Aku sedang menyiapkan pesanan kopi dari aplikasi online ketika mereka berdua muncul. Seharusnya tim menu ada lima orang, dua orang anggota lainnya Keanu dan Donie berhalangan hadir karena mereka ada kegiatan extended class. Keanu dengan klub musiknya dan Donie dengan klub manganya.
Sandra terlihat kaget ketika melihat aku mengenakan seragam kafe dan berdiri di balik mesin kopi. Dia berjalan masuk terlihat ragu-ragu.
"Oh my gosh! Gue pikir gosip tentang lo kerja di kafe bohongan. Ternyata beneran, ya!" ucap Moana dengan polosnya. By the way, dia memang ditunjuk Rasi untuk jadi bagian make up kemarin dan seharusnya dia berada di tim kostum sekarang. Tapi enggak tahu kenapa dia jadi tim menu.
Moana duduk di kursi yang ada di depan meja bar. "Gue order ... caramel ice blended dong, Ger!" lanjutnya lagi dengan sikap yang sangat kasual. Setelah itu, dia menoleh melihat Sandra yang masih memeriksa interior kafe. "San, come sit here! It's quite cozy."
Sandra akhirnya berjalan mendekati meja bar. Dia pun duduk di sebelah Moana dan mulai melihat menu. "I order the same as Jessica."
"Oke, sabar ya. Gue masih ada orderan online tiga gelas. Enggak lama, kok. Kalian santai aja dulu. Kalau mau main ular tangga, ada kok! Di kotak pojok sana ada banyak mainan. Ada ludo, congklak, bola bekel. Kalian bebas milih."
"Wow, cool. Okay!" Lalu dengan riang, Moana turun dari barstool dan berjalan menuju kotak yang kutunjuk. "Sandra, what will you play? Well, I guess we should play snake ledder."
Tapi yang ditanyain malah diam aja. Dia malah mengambil majalah musik yang ada di keranjang majalah dan membukanya. Majalah lama sebenarnya, tapi terbukti tetap menarik minat pengunjung kafe, apalagi yang muda-muda.
Enggak lama Moana sudah membawa mainan ular tangga dan meletakkannya di meja di hadapan Sandra.
"Jessica, susah kalau main di meja sempit begini," omel Sandra ketika Moana mulai membuka papan permainan.
"Kalian sebaiknya pindah di meja biasa aja. Banyak yang kosong, kan?"
"Okay!" Seperti biasa Moana menjawabnya dengan riang. "You know what, San, I guess I should put this cafe into my instagram feed. Followers gue pasti bakalan heboh kalau tahu ada murid sekolah kita yang kerja sebagai pelayan kafe. Udah gitu, bukan sembarang murid, tapi juga murid kesayangan Mr. Aquilla."
What?
Tentu saja aku mendengar ucapan Moana si ember bocor itu. Damn. Aku harus gimana? Waktu sama Rasi aku bisa melarangnya karena saat itu aku sudah merasa dekat sama dia. Tapi sama Moana dan Sandra?
"Don't!"
Eh apa?
"Don't do that. Kalau lo mau blow up kafe ini agar followers lo banyak yang datang ke sini enggak masalah. Tapi kalau lo mau ngejelekin salah satu murid sekolah kita ke masyarakat umum, sebaiknya jangan, karena kita juga yang rugi. Bisa tercoreng gengsi kita."
Aku antara lega tapi juga kesal banget sama si Queen Bee, Sandra. Tapi aku memilih diam saja. Yang penting rahasiaku tetap terjaga.
Enggak lama, aku pun selesai membuatkan pesanan kopi mereka. Mereka berdua sedang asyik bermain ular tangga. Sandra terlihat malas-malasan, tapi dia tetap melayani Moana bermain. Karakter cewek itu ternyata benar-benar rumit.
"Ini pesanan kalian." Aku meletakkan dua gelas kopi di depan mereka.
"Wow, mirip banget sama frappucino yang biasa gue beli di Starbucks. Tapi harganya murah banget!" Moana berkomentar sambil mengambil foto minuman itu dengan menggunakan kameranya. Susah ya kalau udah jadi selebgram. Mau minum aja kudu foto dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMBIOSIS MUTUALOVE [tamat]
Ficção AdolescenteRasi Bintang Orion merasa putus asa dengan nilai-nilai akademiknya yang pas-pasan. Gerhana Devaputra murid miskin dan pintar di tengah lautan anak-anak dari keluarga berkelebihan harta. Mereka pun sepakat saling membantu. Simbiosis mutualisme yang p...