12. Misunderstanding

62 8 0
                                    

Seokjin turun dari ranjang untuk mandi, ia melihat namjon yang masih tertidur Pulasnya. Seokjin masuk kekamar mandi tak selang lama seokjin melihat namjon sudah tidak ada diranjang tidurnya,seokjin keluar dari kamar mencari namjon keruangannya, ruang tamu juga didepan tidak ada. Seokjin mendengar suara yang cukup berisik di dalam dapur.

"apa namjon ada di dapur ya,aku coba cek aja" seokjin langsung berlari menghampiri dapur namun......

"nam-namjon "- seokjin terkejut yang namjon lakukan kepada yeoja itu

"seok- seokjin,kau ada disini" tanya namjon

Seokjin langsung kekamar dan mengunci pintu kamar. Seokjin menangis hingga sesegukan dan seokjin mulai melempar barang yang ada di kamarnya,namun untung eoma tidak ada dirumah sebab menyusul appa di luar kota.

Preengg......

Vas bunga yang ada dikamar namjon dan seokjin pecah dan seokjin menangis kencang. Dibalik pintu namjon yang berkali kali mengetuk pintu,namun seokjin tidak meresponnya.

"KAU JAHAT NAMJON.... KAU JAHAT" Teriak seokjin sekencang mungkin

"seokjina... Bukak pintunya,aku bisa jelasin, seokjinaa bukak aku mohon.." - namjon

"Kau telah menyakiti hatiku namjon, hatiku hancur berkeping keping karna kau brengsek.. " teriak seokjin

Seokjin melempar bantal dan selimut, juga membantingkan kursi yang selalu ia duduki dengan namjon hingga kursi terpotong dan berantakan. Seokjin memgambil koper untuk mengemasi Pakainya,seokjin ingin pergi dari apertemen ini.

"jangan susah susah aku akan mengurus surat perceraian kita" - seokjin

Namjon memegang tangan seokjin untuk menahan seokjin untuk jangan pergi namun namjon tidak berhasil sebab seokjin melepaskan tangannya dengan kuat sekali dan namjon merasa kesakitan tangan yang baru dijahit.

"seokjin tunggu" teriak namjon namun seokjin tidak merespon dan langsung pergi naik taxi.

"namjon maafin aku,aku nggak bermaksud untuk... " ucapannya terpotong " tidak apa apa sekarang kau pulang saja" - namjon

"beneran tidak apa apa" - dia. Namjon mengangguk

"yasudah aku pulang" - ucap dia lalu .mencium bibir namjon dan memeluknya.

"hey kalian ayo anterin aku" - namjon

"baik tuan"- Ucapnya

"tuan,ngomong ngomong ada apa ya saya liat ny. Seokjin tadi pergi" tanya supir itu namun namjon tidak menjawabnya

"maaf tuan kalau saya lancang" - supir itu

"tidak apa apa namun saya tidak bisa menyeritakan masalah ini" - namjon
Supir mengiyakan

"nah itu mobil taxinya tolong ikutin jangan sampai kehilangan jejak" - namjon
Supir mengiyakan

Seokjin masih menangis sebab tidak percaya akan namjon melakukan ini kepadanya. Seokjin berusaha tenang supaya tidak stres dan juga mengelap air mata yang jatuh di pipi seokjin.
Seokjin merasa ada yang mengikutinya sejak tadi, seokjin menoleh kebelakan dan beneran namjon yang mengikutinya.

"pak,apa bisa di percepat taxinya" - seokjin, supir taxi mengangguk

"pak jangan samapi kehilangan jejak" - namjon

"baik tuan,saya akan menaikkan kecepatannya" - supir

Sudah dua puluh menit seokjin berjalan kesana kesini tujuannya supaya namjon kehilangan jejak, sebenarnya seokjin ingin kerumah seseorang hanya memakan lima belas menit,namun seokjin membuat kejalanan memutar mutar jadi namjon sulit menemukannya.

Perjodohan [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang