Ogre tersebut mengaum dengan amat keras sampai menerbangkan dedaunan di pepohonan.
Tidak berhenti di situ saja dia langsung menghantam pukulannya ke beberapa murid yang tidak dapat bergerak dengan pohon yang ada di tangannya.
Langsung saja Anna melepaskan tembakan tepat di arah kepala ogre tersebut,namun ogre dapat menghindari tembakan Anna dan hanya mengenai lengan kirinya.
"Sial"Anna langsung menjaga jarak dan ogre tersebut mengejarnya dari belakang.
"(10 detik saja)"kata Anna dalam hati.
Ogre tersebut berhasil menyudutkan Anna dan langsung saja menghantamkan pukulannya ke padanya.
Anna menghindari serangan ogre tersebut dengan melompat di atas tangannya.
"5 detik"kata Anna.
Ogre tersebut nampak amat kesal saat Anna berada di atas pundaknya,dan mencoba mencengkram dia dengan tangan raksasanya.
Anna langsung mengeluarkan sebuah belati di balik jubahnya dan menusuk ke mata ogre tersebut.
Ogre mengaum menahan sakit di mata kanannya yang menancap belati Anna.
"2 detik"kata Anna.
Ogre tersebut berhasil menangkap sesuatu di bahu kanannya dan ternyata hanya jubah Anna saja.
Anna melompat ke belakang dan tepat didepan wajah ogre,ogre nampak amat terkejut saat Anna sudah siap melepaskan tembakan.
"0"kata Anna dan tembakan yang amat kuat menghancurkan kepala ogre tersebut.
Tubuh Anna mendarat dengan aman ke tanah,dia berjalan menuju mayat ogre tersebut dan mengambil jubah yang berada di tangan kanan monster tersebut.
Anna menuju tempat murid kelas C tadi dan melihat tumpukan beberapa monster yang mati dengan tulang leher yang patah,kepala yang hancur bergeletakan di tanah.
Anna terkejut dan melihat ke arah elios yang duduk di atas mayat ogre dengan malasnya.
Saat Anna mencoba memanggil elios dia langsung sigap mengarahkan senjata apinya.
Dan langsung saja dia menembak goblin abu-abu yang mencoba menyerang elios.
"Terima kasih Anna"elios melambaikan tangannya kepada Anna.
Anna menampilkan senyuman kecil di bibirnya,namun senyumannya menghilang seketika saat melihat gerombolan monster dengan jumlah makin banyak berada di depannya.
"Seandainya saja aku membawa senjataku yang satunya lagi"Anna melihat ke arah senjata apinya.
"Yosh,majulah kalian....."elios yang tadinya bersemangat mendadak terhenti saat Anna mengarahkan tangannya.
"Pergilah elios bersama murid kelas C ,biarkan aku yang menghadapi mereka sendiri"kata Anna.
Elios terdiam sejenak dan melihat ke arah Anna yang menampilkan senyuman kecil di bibirnya.
"Baik....setelah itu aku akan kembali lagi bertahanlah Anna"kata elios.
Beberapa murid kelas C yang dapat menggerakkan tubuhnya mulai membopong teman-teman nya, sedangkan elios mengendong beberapa murid di pundaknya.
Dan akhirnya Anna sendiri bersama dengan rombongan monster yang berjumlah amat banyak.
Beberapa monster langsung mencoba menyerang Anna dan dengan amat sigap Anna mengeluarkan belatinya dan menikam monster tersebut ke arah lehernya dan kepalanya.
Dia langsung mengarahkan senjatanya tepat di depan kepala orc dan melepaskan tembakan nya.
Tembakan Anna menghancurkan kepala orc,dan menebus 5 monster di belakangnya.
Anna secara terus menerus menyerang monster tanpa berpikir panjang,sampai akhirnya dia kelelahan dengan tubuh di penuhi luka.
"Tidak ada habisnya kalian"Anna bernafas terengah-engah berdiri di atas gundukan mayat monster yang berhasil dia kalahkan.
Dan saat Anna kehilangan pandangannya sebentar tubuhnya terkena pukulan amat kuat oleh sesuatu di belakangnya.
"Cough"Anna memuntahkan darah di mulutnya saat tubuhnya menghantam ke pepohonan.
Dia melihat beberapa monster yang hampir mengepungnya,Anna hanya dapat menutup matanya sambil menampilkan senyuman kecil di bibirnya.
Dan tepat di depan Anna cipratan darah mengenai wajahnya,matanya terbuka lebar saat melihat laki-laki berambut kuning ke emasan tersenyum lebar kepadanya.
"Nice fight Anna, istirahat lah"katanya.
Anna tertawa kecil dan menyenderkan tubuhnya di pohon besar tersebut dan tertidur.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Why i'am side-kick karakter
Fantasíatera adalah pria biasa yang berusia 25 tahun, yang sedang memainkannya game romantis namun ternyata itu adalah sebuah tiket menuju jurang penderitaan .