Mew berbaring diatas pangkuan Gulf dengan bentuk baju yang tidak tentu arah.
"Bagimana apa sudah mendingan?"
Tanya Gulf sambil mengelus perut suaminya.
Sementara Baby Win digendong Bibi."Perutku perih,"
"Tidak apa2 sudah resiko,"
"Resiko apa,"
"Resiko bermain2 diluar rumah tangga,"
"Aku tidak melakukan apapun, kau masih saja tidak percaya padaku,"
Gulf hanya mengidikan bahunya, dia bukan tidak percaya tapi hanya ingin memberi pengertian pada Mew jangan sampai lalay dalam bertindak, dan perhatikan juga lingkungan jangan hanya fukus pada satu titik.
"Aku pulang ya, kasian bibi pasti lelah gendong Win,"
"Bibi saja yang pulang, kau disini saja bersamaku, kau harus bertanggung jawab, bagaimana kalau suamimu pingsan,"
"Berlebihan,"
"Bi,, bibi pulang bersama supir ya, bibi bisa istirahat dirumah,"
Ucap Mew pada Maidnya."Biar aku antar mereka dulu kelobby na, nanti aku balik lagi kesini,"
"Hmm...jangan lama2 na!
"Tidak, hanya mengatar saja, apa ada yang kau inginkan nanti sekalian aku beli,"
"Tidak ada!
"Ok baiklah!"
Setelah mengantar bibi dan Win, Gulf kembali ke ruangan Mew.
Gulf harus menjaga dan memperhatikan kesehatan Mew, karena ulah dari perbuatannya saluran pencernaan Mew bermasalah."Untung saja aku sangat mencintaimu, kalau tidak mungkin sudah aku tukar tambah,"
"Apa iya kau bisa melakukan itu?"
"Tidak! Karena aku sangat mencintaimu,"
"Apa ini yang dinamakan cinta itu buta?"
"Sebelumnya aku tidak pernah menghargai cinta, tapi denganmu semua terasa berbeda,"
"Aku special kan phi, apalagi kalau ditambah telor,"
"Itu martabak!"
"Owh...martabak,"
"Kau lebih nikmat dari martabak,"
"Benarkah?"
"Mau aku buktikan?"
"Bagaimana?"
"Aku akan memakanmu,"
"Mau makan?
"Iya!"
"Boleh! Tapi jangan disini,"
"Kenapa? Aku rasa aku bisa melakukannya dimana saja,"
"Kita sudah pernah melakukan disini,"
"Lalu kau mau aku memakan dimana?"
"Sepertinya enak kalau kita makan dikolam renang,"
"Ide bagus! Mau dikolam umum apa dikolam pribadi,"
"Dikolam umum lebih menantang, pasti akan ada banyak orng yang ambil vidio kita, bukankah itu seru,"
"Ide bagus, mereka akan tau ukuran kita,"
"Kau siap?"
"Tentu saja tidak istriku, karena aku tidak ingin semua orang melihat tubuhmu,"
"Tubuh, kita mau makan bukan mau berenang,"
"Hah! Lalu kenapa kau ajak aku kekolem berenang,"
"Ya kan ada resto dekat kolam berenang, bukan berarti kita mau makan didalam kolam,"
KAMU SEDANG MEMBACA
WIDOW CHARM (Pesona Janda) [ End]
Short StoryKetika kosong saling membutuhkan. Kekurangan saling melengkapi. Sakit saling mengobati. Butuh saling memenuhi.