Si tidak bisu 10

2.5K 258 5
                                    

Pasar malam, itu adalah tempat tujuan jalan jalan Sunoo dan Jay malam ini. Sunoo berpenampilan sangat tertutup dengan hoodie hitam kebesaran milik Jay, celana panjang bahan kain berwarna senada dan masker hitam yg dia pakai sebagai upaya penyamaran.

Jay agak terkejut dengan penampilan Sunoo yg terlihat mirip seorang stalker, tapi saat menatap mata yg terlihat khawatir itu Jay urungkan niat bertanyanya tentang penampilan teman serumah barunya itu.

Terdengar suara helaan berat dari Sunoo saat mobil Jay berhenti ditempat parkir pasar malam

"Gw ga bakal biarin lu ilang ditengah kerumunan, tenang aja"

"Apaan, emang gw anak kecil hah?" Sunoo cemberut dan bergegas melepas sabuk pengamanannya, tapi entah kenapa dia kesulitan melepas itu.

Sepertinya rasa gugup dan khawatir telah mengambil alih dirinya hingga hal kecil seperti itu saja dia tak bisa lakukan dengan benar lagi.

Jay yg melihat itu lalu menggenggam tangan Sunoo yg mulai mengguncang kasar kuncian seatbelt nya karena tak kunjung terbuka juga.

"Gw bukain, tenangin diri lu dulu" Suara lembut dari lelaki didepannya itu seperti nyanyian lullaby yg mampu menenangkannya.

Sunoo coba atur nafasnya agar lebih rileks, dia pejamkan matanya dan tarik nafas dalam dalam.

"Masih yakin mau ke pasar malam? Gapapa kok kalau semisal lu mau pulang lagi aja" Tangan Jay terangkat untuk usap halus kepala Sunoo.

"Gapapa, udah okey kok sekarang. Ayo kita keluar, gw pengen jajan!" Sunoo tersenyum cerah lalu keluar dari mobil yg langsung disusul Jay.

Mereka jalan beriringan kedalam pasar malam setelah membayar tiket masuk, tapi tiba-tiba tubuh Jay menegang saat merasakan Sunoo yg memeluk lengannya dengan agak erat.

Jay pandangi pemuda itu seakan bertanya kenapa lengannya dipeluk seperti itu, dan si manis menjawab

"katanya lu ga bakal biarin gw ilang dikeramaian." Wajahnya menunduk kentara sedang menahan malu dan Jay tak bisa untuk tidak tertawa dengan aksi menggemaskan teman barunya itu.

Mereka lanjutkan langkah mereka untuk mulai menyusuri setiap sudut pasar malam yg super ramai dan meriah itu.

.
.
.

Sunoo sedang mencuci tangan di dalam toilet, tadi dia kebelet pipis setelah makan es serut satu mangkok besar sendirian.

Jay menunggu di bangku pinggiran pasar malam dengan tangan yg penuh dengan makanan dan belanjaan tidak jelas milik Sunoo, sebetulnya dia merasa agak was was melepaskan Sunoo ke toilet sendirian.

Tapi akan sangat merepotkan kalau harus membawa semua barang mereka hanya dengan kedua tangan Jay saja.

Jay terus menatap jalan yg mengarah ke toilet umum itu untuk memastikan apakah Sunoo sudah datang kembali atau belum, dan sudut bibirnya terangkat saat melihat siluet yg tak asing itu. Tapi kenapa Sunoo berjalam setengah berlari seperti itu.

"Ayo pulang." Sunoo angkat barang barang miliknya dan langsung berjalan duluan menuju parkiran mobil, Jay yg tak mau memperburuk suasana setelah melihat mata memerah Sunoo, memilih diam saja dan mengikuti si mungil ke arah mobilnya.

Duduk diam didalam mobil dengan Sunoo yg terus menerus mencoba menghapus aliran air matanya dan Jay yg diam bingung harus melakukan apa.

"Tadi gw liat Heeseung lagi sama Winter, tapi dia ga ngeliat gw soalnya gw langsung sembunyi di toilet." Sunoo tarik beberapa lembar tisu dari dasbor untuk mengelap ingusnya yg mengalir banjir keluar.

Jay tetap waras untuk tidak tertawa melihat itu, tapi demi tuhan Sunoo sangat menggemaskan ketika sedang menangis.

"Mau peluk ga?" Jay kaget dengan mulutnya sendiri yg seperti berbicara diluar perintahnya.

Sunoo tak menjawab, tetapi badannya langsung menubruk dada Jay dan menangis tersedu-sedu lagi.

"Hikks...si bodoh ii-itu memang kurang hikss...ajar sekali, dia menyiksaku tapi hiks tetap bisa bersenang-senang dengan wanitanya hikss...aku tak sudi mencintainya lagi ta-tapii...hiks...hati bodohku ini tetap merasa cemburu saat melihat mereka saling bermesraan."

Tangan Jay berhenti mengelus punggung Sunoo saat kata 'mencintainya' keluar dari mulut si mungil, seakan kabut yg menutupi otaknya hilang seketika dan kesadarannya kembali.

Ya, mau bagaimana pun. Tak bisa dipungkiri fakta bahwa Sunoo masih mencintai si brengsek itu, dan Jay merasa terusik akan fakta tersebut.

Cintanya Si Bisu Final (heesun) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang