Orang yang berada di atap tersebut terjatuh dengan luka di lengan kanannya,lavis dengan amat tenang dia berjalan menuju orang tersebut.
"Nampaknya kau akan mencoba senjataku"lavis mengeluarkan sebuah senjata yang nampak seperti tombak bahkan pakaiannya juga ikut berubah.
"Jadi siapa yang mengirim mu?!"lavis mengarahkan tombak tersebut tepat di depan mata orang tersebut.
Para pelayan lavis pun juga sudah mulai bersiaga dengan senjata mereka walaupun mereka tetap diam dan terus berdiri di tempatnya.
"Tunggu-tunggu lavis tenanglah"elios langsung menarik lavis kebelakang nya.
Elios melihat wanita dengan pakaian hitam bertudung dengan mulut di tutup masker hitam,dia nampak berserah diri dan menerima takdirnya.
Elios membuka tudung wanita tersebut dan menyumpal mulutnya dengan sebuah botol kecil yang berisi sedikit darahnya.
Wanita tersebut terkejut dan luka di bahunya telah sembuh,semua orang terkejut dengan apa yang di lakukan elios.
"Kalian tenanglah dia bukan musuh,anu kita mungkin sering bertemu saat di akademi bukan aku tidak mengenal mu tapi kau bawahan Yui kan hehehe"elios merasa amat senang.
Wanita tersebut terkejut dengan perkataan elios,"kenapa tidak berbicara apakah aku harus mengatakannya pada Yui bahwa salah satu bawahnya tidak kompeten "elios tersenyum menyindir.
"Tunggu jangan nona muda"wanita tersebut merasa amat gelisah.
"Hehehe,sudah aku duga selama beberapa hari ini ada yang mengikuti ku ternyata dirimu ya"elios merasa amat senang.
"Kalau begit jika aku bertemu Yui ucapkan terima kasihku karena telah menjagaku,tapi seperti yang kau lihat aku lebih kuat daripada yang kau pikirkan "kata elios.
Wanita tersebut tercengang dengan perkataan elios dan dia mendadak gemetar saat melihat lavis melotot dengan aura mengerikan tepat di belakang elios.
"Baik terima kasih banyak tuan elios"wanita tersebut bertekuk lutut di depan elios dan menghilang seperti angin.
"Tenanglah lavis dia salah satu bawahan Yui temanku"kata elios.
"Begitu ya jadi siapa itu Yui boleh tidak aku membunuhnya"lavis dengan mata melotot dengan aura amat mengerikan.
"Ya enggak bolehlah"elios amat terkejut.
"Ah sudahlah pokoknya aku tidak perlu di lindungi oleh siapapun kalian paham"elios merasa agak kesal.
Lavis menundukkan kepalanya,"senang melihat mu baik-baik saja lavis "elios mengelus kepalanya dengan amat lembut.
"Ah nampaknya aku pulang dulu,sudah hampir malam ini asrama kami melanggar jam malam"elios melihat langit yang hampir gelap.
Dan akhirnya elios meninggalkan mall tersebut sendirian namun terlihat senyuman tertampil di bibirnya.
"Hehehe 1 koin platinum sama dengan 100 koin emas,makan apa ya malam ini"elios merasa amat senang dan melihat ke arah langit yang mulai gelap.
"Entah kenapa rasanya sungguh menyenangkan hari ini bertemu dengan lavis"elios tertawa kecil mengingat sesuatu yang lucu.
Namun saat dia berjalan elios terhenti dengan seseorang yang nampak familiar dengannya karena baju seragam akademi.
"Lihatlah si sampah menyedihkan kelas F beraninya kau berada di depan kami huh!"kata laki-laki tersebut yang agak kesal.
"Aku dengar katanya kau dekat dengan marry bukan,bisa tidak kau mengenalkan kami dengannya "kata laki-laki berambut pirang.
"Baik akan aku perkenalkan ayo"elios tersenyum amat senang berjalan menuju gang yang gelap.
Kedua laki-laki tersebut amat senang dan saat kedua laki-laki tersebut masuk ke dalam gang.
Terdengar teriakan amat kesakitan yang di penuh penderitaan,tak lama elios keluar dari gang tersebut dengan raut wajah agak kesal.
"Sial kayak baru injak kotoran aja "elios dengan perasaan hati amat kesal.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why i'am side-kick karakter
Fantasíatera adalah pria biasa yang berusia 25 tahun, yang sedang memainkannya game romantis namun ternyata itu adalah sebuah tiket menuju jurang penderitaan .