37. Terungkap 1

45 2 0
                                    

Seokjin bangun duluan dari namjon. Seokjin berjalan mengendap ngendap ke arah kamar mandi agar tidak membangunkan sang macan yang sedang nyenyak tertidur.

"aww masih sakit banget niple gue gara namjon nih ngisepnya tadi malam banyak" seokjin meringgis kesakitan serta memegang niplenya

Seokjin mengambil handuk di belakang pintu dan segera masuk kemar mandi.

Matahari pagi yang menyinari namjon dengan cerahnya membuat namjon menarik selimutnya kembali. Namjon meraba tempat tidur samping tetapi kosong membuat namjon bangun.

"seokjin.. Kau ada dimana"

Seokjin yak menjawab,namjon hanya mendengar ada nyangian di kamar mandi.

"I'm sorry but it's  fake love fake love fake love.."

"sayang kamu yang nyanyi" namjon mengetuk pintu kamar mandi

"ya..siapa" seokjin mematikan keran air

"sayang kamu sedang madi" tanya namjon dari bilik pintu

"iya,mau bareng mandinya" goda seokjin

"beneran aku masuk ya" namjon membuka pintu namun seokjin menghalanginya

"aku hanya bercanda sayang" ucap akhir seokjin tertawa lepas

"awas ya tunggu hukumannya sudah goda aku sayang"ancam namjon.

"kenapa bangun biasanya nanti jam sepuluh"

"itu gara gara matahari menyinari tubuhku" namjon menunjuk

"ohh..."

Dua puluh menit akhirnya seokjin menyelesaikan mandinya. Seokjin saat keluar kamar mandi seokjin dihadang oleh namjon. Namjon menghalangi langkah seokjin.

"morning kiss" namjon menunjuk bibir

"jangan sekarang aku udah mandi,kamu juga belum mandi masih bau" seokjin mengipaskan tangannya

"jangan meledek aku dong sayang"

"wleee" seokjin menjulurkan lidahnya

"hati hati nanti malam kau nggak bisa jalan lagi" ancam namjon

"jangan sayang,aku lelah"

"aku bilangnya nanti malam bukan sekarang" namjon mencolek siku seokjin

"sana mandi..."seokjin mendorong namjon

"morning kis dulu"

"nggak"

"yasudah" kesal namjon

Cups!

Namjon tersenyum. seokjin segera memakai kaos hitam polos celana pendek pink.

seokjin menuju kedapur untuk memasak makan favorit namjon. Saat seokjin memasak ada yang memeluk pinggang ramping milik seokjin.

Namjon mengendus endus leher seokjin hingga seokjin gelii. " ehh minggir aku geli sayang" seokjin menaikkan satu pundaknya

"eeuumm baunya enak,udah lama juga aku tidak merasa masakan kamu sayang" namjon mendudukkan bokong dikursi

"iya benar aku juga malas memasak"

Lanjutnya "sayang ini seperti bau masakan makanan kesukaan ayah "

"udah jangan terlalu mengingat kamu akan jadi sedih lagi" namjon bangkit dari tempat duduk

Namjon mengelus punggung seokjin dan memeluk seokjin ke pelukannya.
"kamu duduk aja biar aku yang masak"

Perjodohan [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang