Si tidak bisu 8

2.6K 257 3
                                    

Mereka hanya saling tatap dalam diam, sampai angin menerpa badan mereka dan membuat reaksi menggigil barulah keduanya membuat sedikit pergerakan.

"Makasih, Jay buat air minumnya nanti gw ganti yg baru"

Sunoo masukan potongan terakhir kimbab ditangannya lalu meremas bungkusannya, berdiri untuk membuangnya ke tempat sampah didekat bangkunya duduk.

Saat berbalik dia sudah melihat Jay duduk dibangku yg sama, mata lelaki itu menatap lurus ke mata Sunoo membuat si manis agak salah tingkah jadinya.

Sunoo majukan langkahnya untuk kembali duduk, kunyahannya sudah selesai dan air dibotol itu sudah mengalir deras ke tenggorokannya.

"Lu abis kabur dari rumah?" Tanya si muka datar yg pandangannya sekarang mengarah ke rerumputan didepan mereka.

Sunoo diam karena menimbang nimbang harus menjawab dengan jujur atau berbohong, Jay itu memang tak jahat sih...tapi tetap saja dia ini teman dekatnya si bajingan Lee Heeseung.

"Bukan urusan lu, lagian ngapain lu malah duduk disini?" Sepanjang berbicara bibir Sunoo monyong dan ekspresinya julid parah, dia terang terangan memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap kehadiran Jay.

"Bukan urusan lu juga kenapa gw duduk disini." Wajahnya bertatapan dengan si pipi gembil dan alis yg dia angkat sebelah sukses menyulut emosi lawan bicaranya.

Sunoo mencebik dan buang muka, menyebalkan sekali saat kata katanya tadi dikembalikan kedirinya

"Dasar curut bau comberan, rese semua emang mereka nih. Pantesan bisa temenan akrab."

Sedang asik mendumel dalam hati Sunoo tiba-tiba dikagetkan dengan jari dingin yang menyentuh pipinya, badannya reflek bergeser menjauh dan manik matanya agak bergetar. Kentara sedang ketakutan karena sentuhan tak terduga yg diterimanya barusan.

"Sorry gw ngagetin lu, tapi luka disekujur wajah lu itu harusnya diobati."

Sunoo menunduk dan memejamkan matanya rapat rapat berharap air matanya tak keluar jatuh, dia cukup malu kalau harus menangis didepan orang asing.

"Apartemen gw dideket sini kalau lu mau ngobatin luka lu gw bisa bantu, btw kita juga ada tugas kelompokan lu inget kan?"

Sunoo terdiam, bingung dengan pria yg malas dia akui tapi wajahnya memang tampan itu yang tiba-tiba menjadi banyak omong.

"Lu tinggal sendiri?" Setelah menarik nafas dalam untuk memenangkan diri, Sunoo angkat wajahnya dan jawab dengan lirih tawaran Jay tadi.

"Iya, gw ga akan macem-macem. Lu jelek gw ga minat." Jawaban dengan nada datar itu benar-benar terdengar menyebalkan

"Ini manusia anjing banget sialan, pengen gw kucek mukanya biar gak datar datar doang" Sunoo tak sadar berikan tatapan super sinis ke Jay yg hanya direspon senyuman miring.

"Jadi mau ke apartemen gw gak? Ada kamar kosong juga"

"Kenapa lu repot repot mau bantuin gw? Kita aja jarang banget ngobrol, dan kenapa juga lu dari tadi banyak ngomong gak kayak biasanya?" Pertanyaan bertubi dari Sunoo itu sukses membuat Jay mengerutkan dahinya.

"Rasa kemanusiaan aja, lu luka luka dan keliatan ga punya tujuan jadi gw berbaik hati nawarin bantuan. Kalo soal ngomong, gw aslinya emang banyak ngomong gini...kalo lagi penting aja tapi"

Penjelasan panjang lebar itu direspon anggukan berulang kali dari Sunoo, tangan Sunoo raih tasnya dan langsung sampirkan ke bahunya "kalo gitu tolong obatin gw dan tampung gw buat sementara di apartemen lu ya, gw mencoba percaya sama lu yg ga akan macem-macem ke gw, tolong jangan bikin gw sakit dan kecewa ya Jay." Berdiri tegap dihadapan Jay dan pasang senyum lebar.

Mungkin jika tak ada hiasan luka disana senyuman itu akan terlihat sangat manis dan cantik, tapi yg saat ini Jay lihat adalah senyuman yang terlihat menyakitkan dan menyayat hati.

"Iya, lu bisa pegang omongan gw dan gw juga bakal bantu apapun yg lu minta buat gw bantuin"

Maka jalan berdampinganlah mereka ke arah mobil Jay yg terparkir tak jauh dari taman itu, biar saja segala rasa penasarannya dia pendam dulu yang penting teman sebangkunya itu mau ikut dengannya untuk diobati.

Jay sadar betul bahwa Sunoo baru saja mendapat kekerasan yang mungkin menyisakan trauma melihat dari reaksinya tadi, hatinya jadi sangat tak tega.

Dan entah malaikat mana yang membisikan niat pada hatinya untuk menolong dan melindungi si manis dari segala jenis mara bahaya, tapi Jay percaya itu hanya karena rasa kemanusiaan, tak lebih dan dia berharap tak akan jadi lebih.

Cintanya Si Bisu Final (heesun) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang