Si tidak bisu 20 End

4.3K 303 70
                                    

"Gw turutin permintaan lu"

Heeseung ubah posisi Sunoo menjadi telentang lalu dia duduki perut pemuda itu, kedua tangannya mencekik kencang leher Sunoo.

Kaki Sunoo menendang nendang dibalik badan Heeseung, menggeliat mencoba lepas dari kuncian si dominan namun sia sia saja.

Badan Sunoo memang mencoba menghindar dan seperti ingin menyelamatkan diri namun Sunoo tidak, tangannya menggaruk garuk lantai hingga kuku kukunya patah, tapi sama sekali tak mencoba menjauhkan lengan yang mencekiknya.

Mulut Sunoo terbuka mencoba menarik napas tapi tak bisa, lama Heeseung mencekik leher itu sampai Sunoo mulai melemas namun Heeseung masih tak sadar akan hal itu dan tetap terus mencekik sekuat tenaga.

"Gw cinta sama lo Sunoo! Tapi kenapa lo ninggalin gw? Kenapa lo tinggal sama Jay kenapa lo muji dia didepan gw?!" Air mata Heeseung jatuh membasahi lengannya.

"Lo bahagia sama dia dan lo cuma menderita kalo sama gw kan? Lo suka sama dia Noo lo cinta sama Jay iyakan?!" Tenaganya semakin kuat bahkan mungkin leher itu bisa patah ditangannya, Heeseung melampiaskan semua emosinya kedalam cekikan tersebut.

"Gw ga mau lo ninggalin gw Noo, gw cinta sama lo hiks...kalo gw ga bisa milikin lo, itu artinya ga ada orang lain juga yang bisa milikin lo."

Sekarang, Sunoo benar-benar tak bergerak lagi bahkan wajahnya membiru agak keunguan, melihat itu Heeseung segera lepas cekikannya.

"Sunoo?" Heeseung singkirkan badannya kesampingkan lalu goncang badan Sunoo mencoba membuat anak itu sadar kembali.

"Sunoo, sayang? Bangun." Heeseung guncang lagi kedua bahu Sunoo tapi tak ada respon.

"Sayang, cintaku ayo bangun. Sunoo sayangku bangun....bangun! Bangun Kim! KIM SUNOO BANGUN!!" Heeseung mulai menangis kencang sekarang, dia tak mau menerima kenyataan atas kebodohannya.

"Enggak, gak boleh. Sunoo sayang maaf, maafin aku ayo bangun dan bilang kamu maafin aku...Sunoo aku cinta banget sama kamu aku sayang sama kamu, sama anak kita juga. Ayo bangun sekarang!"

Heeseung memukuli kepalanya sendiri berkali kali, berteriak, menangis meraung, mendekap tubuh Sunoo seerat eratnya dan terus meminta agar ia bangun.

"Maaf sayang, maafin aku, cintaku" Heeseung kecup dahi Sunoo.

"Sayangku, manisku" Heeseung kecup pipi kiri Sunoo.

"Cantikku, ratuku" Heeseung kecup bibir Sunoo.

"Apa sekarang kamu cuma jadi milikku, sayang?" Heeseung lap air matanya lalu merebahkan dirinya dengan Sunoo yang ada dalam dekapannya, Heeseung pejamkan matanya. Ia harap ini hanya mimpi seram sesaat.

.

.

.

.

.

Jay, berdiri diam membisu didepan dua kuburan baru yang tanahnya masih basah. Orang orang disekitarnya mulai pergi satu persatu meninggalkan pemakaman.

"Masih mau disini?" Sunghoon bertanya pelan kearah Jay, lama tak mendapat respon Sunghoon anggap diamnya Jay sebagai iya.

Sunghoon ajak Jake untuk pergi lebih dulu dari sana dan langsung diangguki.
Sekarang benar benar sepi tersisa Jay dan dua makam itu, satu bertuliskan nama dari cinta pertamanya dan satu lagi bertuliskan nama sang sahabatnya.

"Dunia kejem banget sama gw, kalian berdua lebih kejem lagi karena ninggalin gw.... Gw harap kalian baikan di alam sana, Sunoo lu bisa nonjok Heeseung sepuas lu disana nanti tolong kasih dia pelajaran ya dan Heeseung, gw harap lu berlutut penuh penyesalan ke Sunoo. Hufftt....Gw pulang dulu, gw janji tiap tahun bakal ngunjungin kalian. Gw pamit."

Jay berjalan pelan meninggalkan dua makam tersebut, menyusul kedua temannya yang lain didepan gerbang pintu pemakaman.

.

.

.

.

.

Jay sedang duduk tenang di meja makannya sambil menyantap ramyeon yang barusan dia buat, ditemani suara tv yang entah memutar acara apa, dia hanya ingin suasana tak terlalu sunyi.

Baru saja dia akan menyuapkan lagi mie ke dalam mulutnya tiba-tiba dia urungkan saat acara yang terputar selanjutnya yaitu siaran berita.

Tentang ditemukannya mayat 2 orang pemuda dalam sebuah apartemen, salah satunya meninggal karena dicekik dan yang satu lagi meninggal karena bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri.

Nafsu makannya jadi hilang, dia geserkan cup ramennya menjauh lalu telungkupkan wajahnya diatas meja



































"Sialan, harusnya gw gorok lehernya sampe putus."


END





Aku juga ga nyangka kalo endingnya bakal kayak gini, sumpah. Tapi aku dari awal emang kurang suka kalau cerita ini happy ending, btw makasih buat kalian yang mau nungguin cerita ini buat update terus.

Makasih semangatnya juga, vote dan komen kalian bener bener menghibur aku. Aku rasa mungkin ada yang kurang suka atau kurang terima sama endingnya, I'm Sorry.

Banyak typo dan kalimat yang belibet tapi please dimaklumi karena author juga masih amatiran dan ini adalah book pertama juga.

Ini bener-bener udah end dan ga ada kelanjutan booknya lagi.

Sekali lagi makasih buat kalian yang udah mau ngebaca cerita ini <3

Cintanya Si Bisu Final (heesun) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang