Ajian Pengasihan bagian 1

121 3 0
                                    

Seorang wanita tua tengah merasa begitu sedih. Dia hanya diam duduk di depan teras rumahnya, seolah menunggu seseorang. Wanita itu hanya duduk terdiam sambil menatap ke arah depan dengan tatapan yang sangat sedih. Dia terkejut ketika datang seorang tamu.

"Mbak Ina, kenapa akhir-akhir ini kamu bengong?" sapa seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba ada di depannya.

Bu Ina terkejut. Dia seolah tersadar, lalu berusaha tersenyum menutupi kegundahannya.

"Oh, uhm … ng–nggak. Nggak apa-apa," balasnya sambi memaksa tersenyum.

Wanita itu menatap wajah Bu Ina dengan perasaan iba.

"Mbak, saya tahu mbak ini sedih. Mbak masih mikirin Amy?" tanya wanita itu.

Bu Ina terdiam. Wajahnya tampak sedih.

"Entahlah apa yang terjadi dengan Amy," katanya memulai ceritanya.

–Cerita Bu Ina–

Sekitar dua bulan lalu, Bu Ina terkejut melihat Amy datang bersama seorang pria yang tak di kenal. Pria itu sebenarnya sudah tua, dan seusia suaminya. Tapi, sikap yang di tunjukkan Amy itu begitu mesra dan manja, mirip seperti seorang yang tengah kasmaran.

Bu Ina sudah sering mendengar cibiran dari para tetangganya mengenai kelakuan putrinya yang kerap mengganggu rumah tangga orang. Karena malu, Bu Ina langsung membawa anaknya ke dalam kamar.

"Amy!! Keterlaluan kamu. Kasto itu sudah beristri. Jangan  rusak rumah tangganya!" bentak Bu Ina.

"Bu. Amy dendam sama dia. Amy ingin buat dia menderita, Sam seperti ayah," kata Amy dengan nada membentak.

"Apa?!! Jadi kamu mau balas dendam?! Amy, hentikan! Hargai dirimu! Hidupmu masih panjang!" balas Bu Ina dengan nada marah.

Amy tersenyum sinis, "Udahlah, Bu. Jangan ikut campur urusanku!"

Plak!! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Amy.

"Jangan buat ibu malu, Amy! Ibu gak pernah ajarin kamu kayak gini!" bentak Bu Ina.

"Ya sudah, gak usah khawatirkan Amy!" bentaknya sambil berlalu dan membanting pintu.

Bu Ina hanya bisa menangis melihat kelakuan Amy, putrinya. Dan, sejak saat itu Amy tak pernah pulang.

–cerita Bu Ina–

"Hari itu, aku terakhir melihatnya di sini, Jeng Syifa," kata Bu Ina.

Syifa begitu tersentuh mendengar cerita Bu Ina.

"astaghfirullah, jadi, Amy pernah berhubungan dengan Kasto?" tanya Syifa.

Bu Ina hanya mengangguk. Wajahnya tertunduk malu. Syifa meemgangi pundak Bu Ina sambil berusaha menenangkannya.

"Ya sudah, Mbak. Do'akan saja supaya Amy segera tersadar," kata Syifa.

Sementara itu, Amy tengah duduk di sebuah cafe. Dia tengah menunggu mangsanya. Sambil membaca jompa-jampi sambil memegangi sesuatu seperti jimat.

"Dengan ilmu jaran goyang ini, aku cepat sekali jadi kaya. Bosan sudah aku hidup miskin," katanya dalam hati.

Amy teringat akan sulitnya kehidupannya. Sejak kematian ayahnya, dia begitu terpukul. Amy ingat orang yang membuat ayahnya celaka. Dia teringat akan orang yang bersamanya sebelum pergi dari rumah.

Tiba-tiba dia di kejutkan dengan suara hpnya. Dia melihat orang yang menghubunginya, namun segera dia reject.

"Ih, tua bangka itu. Rasain sekarang, Kasto. Dulu ayahku kau fitnah, sekarang rasakan kehancuran mu," kata Amy dalam hati.

Kumpulan Cerpen HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang