Jungkok terbangun dari tidurnya yang merasa seluruh badannya runtuh dan lelah sekali. Jungkok melihat penculik itu masih tertidur dengan terlelapnya,jungkok berusaha melepas borgolnya namun agak sulit.
Sudah lima menitan Jungkok berjalan jingkrak jingkrik macam pocing untuk mencari kunci atau benda yang tajam, tetapi jungkok melihat kuncinya ada di saku penculik namun gimana caranya supaya Jungkok bisa mendapatkan kunci itu.
"hey bangun, aku ingin kekamar mandi" jungkoo mengoyangkan badan penculiknya.
"ya,tunggu ku lepas dulu borgolnya" penculik melepaskan borgolnya."hey lepaskan juga tali di kaki ku" teriak Jungkok dan senyum mulai menjalankan rencananya." tidak... Nanti kau kabur" jungkok mengelengkan kepala."bener tidak kabur" ucap penculik untuk memastikannya."iya tidak akan kabur,cepat udah nggak tahan nihh" penculik melepaskan tali di kakinya dan jungkok langsung kekamar mandi dan mencari ide
"kau di panggil bos" ucap dia
"terus yang jaga dia siapa" tanya penculik
" ya tuggu keluar dulu dia ada di kamar mandi kan" penculik mengangguk
"hey cepat lama sekali" teriak penculik
"ahhh.. Jangan teriak aku dengar kok" ucap jungkok berjalan menuju dekat pintu." hey pasti mau kabur kan" ucapnya
"kata siapa aku mau ambil makan tuhh" ucap jungkok dan melihat kunci pintu,jungkok berusaha mendekati kunci itu dengan pura pura mengambil makanan dekat meja sofa itu dan alhasil jungkok duduk disofa dan sudah meraih kunci pintu." cepatan selesai makan dan akan kita borgol lagi" teriak penculik"aaahh... Sekali saja jangan borgol dan ikat aku,aku ingin melihat luar dari bilik jendela dan tenang kok aku nggak akan teriak minta tolong plisss yaaa" ucap jungkok memohonn.
"tapi kan... " ucap penculik
"lepaskan saja lah yang penting kunci jendela dan lain lainya di kunci" usul pencuk yang satunya. "oke aku akan melepaskannya tapi ingat jangan kabur: Jungkok mengiyakan."ayo cepat nanti kita di maharin boss" ajak penculik untuk rapat tentang penculikan jungkok yang harus di bayar oleh orang tuannya.
"bos maaf telat,sebab ada..." ucap dipotong oleh bos
" pasti soal jungkok kan" penculik mengangguk
"yasudah duduk aja nggak papa" penculik tersenyum paksa
"oke kita mulai apa ada usul yang harus orang tuanya bayar" tanya suho
"bos, gimana kalau 1 M won" usul penculik tiga
"emmm.. Boleh" ucap suho
"bos,kata aku buat keringan aja misalnya 800 juta won dan jangan laporkan kasus ini kepada polisi,biar kita semua tidak di tangkap" usul penculik kedua
"bos, yang dikatakan mereka tentang harga boleh,namun usul aku kalau orang tuanya dia tidak bisa membayarnya seharga 1 M maka harganya akan diturunkan menjadi 700 juta won atau berapa tapi ada syaratnya yaitu jangan lapor polisi,giamana bagus nggak" usul penculik keempat
"setuju....kami setuju" semua penculik setuju dengan ide penculik keempat.
'apa sih yang mereka bicarakan sampai sekeras ini,apa jangan jangan ingin membunuhku' batin jungkok
"aku harus keluar,oh iya aku kan punya kunci pintu aku buka ahh" jungkok membuak pintu dengan sangat hati hati alhasil jungkok bisa keluar dari kamar yang mencekamkan dan jungkok lebih waspada dan hatu hati soalnya jungkok tidak tahu mereka rapat dimana. Jungkok sudah dekat namun dikejutkan oleh bos penculiknya.
"Hey mau kemana" teriak suho
'aku kayak pernah mendengar suara itu, tapi dimana yaa' batin jungkok
Suho yang menyadari langsung suruh anak buahnya untuk menangkap jungkok
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [Namjin]
Подростковая литератураSeokjin yang di jodohkan oleh orang tuannya dengan namjon sebab tergantung dengan hutang yang cukup besar. "aku tidak mau dijodohkan"..... Akankah keajaiban yang datang kepada mereka berdua? atau menjadi malam petaka?