdiri didepan wastafel dapur dengan beberapa kentang didepannya, matanya masih berair dan bahunya naik turun sesenggukan.

"Heeseung anjing! Bisanya bikin gw nangis mulu."

Sunoo lap air matanya lalu membereskan kembali kentang kentang itu ke dalam kulkas, dia sudah tak mood untuk memasak lagi "kalau Heeseung bisa makan di luar, berarti gw juga bisa"

Sunoo pergi ke kamarnya untuk bersiap siap pergi mencari makan di luar.

Hoodie biru muda dan celana jeans hitam pendek sepaha jadi pilihannya, Sunoo segera pergi keluar dan menuju lift untuk turun ke lantai dasar. Tujuannya saat ini adalah restoran ramen.

.
.
.

Sialan. Sungguh situasi sialan, dari banyaknya kedai ramen di kota ini kenapa mereka harus ada di kedai yg Sunoo kunjungi.

Heeseung menatap tajam Sunoo yg masih berdiri di depan pintu kedai, mata Heeseung mengisyaratkan dirinya untuk pergi dari tempat itu. Sayangnya, Jay lebih dulu menyadari kehadiran dirinya.

"Sunoo" Jay memanggil Sunoo sambil memberi gesture tangan untuk menyuruhnya mendekat ke meja mereka.

Sunoo menurut dan berjalan ke arah sana walau sambil dipelototi oleh Heeseung "Eh, hai Jay" Sunoo bicara dengan nada pelan dan ekspresi yg kentara sekali ketidaknyamanannya.

"Tadi ada tugas kelompokan dan kita sekelompok, kenapa tadi lu bolos?"

Jay bertanya sambil terus memandang memicing ke arah Sunoo, Sunoo jadi merasa agak risih ditatapi seperti itu.

"Tugas mapel apa? Chat gw aja kalau mau bahas tugas. Gw pergi duluan, bye" Sunoo menjawab cepat lalu pergi ke luar dari kedai.

"Dasar Jay bego ga peka! Goblok banget pake nanya 'kinipi bilis?' Jancok! Padahal dia juga liat kejadian di kantin siang tadi, pake sok nanya segala.'

Mendumel sepanjang jalan dengan wajah ditekuk, dia bingung mau pergi kemana lagi.

.
.
.

Agak gila tapi Sunoo nekat pergi ke tujuannya, pantai.

Entah kenapa Sunoo dapat pikiran untuk pergi ke pantai itu lagi, Sunoo naik bus untuk kesana.

Selama diperjalanan dia chatting dengan Niki si bocah jangkung teman barunya, Niki bilang ia akan menunggu Sunoo di halte bus dan mereka akan jalan jalan dengan sepeda yg Niki bawa.

Sekitar jam 8 malam Sunoo sampai ke pemberhentian bus itu, benar saja sudah ada Niki yg duduk menunggu di atas sepedanya

"Sunoo" Niki memanggil sambil melambaikan tangannya ke arah Sunoo.

"Hai Nik" Sunoo balas sapaan dan lambaian itu sambil berjalan mendekati Niki.

"Lu ga kedinginan pake celana pendek gitu?" Niki melihati penampilan Sunoo yg terkesan seperti anak itu tidak punya persiapan untuk pergi ke tempat yg agak jauh dari rumahnya.

"Hehee iya tadi agak buru buru sih" Sunoo nyengir sambil menggaruk pipinya yg tak gatal.

"Ohh...ya udahlah ayo naik, pantai kalau malam hari tuh suasananya sepi dan nenangin."

Sunoo memposisikan duduknya di boncengan sepeda Niki "ohh bagus dong, gw emang lagi butuh ketenangan"

"Pegangan" Niki ambil tangan kanan Sunoo untuk melingkar di perutnya
"Pegangan yg erat, gw biasa bawa sepeda ngebut"

Sunoo terlonjak dengan perlakuan Niki, tetapi dia tetap menurut dan melingkarkan kedua tangannya di perut pemuda itu
"sorry ya udah ngerepotin lo"

Sunoo bicara pelan sambil senderkan kepalanya ke punggung Niki

"Gw seneng kok lu repotin" Setelah menjawab itu, Niki mulai kayuh sepedanya untuk ke pantai tempat favoritnya.

Cintanya Si Bisu Final (heesun) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang